Niat Puasa 9, 10, dan 11 Muharram: Arab, Latin, Terjemahan

Niat Puasa 9, 10, dan 11 Muharram: Arab, Latin, Terjemahan

Fria Sumitro - detikSumut
Rabu, 26 Jul 2023 09:53 WIB
Ramadan concept with dried dates and lantern.
Niat Puasa 9, 10, dan 11 Muharram (Foto: Getty Images/iStockphoto/Adil Alizada)
Medan -

Mengerjakan puasa di bulan Muharam adalah sebuah keutamaan. Ini seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam salah satu sabdanya yang berbunyi,

"Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadan adalah puasa pada bulan Allah (Muharam). Sementara salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam." (HR. Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).

Dari seluruh hari selama Muharam, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9, 10, dan 11 Muharam. Apakah detikers sudah tahu bagaimana bacaan niatnya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir berbagai sumber, berikut detikSumut sajikan niat puasa 9, 10, dan 11 Muharram, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, dan terjemahannya.

Dalil Anjuran Puasa Tasua dan Asyura pada 9-10 Muharam

Dalam Islam, saum pada 9 Muharam dikenal sebagai puasa Tasua, sedangkan saum pada 10 Muharam dikenal sebagai puasa Asyura. Kedua ibadah tersebut tak bisa dilepaskan karena kerap dikerjakan berurutan.

ADVERTISEMENT

Dalil yang mendukung kedua puasa tersebut tergolong sahih dan kuat. Merujuk Fiqih Kontroversi Jilid 2: Beribadah antara Sunnah dan Bid'ah oleh H.M. Anshary, perintah puasa Asyura bermula saat Rasulullah hijrah ke Madinah.

"Ketika tiba di Madinah, Rasulullah SAW mendapati orang-orang Yahudi melakukan puasa Asyura. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, 'Hari yang kalian berpuasa ini hari apa?' Orang-orang Yahudi tersebut menjawab, 'Ini adalah hari yang sangat mulia. Ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya. Ketika itu pula Firaun dan kaumnya ditenggelamkan. Musa berpuasa pada hari ini dalam rangka bersyukur, maka kami pun mengikuti beliau berpuasa pada hari ini.' Kemudian, Rasulullah SAW bersabda, 'Kami seharusnya lebih berhak dan lebih utama mengikuti Musa daripada kalian.' Lalu, setelah itu, Rasulullah SAW memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa." (HR. Muslim no. 1130).

Perintah yang sama juga dapat ditemukan dalam riwayat lain:

"Sesungguhnya orang-orang Jahiliah biasa melakukan puasa pada hari Asyura. Rasulullah SAW pun melakukan puasa tersebut sebelum diwajibkannya puasa Ramada, begitu pula kaum muslimin saat itu. Tatkala puasa Ramadan diwajibkan, Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya hari Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah. Barang siapa yang ingin berpuasa, silakan berpuasa. Barang siapa meninggalkannya, juga silakan'." (HR. Muslim no. 1126).

Adapun puasa Tasua pada 9 Muharam dikerjakan untuk menyelisihi umat Yahudi yang juga berpuasa pada 10 Muharam. Hal tersebut supaya umat Islam tidak tasyabbuh atau terlalu menyerupai mereka.

"'Wahai Rasulullah, hari ini (10 Muharam) adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.' Lantas beliau mengatakan,'Apabila tiba tahun depan-insya Allah (jika Allah menghendaki)-kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.' Ibnu Abbas mengatakan, 'Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sudah keburu meninggal dunia.'" (HR. Muslim no. 1134)

Bolehkan Puasa di Tanggal 11 Muharam?

Jika melihat dalil yang ada, puasa khusus di bulan Muharam yang disyariatkan secara langsung oleh Rasulullah hanyalah puasa Tasua dan Asyura pada 9-10 Muharam. Namun, bagaimana jika juga ingin mengerjakan saum pada 11 Muharam?

Perihal puasa setelah hari Asyura, sebenarnya terdapat hadis yang menyatakan perintahnya. Akan tetapi, dilansir Rumaysho, sanad hadis tersebut dinilai daif alias lemah oleh Syekh Syu'aib Al-Arnauth dan Syekh 'Abdul Qadir Al-Arnauth.

"Berpuasalah pada hari sebelum dan sesudah Asyura." (HR. Al-Baihaqi, 4:287).

Kendati demikian, bukan berarti kaum muslimin tak boleh melaksanakan puasa di tanggal 11 Muharam.

Syekh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz, mufti Kerajaan Saudi Arabia, mengatakan bahwa kaum muslimin boleh berpuasa pada 11 Muharam dengan maksud untuk menyelisihi umat Yahudi. Jadi, selain saum pada 9 Muharam, juga boleh saum pada 11 Muharam.

"Yang afdal adalah berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh dari bulan Muharam karena mengingat hadis (Ibnu 'Abbas), 'Apabila aku masih diberi kehidupan tahun depan, aku akan berpuasa pada hari kesembilan.' Jika ada yang berpuasa pada hari kesepuluh dan kesebelas atau berpuasa tiga hari sekaligus (9, 10 dan 11), maka itu semua baik. Semua ini dengan maksud untuk menyelisihi Yahudi," terangnya dalam Fatwa Syekh Ibnu Baz, dikutip dari Rumaysho.

Di samping itu, puasa pada 9, 10, dan 11 Muharam juga dapat terhitung sebagai puasa tiga hari setiap bulan. Afdalnya, puasa tiga hari, atau biasanya dikenal sebagai ayyamul bidh, memang dikerjakan pada 13, 14, dan 15 setiap bulannya.

Akan tetapi, laman Rumaysho menyebutkan, puasa tiga hari setiap bulan sejatinya bebas dikerjakan pada hari atau tanggal apa saja.

Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Duha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur." (HR. Bukhari, no. 1178).

Dari 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari, no. 1979)

Bacaan Niat Puasa 9, 10, dan 11 Muharram

Infografis jadwal dan niat puasa Tasua-Asyura 2023infografis jadwal dan niat puasa Tasua-Asyura 2023 (Foto: Andhika Akbarayansyah/detikcom)

Sebenarnya, niat puasa cukup dengan memantapkan keinginan untuk berpuasa di dalam hati, tanpa perlu melafalkan lagi niat, dilansir Rumaysho.

Kendati demikian, bagi detikers yang tetap ingin membacakan niat, berikut bacaan niat puasa 9, 10, dan 11 Muharram seperti dikutip dari laman NU Online:

a. Niat Puasa Tasua (9 Muharam)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Tâsû'â-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Tasua karena Allah Ta'ala."

b. Niat Puasa Asyura (10 Muharam)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Asyura karena Allah Ta'ala."

c. Niat Puasa 11 Muharam

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya niat puasa Muharam karena Allah Ta'ala."

Jadwal Puasa 9, 10, dan 11 Muharram 2023

Jika mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 M (1444 H-1445 H) yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, jadwal puasa sunah 9, 10, dan 11 Muharam akan mengikuti tanggal berikut:

  • Kamis, 27 Juli 2023 (9 Muharam 1445 H): Puasa sunah Tasua
  • Jumat, 28 Juli 2023 (10 Muharam 1445 H): Puasa sunah Asyura
  • Sabtu, 29 Juli 2023 (11 Muharam 1445 H): Puasa sunah 11 Muharam

Demikianlah bacaan niat puasa 9, 10, 11 Muharram. Untuk pelaksanaannya, ingat bahwa puasa 9, 10, dan 11 Muharram 1445 H dikerjakan pada 27-29 Juli 2023. Semoga membantu!




(mff/astj)


Hide Ads