Kamar Mayat Penuh, RS di Gaza Pakai Truk Eskrim Tampung Jenazah

Kamar Mayat Penuh, RS di Gaza Pakai Truk Eskrim Tampung Jenazah

Tim detikHealth - detikSumut
Senin, 16 Okt 2023 05:01 WIB
Tumpukan jenazah korban serangan udara Israel memenuhi rumah sakit di Jalur Gaza (AP Photo/Fatima Shbair, File)
Ilustrasi. (Foto: AP Photo/Fatima Shbair, File).
Medan -

Kamar mayat sebuah rumah sakit (RS) di Gaza penuh sesak. Akibatnya, rumah sakit tersebut terpaksa menggunakan truk eskrim dari pabrik lokal sebagai kamar mayat darurat untuk menampung jenazah.

Melansir detikHealth, ahli patologi forensik di Rumah Sakit Martir al-Aqsa, Yasser Khatab, mengatakan dalam pesan video yang dikirim ke CNN pada hari Sabtu (14/10/2023) bahwa Rumah Sakit Martir di Deir al Balah tidak mampu menampung meningkatnya jumlah korban meninggal.

Khatab mengatakan, beberapa jenazah masih disimpan berhari-hari sebelum dikumpulkan untuk dikebumikan. Menggaungkan permohonan bantuan, ahli patologi forensik tersebut menekankan bahwa Gaza sedang dalam krisis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gaza membutuhkan bantuan," kata Khatab, seraya menjelaskan kebutuhan lemari es kamar mayat dan peralatan medis serta "peti mati dan peralatan untuk menangani jenazah."

Dalam video yang beredar, Khatab menyebut kamar mayat rumah sakit berukuran kecil dan sempit serta tidak mampu menampung banyak korban jiwa. Pihak administrasi rumah sakit terpaksa membawa lemari es makanan dari pabrik Al-Awda untuk menyimpan jenazah.

ADVERTISEMENT

"Peralatan yang lama tidak mencukupi dan kualitasnya buruk sehingga pihak rumah sakit terpaksa membawa kulkas ekstra dingin untuk menyimpan jenazah di dalamnya," ujarnya kemudian.

Untuk diketahui, Israel mengelola sebagian besar listrik, air dan bahan bakar di wilayah Palestina, dan telah memberlakukan blokade ketat darat, laut dan udara di Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut.

Israel dulunya mengizinkan sejumlah perdagangan dan bantuan kemanusiaan melalui dua penyeberangan yang mereka kendalikan di Gaza, namun Israel melancarkan blokade penuh terhadap barang-barang penting setelah serangan teror terbaru Hamas.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads