Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkapkan kondisi terkini 22 warga Limau Manis, Kecamatan Pauh yang menjadi korban keganasan anjing liar terindikasi rabies. Sejauh ini, dinkes menyebut ke-22 warga tersebut dalam keadaan baik.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, dr Srikurnia Yati menyebutkan keadaan 22 orang warga tersebut saat ini dalam keadaan baik. Walau demikian, pihaknya ke depan akan terus memantau perkembangan puluhan warga tersebut.
"Sampai saat ini, kondisi korban masih baik. Mereka semua juga sudah diberikan vaksin anti rabies (VAR). Namun kami tetap akan memantau keadaan mereka semua," katanya pada detikSumut, Kamis (28/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 22 Warga di Padang Digigit Anjing Rabies |
Srikurnia mengatakan pihaknya juga bakal kembali menjadwalkan vaksin untuk para korban. Vaksin itu akan diberikan 7 dan 21 hari setelah kejadian gigitan yang menimpa mereka.
"Kami akan kembali menjadwalkan vaksin, dimulai setelah hari ke 7 dan 21 hari dari kejadian yang menimpa warga. Agar kami bisa terus memantau kesehatan warga. Karena anjing liar yang mengigit sudah terindikasi rabies," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut terjadi, Srikurnia juga terus meminta warga Padang untuk meningkatkan kewaspadaan pada hewan liar ataupun peliharaan warga sekitar.
Sebelumnya diberitakan, 22 orang warga Padang menjadi korban keganasan anjing liar yang terindikasi rabies. Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani menyebut anjing tersebut sudah mati karena diburu oleh warga yang menakutkan akan berjatuhan korban baru.
"Anjing itu sudah mati, karena dia sudah membahayakan warga. Kami sudah mengambil sampel dari otak anjing itu, dari hasil labor memang dia rabies," kata Yoice.
Korban gigitan anjing juga langsung diberikan vaksin. Hal ini untuk menghindari dampak dari gigitan anjing rabies itu.
(dhm/dhm)