Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan ada orang yang demonstrasi meminta untuk tidak memilih dia lagi sebagai Gubsu. Edy pun mengaku tahu siapa orang yang menyuruh sekelompok orang itu untuk demonstrasi.
Hal itu disampaikan Edy saat sambutan di acara Kick Off Opini menuju 10 Tahun Berturut-turut WTP Pemprov Sumut. Awalnya Edy bertanya ke Kabag Perekonomian Setda Sumut, Naslindo, berapa surplus beras di Sumut.
Naslindo mengungkapkan jika beras di Sumut surplus 1 juta ton. Namun dia ingin agar Sumut bisa surplus 5 juta ton beras agar bisa membantu provinsi tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dia bisa (surplus) 5 juta (ton), ini Riau ini saya isi semua, Kepulauan Riau saya isi semua, Jambi dari saya, Bangka Belitung dari saya, bertambah APBD, kita udah bisnis ini," kata Edy Rahmayadi, di Medan, Senin (14/8/2023).
Untuk mencapai itu, Edy meminta agar jajaran Forkopimda Sumut ikut membantu. Bukan malah merusuhi.
"Untuk itu bantu saya Pak Pangdam, Pak Kapolda, Pak Kajati, bukan malah dirusuh-rusuh. Tak ada beras nanti, kalian juga yang ribut di sini nanti, kita serius-serius ajalah ngomong gitu," ucapnya.
Kemudian Edy bercerita jika ada yang unjuk rasa meminta agar tidak memilih Edy lagi di Pilgub Sumut 2024. Edy pun tidak ambil pusing atas hal itu.
"Ada sudah yang mau 'itu si Edy tak usah kita pilih lagi', kemarin demo 'tak usah pilih Edy lagi'. Tak usah," ujarnya.
Edy mengaku tahu siapa yang menyuruh orang-orang itu unjuk rasa. Edy heran ada unjuk rasa untuk tak memilih dia lagi.
"Dan akhirnya tahu juga aku siapa pula yang menyuruh demo, ngapain demo tak milih Edy lagi," Sebutnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Kemudian Edy berkelakar Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan aja yang ditunjuk sebagai Gubsu. Namun, Nikson dinilai bakal tidak terpilih karena lebih lantam suaranya daripada Edy.
"Kalau nggak itulah yang ditunjuk, yang botak itu, Nababan. Kalau nggak jadi gubernur di sini, makin nggak dipilihlah kau, karena lebih lantam dia dari aku suaranya," ungkapnya.
Di akhir, Edy menuturkan jika ini bukan soal dipilih atau tidak dipilih. Namun, bagaimana memastikan kebutuhan bahan pokok di Sumut terpenuhi.
"Jadi kita ini, persoalan ini bukan persoalan dipilih atau tidak dipilih. Persoalannya, terpenuhi nggak ini? Kalau ini nggak terpenuhi ini (kebutuhan bahan pokok), kalau ini terpenuhi, WTP udah pasti itu, ini karena WTP nggak WTP ini karena makan aja susah," tutupnya.
Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)