Manfaat Intermitten Fasting, Diet Mudah-Efektif dan Anti Ribet

Manfaat Intermitten Fasting, Diet Mudah-Efektif dan Anti Ribet

Tim detikHealth - detikSumut
Kamis, 20 Jul 2023 06:00 WIB
Ilustrasi Diet
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Kiwis)
Medan -

Intermitten fasting merupakan salah satu metode diet yang ampun menurunkan berat badan. Diet model ini mudah dilakukan dan tanpa ribet maupun merogoh kocek dalam-dalam.

Dilansir detikHealth, diet intermitten fasting atau berpuasa efektif karena tanpa mengurangi konsumsi makan. Metode diet ini mengatur pola dan waktu makan saja.

Biasanya diet ini dikenal dengan 'diet 5:2'. Sebagai contoh, detikers tidak melakukan sarapan sebelum jam 12 siang dan tidak makan malam setelah jam 6 sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ahli gizi bernama May Simpkin mengatakan diet ini sebaiknya dijadikan sebagai gaya hidup, bukan diet instan. Pemula yang ingin menjalani pola hidup seperti ini disarankan melalukan secara bertahap untuk membantu proses penyesuaian tubuh.

"Memiliki rutinitas yang teratur, dengan waktu makan yang ketat, dapat mempermudah kehidupan sehari-hari Anda," ucap Simpkin dikutip dari Daily Mail.

ADVERTISEMENT

Apa Manfaatnya?

Intermittent fasting dapat memberikan manfaat bagi seseorang yang mengidap pradiabetes dan resistensi insulin. Selain itu, puasa intermiten juga dapat meningkatkan kesehatan kulit, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, dan membantu seseorang lebih fokus. Pasalnya, metode diet ini dapat membentuk rutinitas makan yang baik dan terhindar dari konsumsi makanan-makanan yang kurang sehat.

"Dengan pola makan modern yang tidak hanya mengandalkan 3 kali makan sehari, tetapi seringkali dengan makanan ringan di antaranya, mudah untuk melihat bagaimana keadaan puasa ini jarang tercapai," katanya.

Walaupun fokus dari metode diet ini adalah berpuasa, namun seseorang tetap harus mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan rendah akan kerbohidrat. Dengan begitu, proses diet puasa dapat berjalan dengan efisien dan efektif.

Sebelum Mencoba, Ingat-ingat Dulu Sederet Hal Ini

Intermittent fasting sebaiknya tidak dilakukan oleh anak-anak, ibu hamil atau menyusui, seseorang yang kurang dalam berat badan, seseorang yang baru pulih dari operasi, dan seseorang yang memiliki kondisi kurang sehat secara fisik.

Jangan terlalu memaksakan untuk menjalani metode diet puasa ini. Sebaiknya mulailah dengan perlahan agar tubuh dapat beradaptasi dengan baik. Penting juga bagi seseorang untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sebelum memulai program diet.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads