10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ini Sejarah hingga Temanya

10 Oktober Hari Kesehatan Mental Sedunia: Ini Sejarah hingga Temanya

Aprilda Ariana Sianturi - detikSumut
Selasa, 10 Okt 2023 05:00 WIB
Ilustrasi kesehatan mental
Foto: Getty Images/iStockphoto/CandyRetriever
Medan -

Hari Kesehatan Mental Sedunia jatuh setiap tanggal 10 Oktober yang diinisiasi pertama kali oleh World Federation of Mental Health (WFMH). Bagaimana sejarah peringatannya? Apa pula tema yang diangkat di tahun ini? Berikut detikSumut berikan ulasannya untuk detikers.

Sejarah Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober

Dilansir dari website World Mental Health Day (WMHD Official), Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali dicetuskan pada tanggal 10 Oktober 1992. Tujuan Hari Kesehatan Mental ini adalah untuk meningkatkan kesadaran komunitas global mengenai permasalahan kesehatan mental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari Kesehatan Mental Sedunia diprakarsai oleh Wakil Sekretaris Jenderal World Federation of Mental Health, Richard Hunter pada 10 Oktober 1992. Namun perayaannya baru dirayakan pada 10 Oktober 1994 atas saran dari Wakil Sekretaris Jenderal saat itu, Eugene Brody.

Tema Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia 10 Oktober 2023

ADVERTISEMENT

Dilansir dari website World Health Organization (WHO), Hari Kesehatan Mental Sedunia 2023 adalah sebagai kesempatan untuk orang-orang dan komunitas untuk bersatu dengan tema "Mental Health is a Universal Human Right" dalam meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kesadaran dan melakukan aksi untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan mental sebagai hak asasi yang universal.

Kesehatan mental adalah hak asasi bagi semua orang. Termasuk hak untuk dilindungi dari risiko kesehatan mental, hak untuk mendapatkan perawatan, dapat diakses, dapat diterima, dan berkualitas baik, serta hak untuk kebebasan, kemandirian, dan inklusi dalam masyarakat.

Satu dari delapan orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi kesehatan mental, yang dapat memengaruhi kesehatan fisik, kesejahteraan, dan bagaimana mereka berhubungan dengan orang lain serta mata pencaharian mereka. Kondisi kesehatan mental juga semakin memengaruhi remaja dan anak muda.

WHO terus bekerja sama dengan mitranya untuk memastikan bahwa kesehatan mental dihargai, dipromosikan dan dilindungi, serta untuk mengambil tindakan agar setiap orang dapat menjalankan hak asasi mereka serta mengakses perawatan kesehatan mental berkualitas yang dibutuhkan.

Tema Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dari Tahun ke Tahun

Berikut tema Hari Kesehatan Mental Sedunia mulai dari tahun 1994-2023:

1994: Improving the Quality of Mental Health Services throughout the World

1996: Women and Mental Health

1997: Children and Mental Health

1998: Mental Health and Human Rights

1999: Mental Health and Ageing

2000-2001: Mental Health and Work

2002: The Effects of Trauma and Violence on Children & Adolescents

2003: Emotional and Behavioural Disorders of Children & Adolescents

2004: The Relationship Between Physical and Mental Health: co-occurring disorders

2005: Mental and Physical Health Across the Life Span

2006: Building Awareness -Reducing Risk: Mental Illness & Suicide

2007: Mental Health in A Changing World: The Impact of Culture and Diversity

2008: Making Mental Health a Global Priority: Scaling up Services through Citizen Advocacy and Action

2009: Mental Health in Primary Care: Enhancing Treatment and Promoting Mental Health

2010: Mental Health and Chronic Physical Illnesses

2011: The Great Push: Investing in Mental Health

2012: Depression: A Global Crisis

2013: Mental Health and Older Adults

2014: Living With Schizophrenia

2015: Dignity in Mental Health

2016: Psychological and Mental Health First Aid

2017: Mental Health in the Workplace

2018: Young People and Mental Health in a Changing World

2019: Mental Health Promotion and Suicide Prevention

2020: Mental Health for All - Greater Investment - Greater Access

2021: Mental Health in an Unequal World

2022: Make Mental Health & Well-Being For All A Global Priority

2023: Mental Health is a Universal Human Right

Artikel ini ditulis oleh Aprilda Ariana Sianturi, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)


Hide Ads