Sekretaris Fraksi PKS DPRD Sumut ini menduga ada makna yang tersirat dalam pernyataan Edy soal beda tinggi itu. Namun, hanya Edy dan Allah yang tahu apa makna ucapan itu.
"Mungkin ada makna yang tersirat dibalik pernyataan beliau tentang beda tinggi tersebut. Pastinya hanya beliau dan Allah yang tahu," ucapnya.
Hanya saja, Hadian menyebutkan kepala daerah dan wakilnya harus selaras dalam segala hal, termasuk cara pandang dalam membangun daerah. Selain itu, keduanya juga harus saling menghargai peran sesuai dengan peraturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi memang antara kepala daerah dan wakilnya diperlukan kesamaan dan keselarasan dalam segala hal khususnya visi misi, cara pandang, dan persepsi dalam membangun daerah sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya, harus bisa sejalan seirama dan saling menghargai peran masing masing sesuai peraturan perundang-undangan," sebutnya.
Edy dan Ijeck sudah menyampaikan siap bersaing di Pilgub Sumut 2024. PKS sebagai partai pengusung keduanya di Pilgub Sumut 2018 masih belum tahu akan mendukung siapa.
"Kalau tentang itu (siapa yang berpeluang di usung PKS) ada mekanismenya yang diurus oleh DPTW PKS Sumut," tutupnya.
Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi telah memastikan diri akan bertarung pada Pilgub Sumut 2024 mendatang. Namun, Edy tidak akan lagi berpasangan dengan Musa Rajekshah alias Ijeck, wakil gubernurnya saat ini.
"Nggak (sama Ijeck)," ujar Edy di Medan, Senin (19/6).
Edy kemudian menjelaskan alasannya tidak lagi berpasangan dengan Ketua DPD I Golkar Sumut di Pilgub 2024. Menurut Edy, tinggi dia dan Ijeck berbeda sehingga membuat mereka sulit difoto bersama.
"Tingginya beda. Tingginya waktu foto berbeda, kalau foto kan susah," ujarnya.
Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)