Fermini Wulansari, guru SD Negeri 07 Sariak Laweh, Kecamatan Akabiluru, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), minta maaf usai dibentak hingga dimaki dengan kata kasar oleh muridnya sendiri. Fermini mengaku minta maaf karena ada tekanan dan paksaan. Siapa yang paksa Fermini minta maaf?
Ketua DPRD Lima Puluh Kota, Deni Asra, yang menyampaikan informasi ihwal adanya tekanan dan paksaan terhadap Fermini hingga minta maaf. Pengakuan itu didapatnya ketika bertemu Fermini secara langsung. Kata dia, kalimat yang dibaca guru itu sudah di konsep dan tertera di papan tulis.
"Dari pengakuan sang guru mendapatkan tekanan orang sekitar, sehingga memaksa sang guru meminta maaf. Dalam video pemintaan maaf itu, kalimatnya sudah dibuat di papan tulis juga," kata Deni ketika dihubungi detikSumut Jumat (21/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fermini, menurut dia, juga membantah telah melakukan penganiayaan kepada muridnya. Sedangkan mengenai informasi guru itu tidak mengajar dalam waktu lama juga karena ada alasan jelas.
"Terkait ada dugaan pemukulan oleh guru dengan rol (penggaris) pada siswa. Itu tidak benar, karena dia tidak ada mengajar siswa itu. Sedangkan berkaitan dia tidak mengajar berbulan-bulan, saat itu guru itu sedang mengambil PPG," sambungnya.
Selain itu DPRD Lima Puluh Kota akan memberikan tiga point ke Kadisdik terkait peristiwa itu. Tiga poin itu mulai dari Kadisdik mengakui kesalahan dalam memberikan sanksi pada sang guru, mempertemukan murid berserta orang tuanya pada sang guru untuk meminta maaf secara terbuka. Terakhir guru tersebut dipindahkan ke sekolah yang lebih baik.
"Tiga poin itu permintaan kami, terkait kepindahan sang guru, itu permintaan dari dia. Jadi demi kenyamanan, kami sarankan untuk dipindahkan dia dalam mengajar," ungkapnya.
Fermini Wulansari tak membantah jika permintaan maaf yang dibuatnya karena terpaksa. Meski begitu dia tidak mau berkomentar banyak terkait permasalahan yang menimpanya. Ia menyebut apa yang terjadi sudah dijelaskan secara detail pada pimpinan DPRD Lima Puluh Kota.
"Permasalahan saya ini sudah saya serahkan semuanya pada DPRD, untuk diselesaikan. Saat ini saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Semua sudah detail sama DPRD Lima Puluh Kota," ungkapnya.
Yang Paksa Fermini Minta Maaf Akan Disanksi. Baca Halaman Berikutnya...
Bupati Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Safaruddin, mengaku sudah mendapat informasi mengenai adanya tekanan kepada Fermini hingga minta maaf. Dia pun sudah menyiapkan sanksi kepada pihak-pihak yang memaksa Fermini minta maaf.
"Tentu saja saya akan memberi sanksi tegas kepada pihak yang teridentifikasi memberi tekanan agar sang guru minta maaf. Saya telah meminta pertanggung jawaban kepala dinas Pendidikan dan kepala sekolah yang bersangkutan serta pihak-pihak yang ikut mendampingi sang guru sewaktu menyampaikan klarifikasi," ujarnya
Safaruddin menilai video permintaan maaf yang dibuat Fermini adalah sebuah kekeliruan. Oleh karena itu, dia menyampaikan permohonan maaf ke Fermini.
"Pada kesempatan ini, saya minta maaf kepada publik dan guru di Tanah Air dan khususnya di Sumatera Barat dan Kabupaten Lima Puluh Kota atas kefatalan peristiwa yang melukai hati kita bersama, ketika mana justru sang guru yang meminta maaf," katanya.
"Saya tak hendak sedang mencari siapa yang salah. Tapi, apa yang dinamakan dengan klarifikasi guru minta maaf atas peristiwa viral yang tersebar di berbagai platform media sosial itu adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal," jelasnya.
Simak Video "Video: Pasaman Barat, Sumbar Diguncang Gempa Berkekuatan M 5,3"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)