Kasus tudingan perselingkuhan Syahnaz Sadiqah dengan Rendy Kjaernett sempat menggegerkan publik. Bahkan, kasus dikabarkan ini tak hanya sekali dilakukan.
Tak tahan dengan perilaku sang suami, istri Rendy Kjaernett, Lady Nayoan ternyata sudah resmi menggugat Rendy lewat Pengadilan Negeri Bekasi pada Senin (10/7).
"Perkara gugatan cerai antara Lady Veronica Nayoan melawan Rendy Himawan Sumantri, hari ini masuk gugatannya pada Senin, 10 Juli 2023," kata Humas PN Bekasi, Ranto Indra Karta, dilansir dari detikHot.
"Penetapan penunjukan perkara isu perceraian atas nomor perkara 314/PDTG/2023/PN Bekasi dengan ketua Majelis Bapak Ketut Pancaria," sambungnya.
Persidangan perdana Lady dan Rendy akan berlangsung pada Selasa (18/7) mendatang. Dalam gugatan tersebut, Lady juga meminta hak asuh anak.
Berbeda dengan Rendy yang digugat sang istri, Syahnaz dan Jeje justru membuat video buka suara usai bungkam selama berminggu-minggu.
Video tersebut diunggah melalui akun YouTube Jeje & Syahnaz Channel pada 9 Juli 2023 lalu. Dalam video tersebut, ipar Raffi Ahmad ini klarifikasi alasan dirinya tak langsung buka suara terkait kasus perselingkuhan istrinya dan Rendy.
"Kita diam selama ini bukan berarti kita tidak menyelesaikan permasalahan kita. Kita diam juga menyelesaikan masalah kita sendiri secara internal, karena di setiap keluarga memiliki cara sendiri untuk menyelesaikan setiap masalahnya," ujar Jeje dalam video tersebut.
Jeje menyebutkan bahwa dirinya dan Syahnaz memilih untuk melakukan introspeksi diri.
"Bagi gue, setiap masalah keluarga harus diselesaikan berdua, usahakan keluarga juga nggak usah tahu. Setiap keluarga juga pasti ada pasang surutnya, ada berantemnya, tapi di sini gue dan Nanas terus berintrospeksi diri. Gue juga introspeksi diri sendiri," kata Jeje lagi.
Jeje mengatakan mengaku tetap memiliki kesalahan sebagai manusia.
"Gue selalu introspeksi diri, karena sebagai manusia tidak luput dari kesalahan," lanjutnya lagi.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video: Dugaan Perselingkuhan Dibalik Kasus Pembunuhan Pegawai Bandara Lombok"
(astj/astj)