Akal-akalan Pria Lulusan SMA hingga Jadi Diterima Jadi Dokter di RS PHC

Regional

Akal-akalan Pria Lulusan SMA hingga Jadi Diterima Jadi Dokter di RS PHC

Tim detikJatim - detikSumut
Rabu, 13 Sep 2023 10:05 WIB
Doctor or psychiatrist consulting and diagnostic examining stressful woman patient on obstetric - gynecological female illness, or mental health in medical clinic or hospital healthcare service center
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Chinnapong)
Surabaya -

Pria bernama Susanto diterima sebagai dokter hingga bekerja selama dua tahun di Rumah Sakit Pelindo Husada Citra (PHC) di Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Padahal Susanto hanya lulusan SMA.

Dilansir detikJatim Rabu (13/9/2023), awalnya Susanto melamar sebagai dokter ke RS PHC pada April 2020. Saat itu rumah sakit tersebut tengah membuka lowongan pekerjaan pada bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.

Melihat peluang itu, Susanto kemudian bersiasat agar bisa melamar sebagai dokter ke Rumah Sakit PHC. Susanto kemudian melamar ke PHC dengan identitas milik dokter bernama Anggi Yurikno yang fotonya diganti dengan fotonya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melamar via email, saya dapatkan via internet file-filenya. File yang saya ambil dari internet saya buat daftar ke PHC," kata Susanto saat sidang dakwaan di ruang Tirta, PN Surabaya.

Sidang kasus dokter gadungan RS PHCSidang kasus dokter gadungan RS PHC (Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)

Demi memastikan seperti dokter sebenarnya, Susanto lalu memalsukan foto dari satu bendel data. Di antaranya lampiran CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Seluruh data ini diambil dari website Fullerton dan Media Sosial (Facebook).

ADVERTISEMENT

"Saya nggak ada edit ijazah, semua asli punya beliau. Tapi saya scan, saya ganti foto," ujar Susanto.

Identitas dr Anggi yang diganti dengan fotonya kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya. Ternyata lamarannya itu direspons pihak rumah sakit untuk melakukan sesi wawancara secara daring bersama beberapa calon karyawan lainnya pada 13 Mei 2020.

Singkat cerita setelah melalui proses seleksi akhirnya Susanto diterima bekerja dan praktek hingga 2 tahun di RS PCH sebelum aksinya terbongkar.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads