Akan ada fenomena solstis malam ini, Rabu (21/6/2023). Apa itu? Dijelaskan dalam salah satu postingan Instagram resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), solstis adalah fenomena ketika Matahari melintasi Garis Balik Utara (GBU) atau Garis Balik Selatan (GBS).
BRIN menyebutkan fenomena solstis 21 Juni malam ini akan berlangsung pukul 21.57 WIB, 22.57 Wita, dan 23.57 WIT.
Lantas, seperti apa fenomena solstis 21 Juni tersebut? Ada rumor yang mengatakan bahwa solstis berbahaya bagi manusia, lo. Benarkah begitu? Langsung simak penjelasannya di bagian berikut, yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mau Jadi Lebih Cerdas? Lakukan 6 Hobi Ini! |
Pengertian Solstis
Sebelum mengenal lebih jauh tentang fenomena solstis 21 Juni, apakah detikers sudah tahu apa yang dimaksud dengan solstis?
Berdasarkan laman resmi lembaga Amerika National Weather Service, kata solstis sendiri berasal dari bahasa Latin, solstitium atau sol, yang berarti 'matahari' dan stit atau stes yang artinya 'berdiri'. Sesuai sebutannya, posisi matahari pada saat solstis terlihat pada elevasi tertingginya.
Juga dikenal dengan sebutan "titik balik Matahari", fenomena satu ini terjadi karena kondisi sumbu rotasi yang miring, disebutkan laman NASA. Benar, Bumi tidak dalam posisi tegak lurus ketika mengorbit Matahari, melainkan miring 23,5 derajat pada porosnya.
Karena kemiringan tersebut, ada masa di mana belahan Bumi bagian utara dan selatan mengalami perubahan banyaknya intensitas cahaya matahari yang diterima serta lamanya mentari bersinar.
Peristiwa perubahan lamanya sinar matahari dan intensitas cahaya matahari inilah yang lantas memicu terjadinya pergantian musim.
Selain itu, laman EarthSky menuliskan, lintasan Bumi yang berbentuk elips juga termasuk salah satu penyebab peristiwa titik balik.
Perlu pula detikers ketahui, fenomena titik balik Matahari terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Juni, dikenal dengan sebutan "Solstis Juni", dan Desember, dikenal dengan sebutan "Solstis Desember".
Apa Itu Fenomena Solstis 21 Juni?
![]() |
Sesuai namanya, fenomena solstis 21 Juni adalah peristiwa titik bali Matahari yang berlangsung di bulan Juni. Fenomena ini umumnya terjadi antara tanggal 20 dan 21 Juni.
Dilansir NASA, Bumi mencapai titik di mana kemiringannya berada pada sudut terbesar terhadap bidang orbitnya selama solstis. Akibatnya, satu belahan bumi menerima lebih banyak cahaya matahari daripada belahan bumi lainnya.
Nah, semasa solstis Juni, Belahan Bumi Utara (BBU) lebih condong ke arah Matahari. Alhasil, BBU menerima sinar matahari yang lebih banyak sehingga terjadilah musim panas.
Sebaliknya, Belahan Bumi Selatan (BBS) berada jauh dari paparan Matahari. Sinar yang ia terima pun lebih sedikit sehingga terjadilah musim dingin di BBS.
Karena selama titik balik Matahari di bulan Juni BBU mengalami musim panas, masyarakat di area ini juga menyebut solstis Juni sebagai summer solstice alias titik balik Matahari musim panas.
Lain halnya dengan BBS, daerah ini mengalami winter solstice atau titik balik Matahari musim dingin selama bulan Juni.
Apa Benar Fenomena Solstis 21 Juni Berbahaya?
Terdapat narasi yang menyebutkan bahwa fenomena solstis berbahaya bagi manusia. Dikatakan bahwa solstis merupakan penyebab terjadinya banji rob, gempa bumi, hingga tsunami. Padahal, kedua hal tersebut sama sekali tidak relevan.
Seperti pada penjelasan sebelumnya, peristiwa titik balik Matahari memicu terjadinya pergantian musim. Khusus pada summer solstice di bulan Juni, BBU mengalami musim panas, sedangkan BBS disapa musim dingin.
Bukan hanya perubahan musim, fenomena tahunan ini juga menyebabkan terjadinya perbedaan lama siang dan malam. Dari EarthSky, BBU akan menyaksikan malam terpendek dan siang terpanjang selama solstis Juni.
Sementara itu, masyarakat BBS bakal merindukan Matahari karena siang menjadi sangat pendek dan malam menjadi semakin lama.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh BRIN, bahwa dampak yang ditimbulkan dari solstis dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya pergantian musim terutama untuk negara-negara yang terletak di subtropis dan berlintang tinggi.
Jadwal Fenomena Solstis 21 Juni Malam Ini
Seperti disinggung di bagian awal, waktu terjadinya solstis Juni di Indonesia adalah malam ini. Dikutip dari postingan Instagram resmi BRIN, berikut jadwalnya:
- Hari/Tanggal: 21 Juni 2023
- Pukul: 21.57 WIB, 22.57 Wita, 23.57 WIT
Di bagian sebelumnya, dijelaskan bahwa solstis punya pengaruh terhadap lamanya siang dan malam. Apakah hal tersebut juga akan dirasakan di Indonesia?
Sayangnya, negara kita kecil kemungkinan mengalami hal tersebut. Pasalnya, daerah khatulistiwa tempat Indonesia berada relatif menerima sinar matahari secara konstan tiap tahunnya.
Laman EarthSky juga mengingatkan, peristiwa solstis tidaklah berlangsung selama sehari penuh, melainkan terjadi sesaat. Jadi, usai pukul 21.57 WIB, fenomena solstis 21 Juni sudah berakhir dan matahari akan melakukan gerak semu tahunan menuju selatan kembali.
Jadi, narasi tentang fenomena solstis 21 Juni itu berbahaya bagi manusia tidaklah benar, ya. Semoga informasi tadi menambah wawasanmu, ya!
(mff/dpw)