Duduk Perkara Wanita Jadi Imam Salat di Padepokan Langkat

Round Up

Duduk Perkara Wanita Jadi Imam Salat di Padepokan Langkat

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 04 Jul 2023 08:30 WIB
Tangkapan layar video viral wanita jadi imam salat di Langkat
Tangkapan layar video viral wanita jadi imam salat di Langkat (Istimewa)
Langkat -

Video yang menunjukkan seseorang yang memakai pakaian wanita menjadi imam salat, viral di media sosial. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Padepokan Sendang Sejagadt yang terletak di Desa Hinai Kiri, Secanggang, Langkat.

Dalam video yang dilihat detikSumut, tampak ada sejumlah orang yang tengah menirukan gerakan salat. Ada laki-laki dan perempuan yang menirukan gerakan salat itu.

Di bagian samping wanita dan laki-laki yang menirukan gerakan salat itu, ada juga sejumlah wanita yang mengenakan mukena. Salat itu tampak diimami oleh seseorang yang mengenakan pakaian wanita dan bercadar. Sementara di belakangnya ada sejumlah pria yang mengikuti wanita itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka tampak menirukan gaya salat. Namun, ada yang berbeda dari salat biasanya, mereka memeragakan gerakan salat dengan menghadap ke kiri dan ke kanan.

Terkait itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Langkat sudah memanggil Mas Karyo, pemilik padepokan itu pada Minggu (2/7) kemarin. Dalam pertemuan itu Mas Karyo mengatakan video itu dibuat untuk edukasi namun viral setelah edit.

ADVERTISEMENT

Ketua MUI Langkat Zulkifli Ahmad Dian mengatakan Mas Karyo mengaku jika konten tersebut sengaja mereka buat untuk mengedukasi masyarakat. "Edukasi kepada masyarakat agar tidak terburu-buru untuk mengarahkan pilihan kepada pondok pesantren tertentu, karena saat ini lagi banyak terjadi penyimpangan dalam tingkah laku pengasuhan di pesantren, yang gambaran kemarin seperti Al-Zaytun dan yang mirip-mirip dengan itu," kata Zulkifli Ahmad Dian kepada detikSumut, Senin (3/7/2023).

Konten yang mereka upload di akun YouTube tersebut kemudian diambil oleh salah satu pemilik akun media sosial. Pemilik akun media sosial itu kemudian memotong video dan hanya menampilkan hal-hal yang menyimpang.

"Lalu menurut mereka, ada salah satu akun @maulana atau apalah namanya itu mengedit isi konten mereka, jadi yang menyimpang-menyimpang itu lah yang mereka (@maulana) buat sehingga mereka viralkan," ucapnya.

Mendengar penjelasan dari Mas Karyo, MUI Langkat akhirnya meminta agar mereka membuat laporan ke Polres Langkat guna mengungkap siapa pemilik akun yang mengedit konten mereka. Laporan tersebut direncanakan hari ini.

"Karena begitu penjelasan mereka, saudara kami bilang lapor ke polisi, Polres Langkat untuk mengejar pemilik konten tersebut yang lagi viral ini, jadi hari ini kemungkinan akan buat laporan," ujarnya.

Selain meminta membuat laporan, hasil pertemuan itu juga meminta agar Padepokan Sendang Sejagadt membuat permintaan maaf secara tertulis ke semua pesantren. Karena konten itu menyinggung dan mengganggu pesantren, termasuk Zulkifli yang pernah menimba ilmu di pesantren.

"Karena mereka sudah mengatasnamakan pesantren Al-Kafiyah dalam cerita itu, meskipun itu sebenarnya tidak ada (wujud pesantrennya), dalam artian seluruh pesantren yang ada ini dalam artian saya juga sebagai didikan anak pesantren merasa terganggu, jadi kita meminta mereka membuat permintaan maaf secara tertulis, nanti itu juga dibuat di YouTube nya atau di medsos permintaan kepada seluruh pesantren, khususnya yang ada di Langkat," ungkapnya.

MUI Langkat Minta Padepokan Sendang Sejagadt Minfa Maaf. Baca Halaman Berikutnya....

Poin yang terakhir dalam pertemuan itu adalah, meminta Padepokan Sendang Sejagadt meminta maaf kepada MU Langkat. Karena telah membuat konten yang mendeskreditkan agama Islam dan nilai-nilai agama.

"Kita minta mereka juga meminta maaf kepada MUI Langkat karena mereka membuat konten-konten yang seolah-olah mendeskreditkan agama Islam dan itu sangat keliru, perbuatan yang mengganggu, sekaligus itu berisi kepada penistaan terhadap nilai-nilai agama," bebernya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyebutkan berdasarkan penjelasan Mas Karyo, Padepokan Sendang Sejagadt di Desa Hinai Kiri, Secanggang, Langkat merupakan tempat belajar pengobatan. Pengobatan seperti herbal dan juga zikir-zikir terhadap gangguan makhluk halus, seperti gendam.

"Kita telusuri bagaimana sosial masyarakat yang ada di padepokan, dia ternyata berusaha sebagai tukang obat, obat ada medis dan non medis, mereka bikin obat-obat herbal daun-daunan, sedangkan non medisnya itu adalah zikir-zikir, jadi kalau ada orang yang kesambet kemasukan jin, kena sihir, kena gendam, ada bacaan-bacaan tertentu yang mereka buat yang diambil dari ayat-ayat Al-Quran," sebutnya.

Padepokan Sendang Sejagadt sendiri sudah berdiri sejak tahun 2013 atau sekitar 10 tahun. Mas Karyo memiliki 16 murid dan sekali seminggu melakukan pertemuan.

"Mereka bilang muridnya ada sekitar 16 orang, jadi ada pertemuan sekali seminggu untuk belajar pengobatan," katanya.

MUI Langkat hingga saat ini belum menemukan penyimpangan dalam ajaran maupun dalam aktivitas keagamaan sehari-hari. MUI Langkat sendiri akan terus memantau aktivitas di Padepokan Sendang Sejagadt.

Sebelumnya, satu video yang menunjukkan seorang wanita menjadi imam salat beredar di media sosial. Video itu membuat heboh karena ada pria yang menjadi makmum dari wanita itu

Sementara itu Pimpinan Padepokan Sendang Sejagadt, Mamas Karyo, mengklarifikasi soal video viral wanita jadi imam salat yang dibuatnya. Karyo pun meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan atas video itu.
Menurut dia, video viral itu tidak menampilkan video utuh yang dibuatnya. Potongan video itu diambil dari film berseri yang dibuatnya.

"Saya klarifikasi terkait video yang viral, dimana mereka memotong-motong video yang kami buat. Yang mana aslinya ada di channel kami. Dan sengaja, kami buat itu untuk perfilman atau pun dalam arti kata sinetron berseri," kata Karyo di dalam video itu seperti dilihat detikSumut Senin (3/7).

Video itu detikSumut peroleh dari Kasat Intel Polres Langkat, AKP M Syarif Ginting. Video itu berdurasi 04.16 menit dan tayang di akun YouTube @Gubes Mamaz Karyo. Terlihat dalam video itu diisi oleh lima orang yang dipandu oleh seorang pria mengaku bernama Masmas Karyo.

Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

Lebih lanjut, Mas Karyo mengatakan film itu dibuat untuk menyampaikan kepada umat Islam agar tidak mudah terpengaruh dengan ponpes yang memakai kata-kata Islami, memakai ayat-ayat Allah, namun manipulatif.

"Makanya itu saya buat untuk edukasi dan pelajaran. Film itu dibuat khusus untuk kami, yakni (sebagai) hiburan. Karena kategori yang kami buat adalah hiburan dan bisa diambil edukasi dan pelajarannya," ucapnya.

"Dan sangat saya sayangkan dunia media sosial yang sudah memotong-motong video kami hingga diciptakannya sebuah kata-kata yang nyeleneh. Jujur saya merasa sedikit beban. Karena mereka tidak memberikan link aslinya," sambungnya.

Ia pun menjelaskan dalam film itu menggambarkan ada sebuah ponpes bernama Al Kafiyah yang mengandung ajaran sesat. Yakni, mencari orang, mempengaruhi dengan ilmu-ilmu sihir agar jemaah muda terpengaruh.

Di antaranya, ada ajaran dosa bisa dihapus. Menurutnya hal itu sengaja ditampilkan agar orang awam dapat berhati-hati. Ia pun berpesan agar terhindar dari hal semacam itu dengan menjaga iman, menegakkan salat, hingga memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

"Kami minta maaf karena keteledoran dan keserakahan sosial media yang memotong-motong. Itu bukan saya perintah. Tapi mereka sendiri yang coba mencari uang. Sedangkan saya sendiri, akan tetap mengajarkan dan memberikan contoh baik kepada umat," ujarnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Viral Anggota DPRD Sumut Ngamuk dan Coba Cekik Pramugari di Pesawat"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads