Narrative Text: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Contoh

Narrative Text: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Contoh

Muthi Nur Hanifah - detikSumut
Rabu, 06 Sep 2023 20:00 WIB
Ilustrasi menulis
Foto: Thinkstock
Medan -

Narrative Text merupakan jenis text bahasa Inggris yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Pada saat sekolah pastinya detikers pernah menemui materi narrative text ini. Dalam sekolah, biasanya narrative text akan muncul saat ujian atau sejenisnya.

Melansir dari buku Modul Pembelajaran SMA Bahasa Inggris yang disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan jurnal Narrative text. Kita harus bisa membedakan dan makna fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks Narrative lisan dan tulisan sederhana terkait legenda rakyat.

Pengertian Narrative Text

Narrative Text adalah jenis teks yang menghubungkan rangkaian kejadian dan berisi tentang cerita fiksi maupun nonfiksi. Dua bentuk teks menggunakan bahasa imajinatif dan mengekspresikan emosi. Adapun tujuan teks Narrative adalah untuk menghibur pembaca dan menceritakan kisah yang terjadi di masa lampau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Struktur Narrative Text

Struktur dari narrative text berfokus pada serangkaian tahapan yang diusulkan untuk membangun sebuah teks. Terdapat empat struktur dalam Narrative text, yaitu:

1. Orientation

Mengenalkan awal cerita dan memperkenalkan karakternya (Who, When, What, And Where).

ADVERTISEMENT

2. Complication

Complication menceritakan awal masalah yang menyebabkan puncak masalah atau yang biasa disebut klimaks. Menguraikan tentang masalah pada cerita dan bagaimana karakter utama menyelesaikan masalah.

3. Resolution

Bagian ini merupakan bagian akhir dari cerita atau berupa solusi dari masalah yang terjadi. Biasanya pada akhir cerita menuju ke arah yang lebih baik namun dapat pula lebih buruk.

4. Re-orientation (Opsional)

Bagian ini adalah bagian penutup dari suatu cerita yang bersifat opsional. Re-Orientation biasanya berisi tentang pesan moral, saran atau pengajaran dari penulis.

Ciri-Ciri Narrative Text

- Pada umumnya Narrative text menggunakan kata ganti I, he, she, and We. Karena bercerita hanya pada satu tokoh.

- Biasanya Narrative Text disusun dengan kalimat past tenses, seperti Simple Past Tenses dan Past Continuous Tenses.

- Beberapa narrative text biasanya menggunakan dialog.

- Menggunakan Conjunction untuk mengurutkan kejadian.

Contoh Narrative Text dalam Bahasa Inggris

The Legend of Banyuwangi

Orientation

Once upon a time, in the eastern part of Java Island, there was a kingdom ruled by a king. The king's name was PrabuMenakPrakoso. One day, PrabuMenak and his soldiers invaded the kingdom of Klungkung in Bali. The king of Klungkung was killed, yet his daughter, Made Surati, and his son, AgungBagus Mantra, were able to escape and hide in the jungle.

Complication

Prabu Menak Prakoso had a son named RadenBanterang. He was such a handsome young man. One day, RadenBanterang went to the jungle for hunting. It was in the jungle that RadenBanterang met Made Surati. She was then taken to Blambangan to be his wife. RadenBanterang and Made Surati enjoyed a happy life in the Palace.

When RadenBanterang was hunting one day, Made Surati was surprised by the arrival of a dirty beggar asking for her pity. The princess was surprised to find that the beggar was her older brother, Agung Bagus Mantra. She promptly squatted and embraced her brother's legs. However, her great respect for her brother was not well accepted. Instead, AgungBagus Mantra asked his sister to kill RadenBanterang. But such a request was rejected. He was very angry with her and came up with a sly idea to slander her.

Resolution

Slowly but surely, Agung succeeded in convincing RadenBanterang that his wife had been involved in a scandal with another man. Asking for compassion, Made Surati tried to tell the truth and denied her husband's accusation. Hearing his wife's explanation, the king became angrier and angrier. As proof of her sacred love, she asked her husband to kill her. As her last request, she asked her husband to throw her dead body into the river. She said that if the water in the river smelled terrible, it meant that she had been sinful. But if it smelled fragrant, it meant that she was innocent. RadenBanterang who was unable to control his emotions soon stabbed his kerís (dagger) into his wife's chest. She died instantly. The dead body of Made Surati was quickly thrown into the dirty river.

Re-Orientation

RadenBanterang was shocked to see the river suddenly become clean and as clear as glass with a fragrant smell. RadenBanteraflll screamed crazily and regretted what he did. He walked unsteadìly and fell into the river screaming, "Banyu... Wangì... Banyuwangi!" This means "fragrant water".

Terjemahan Narrative Text 'The Legend of Banyuwangi'

Pada zaman dahulu kala, di Pulau Jawa bagian timur, terdapat sebuah kerajaan yang diperintah oleh seorang raja. Nama rajanya adalah Prabu Menak Prakoso. Suatu hari, Prabu Menak dan prajuritnya menyerbu kerajaan Klungkung di Bali. Raja Klungkung terbunuh, namun putrinya, Made Surati, dan putranya, AgungBagus Mantra, berhasil melarikan diri dan bersembunyi di hutan.

Prabu Menak Prakoso mempunyai seorang putra bernama Raden Banterang. Dia adalah seorang pemuda yang tampan. Suatu hari, Raden Banterang pergi ke hutan untuk berburu. Di hutan itulah Raden Banterang bertemu dengan Made Surati. Dia kemudian dibawa ke Blambangan untuk dijadikan istrinya. Raden Banterang dan Made Surati menikmati hidup bahagia di Istana.

Pada suatu hari ketika Raden Banterang sedang berburu, Made Surati dikejutkan dengan kedatangan seorang pengemis kotor yang meminta belas kasihan. Sang putri terkejut saat mengetahui bahwa pengemis itu adalah kakak laki-lakinya, Agung Bagus Mantra. Dia segera berjongkok dan memeluk kaki kakaknya. Namun, rasa hormatnya yang besar terhadap kakaknya tidak diterima dengan baik. Sebaliknya Agung Bagus Mantra meminta adiknya untuk membunuh Raden Banterang. Namun permintaan seperti itu ditolak. Dia sangat marah padanya dan mempunyai ide licik untuk memfitnahnya.

Perlahan tapi pasti, Agung berhasil meyakinkan Raden Banterang bahwa istrinya pernah terlibat skandal dengan pria lain. Meminta iba, Made Surati berusaha mengatakan yang sebenarnya dan membantah tuduhan suaminya. Mendengar penjelasan istrinya, raja semakin marah. Sebagai bukti cinta sucinya, dia meminta suaminya untuk membunuhnya. Sebagai permintaan terakhirnya, dia meminta suaminya untuk membuang mayatnya ke sungai. Katanya, kalau air di sungai itu berbau busuk, berarti dia pernah berbuat dosa. Tapi kalau baunya harum, berarti dia tidak bersalah. Raden Banterang yang tak kuasa mengendalikan emosinya segera menusukkan kerisnya ke dada istrinya. Dia meninggal seketika. Jenazah Made Surati segera dibuang ke sungai kotor.

Raden Banterang kaget melihat sungai tiba-tiba menjadi bersih dan jernih seperti kaca, berbau harum. Raden Banteraflll berteriak tak karuan dan menyesali perbuatannya. Ia berjalan terhuyung-huyung dan terjatuh ke sungai sambil berteriak, "Banyu... Wangì... Banyuwangi!" Artinya "air harum

Artikel ini ditulis oleh Muthi Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads