Sejarah Makam Kubah Terbang di Sumut, Bercerita Kedekatan Murid dan Guru

Sumut Legend

Sejarah Makam Kubah Terbang di Sumut, Bercerita Kedekatan Murid dan Guru

Goklas Wisely - detikSumut
Minggu, 08 Okt 2023 08:01 WIB
Suasana Makam Kubah Terbang di atas bukti kecil, di kawasan Perumahan Bumi Serdang Damai, Desa Sigara-gara, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang. (Goklas Wisely/detikSumut).
Suasana Makam Kubah Terbang di atas bukti kecil, di kawasan Perumahan Bumi Serdang Damai, Desa Sigara-gara, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang. (Goklas Wisely/detikSumut).
Medan -

Makam Kubah Terbang tercatat sebagai salah satu situs cagar budaya Provinsi Sumatera Utara. Makam ini berada di atas bukti kecil, di kawasan Perumahan Bumi Serdang Damai, Desa Sigara-gara, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang.

Jaraknya dari Kota Medan terhitung tidak terlalu jauh. Bila beranjak dari Lapangan Merdeka, yang berada di inti kota, anda hanya membutuhkan waktu sekira 30 menit untuk tiba di lokasi. Untuk tiba ke makam ini, pengunjung mesti menaiki setidaknya 54 anak tangga.

detikSumut mendatangi lokasi ini Senin (25/9) pekan lalu. Di tempat ini ada makam selain Makam Kubah Terbang. Lokasinya cukup rindang. Setidaknya ada tiga pohon dengan batang yang besar di lokasi. Aneka rumput liar pun tampak tumbuh di sekitar pemakaman itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Makam Kubah Terbang terlihat ada buku yasin yang tergeletak di pinggir makam. Terdapat batu nisan dengan kata, "Syekh Kubang Terbang." Di bagian atas, ada kain kuning yang terbentang untuk melindungi makam tersebut.

Selain itu, makam yang disebut gurunya si Syekh terlihat berada hanya sekira 5 meter. Kondisinya, kurang lebih sama. Hanya saja, kain yang menutupi makam di bagian atas berwarna hijau. Ada pun penelusuran tim detikSumut dituntun oleh Juspriadi selaku Kepala Dusun V.

ADVERTISEMENT

Juspriadi mengatakan dahulu mertuanya, bernama Syukur, adalah seorang juru kunci atau lebih akrab disebut kuncen makam tersebut. Dari cerita mertuanya, Juspriadi mendapati asal usul penamaan Makam Kubah Terbang.

"Konon ceritanya, makam Syekh ini berada di pemakaman umum di kampungnya, daerah Belawan. Lalu, keluarganya bermimpi makam Syekh ini tidak ada lagi di situ, dia (Syekh) sudah berdekatan dengan guru ngajinya, di sini," ungkapnya.

Juspriadi menceritakan dahulu ada seorang guru bersama beberapa muridnya menjadikan bukit itu sebagai tempat pengajian untuk mendalami ilmu agama. Lokasi itu dipilih agar lebih khusuk. Syekh Kubah Terbang adalah satu di antara beberapa murid itu.

Ia menjelaskan murid itu sangat dekat dengan gurunya. Akan tetapi murid ini terbilang bodoh di antara yang lain. Suatu waktu, sang guru berencana berangkat haji ke Makkah. Murid itu ingin ikut. Akan tetapi sang guru tidak mengizinkan dan justru menyampaikan peribahasa kepadanya.

"Kata gurunya, kalau kamu mau berangkat haji bagaimana bisa. Sedangkan kamu (si Syekh) belajar saja, kalau ingat alip lupa ba-nya. Jadi sang guru ini memberikan peribahasa, 'Tunda-tunda daun keladi, nuntut ilmu tak menjadi, terbang tinggi tak kelihatan.' Tapi sayangnya perkataan itu dijadikan amalan oleh muridnya," katanya.

Tak hanya itu, muridnya pun selalu mengucapkan perkataan gurunya itu sewaktu salat dengan niat ingin ikut gurunya ke Makkah. Si guru pun berangkat ke Makkah. Hal mengejutkan terjadi. Ternyata, si murid telah berada lebih dahulu di Makkah dan menyambut kedatangan sang guru.

"Nah, kata gurunya, itu peribahasa, bukan amalan, yang maksudnya belajar lah sungguh-sungguh biar pintar dan bisa juga naik haji. Begitu lah maksud si guru," sebutnya.

Tak ingin ambil pusing, si guru pun mengajak muridnya itu untuk beribadah dan kembali lagi ke tempat pengajiannya di bukit. Sepulangnya dari Makkah, murid itu menjadi anak didik yang paling pintar. Juspriadi menyampaikan untuk nama guru dan murid itu tidak diketahui sejak dulu.

Salain itu, makam guru dan murid ini pun telah mengalami pembaharuan. Tak jarang hal itu berasal dari nazar seseorang yang datang ke makam untuk berziarah dan menyampaikan permintaan.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Namun, warga dilarang melakukan ritual khusus di situ. Kini, ia mengakui bahwa dua makam itu terlihat tak terurus. Hal itu didapatinya sejak mertuanya meninggal dunia.

Dari sisi berbeda, sejarawan di Kota Medan M Azis Rizky Lubis mengungkapkan murid itu konon bernama Ahmad yang berasal dari wilayah Langkat.

Ahmad lahir dari seorang wanita yang telah menjanda. Hidupnya miskin. Tetapi Ahmad adalah anak yang cerdas, rajin, tapi sedikit bengal. Sehingga butuh kesabaran yang lebih untuk memberikan ajaran kepadanya.

"Lalu, anak ini pergi menuntut ilmu agama di tempat (bukit) itu. Saat itu, gurunya memiliki sekitar 7 orang murid termasuk dia. Anak ini paling menonjol dari murid yang lain," jelasnya.

Suatu ketika, lanjut Aziz, gurunya mau berangkat haji menggunakan kapal. Guru ini pun menitipkan tempat belajar itu kepada Ahmad dan satu murid lainnya. Ahmad memegang teguh amanah gurunya sehingga tidak berani keluar dari bukti itu.

Sepulang dari Makkah, gurunya menyampaikan sesuatu yang tak disangka. Si gurunya mengaku melihat Ahmad di Makkah. Akan tetapi, Ahmad tidak mengakui hal itu.

Kemudian gurunya berkata, seluruh ilmunya telah diturunkan, maka silahkan pergi dari tempat belajar ini. Selanjutnya, ajarkan lah ilmu agama yang sudah diajarkan kepada Ahmad.

Dengan berat hati, Ahmad meninggalkan tempat pengajian itu dan kembali ke kampung halamannya. Di akhir hanyatnya, Ahmad pun mengucapkan, meski berada jauh dari guru, dirinya akan kembali ke sisi gurunya.

Murid ini pun dimakamkan di Langkat. Hal yang di luar nalar, makam Ahmad ini tiba-tiba berpindah ke dekat makam gurunya di bukit itu. Bahkan, tidak ditemukan ada jejak pengerukan atau lainnya di makam Ahmad sebelumnya.

"Nah, kenapa ini disebut Syek Kubah Terbang. Karena 'makam kubah' ini sebenarnya menunjukkan makam seorang Aulia yang saat itu memang (ditandai dengan) ditutupi dengan kubah," ucapnya.

"Kalau tidak berwarna putih, kuning, dan hijau. Masyarakat menganggap makam ini terbang dan berpindah tempat tanpa jejak. Maka disebut lah Makam Kubah Terbang," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Pria di Deli Serdang Beli Sekarung Beras Pakai Ijazah SD"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads