Nasi Darurat Medan adalah inisiasi sekelompok anak muda di Medan yang berempati kepada perantau yang membutuhkan makanan. Mereka kemudian mengantarkan makanan ke perantau yang membutuhkan dan merahasiakan identitas perantau.
Gerakan ini dimulai oleh mahasiswa yang kuliah sambil kerja, Adit dan satu kawannya. Adit mengatakan awalnya gerakan ini muncul karena kesadaran ingin berbuat dan bermanfaat bagi sesama.
"Berasal dari perasaan pribadi, setahun dua tahun belakangan ini merasa jadi orang yang tak berguna, kemudian berpikir apa ya yang bisa aku buat untuk kawan-kawan yang lain, orang lain, akhirnya tercetus lah ini," kata Adit kepada detikSumut, Sabtu (8/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adit dan temannya terinspirasi dengan Nasi Darurat Jogja. Akhirnya mereka memutuskan membuat Nasi Darurat Medan untuk tempat berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan, khususnya perantau.
Nasi Darurat Medan ini baru beroperasi satu minggu terakhir. Di awal, mereka menyediakan nasi dari uang mereka pribadi sebesar Rp 300 ribu.
Untuk menghubungkan mereka dengan orang yang membutuhkan makan, mereka membuat akun Instagram @nasidaruratmdn dan WhatsApp 081262391653. Orang yang membutuhkan makanan tersebut akan mengirim pesan dengan menyertakan alamat, jumlah makanan, dan waktu makannya.
Identitas orang yang membutuhkan makanan tersebut akan dirahasiakan. Sehingga mereka lebih nyaman dalam mengakses Nasi Darurat Medan.
Adit dan temannya membatasi jumlah maksimal 5 bungkus nasi yang diminta pada satu titik. Sehingga nasi yang lain bisa disebarkan ke titik lain.
Beberapa hari setelah dibuka, mereka mengalami kesulitan merespons pesan karena membludaknya orang yang mengakses. Ratusan orang mengakses Nasi Darurat Medan ini per harinya.
Untuk mengatasi hal itu, maka mereka menambah personel untuk menjadi admin media sosial. Sehingga Adit dan temannya bisa lebih leluasa mengantarkan makanan.
Sejumlah orang juga mulai menawarkan diri sebagai relawan melalui chat. Saat ini, ada 10 orang yang tersebar di berbagai wilayah di Kota Medan.
"Kalau sekarang sudah ada 10 orang, seperti di Padang Bulan dan Pancing," ucapnya.
Selain relawan, sejumlah orang juga mulai memilih Nasi Darurat Medan untuk menyalurkan bantuannya. Dalam satu minggu ini, mereka sudah mengirimkan sekitar 1.000 bungkus nasi.
Untuk di luar daerah, mereka akan memberikan uang karena keterjangkauan jarak. Pihaknya akan membayar makanan tersebut jika disertai bon atau bayar melalui QRIS dengan harga maksimal Rp 15 ribu per bungkus.
Untuk memesan Nasi Darurat Medan, detikers bisa mengirimkan pesan paling lama pukul 11.00 WIB untuk makan siang atau malam di hari itu. Bisa juga mengirimkan pesan satu hari sebelumnya.
Disarankan bagi yang ingin menghubungi Nasi Darurat Medan cukup via chat. Mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB.
(nkm/nkm)