Guru Dibentak-Dimaki Siswa SD di Sumbar Disebut Ingin Pindah, Bupati Bantah

Guru Dibentak-Dimaki Siswa SD di Sumbar Disebut Ingin Pindah, Bupati Bantah

Jeka Kampai - detikSumut
Senin, 24 Jul 2023 10:39 WIB
Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Safaruddin di rumah duka Vanessa Angel
Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin. (Foto: Karin Nur Secha/detikcom)
Padang - Guru SD di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), Femi Wulansari yang dibentak dan dimaki siswa disebut ingin pindah tempat mengajar. Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin menepis kabar itu.

"Kita berikan support kepada beliau untuk tetap mengajar seperti biasa," kata Safaruddin kepada detikSumut, Senin (24/7/2023).

Menurut Bupati Safaruddin, saat ini sesuai laporan yang diterimanya, Femi masih tetap mengajar di SD Negeri 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru.

"Kondisi guru tetap ngajar di situ," katanya.


Ia mengatakan sudah memanggil semua pihak terkait untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut, baik dinas pendidikan setempat maupun pihak sekolah dan pemerintah nagari.

"Semoga ini menjadi catatan agar tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang. Ini juga saya sampaikan sebagai peringatan keras terutama kepada Kadis Dikbud dan kepala sekolah yang bersangkutan," katanya.

Safaruddin juga menepis kabar bahwa anak yang memaki dan membentak gurunya itu adalah anak pejabat atau punya bekingan.

"Sebagaimana beredar kabar yang saya ikuti di media sosial menyangkut peristiwa ini bahwa si anak adalah anak pejabat dan memiliki bekingan, saya pastikan itu tidaklah benar. Kalaupun ada yang membekingi, bagi saya bila sesuatu sudah menyangkut adab dan mengancam kenyamanan guru mengajar, maka sanksi tegas harus tegak, karena guru harus nyaman mengajar," jelasnya.

Sebelumnya, video seorang murid SD menggertak, membentak dan memaki gurunya sendiri, viral di media sosial. Sesudah kejadian, guru yang menjadi sasaran amukan sang murid justru minta maaf.

Dalam rekaman video yang diterima detikSumut, Rabu (19/7/2023) terlihat sang guru diapit delapan orang yang antara lain berseragam ASN, menyampaikan klarifikasi dan permintaan maafnya.

Sang guru menyebut namanya Fermini Wulansari dan meminta maaf, karena telah membuat dan menyebarkan video berisi muridnya membentak dan memaki dirinya.


(dpw/dpw)


Hide Ads