PDIP menyampaikan sindiran halus kepada Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah yang tak akan bersama di Pilgub Sumut 2024. Sementara itu, PKS mencoba memberikan tafsir Edy yang tinggi badannya tak sama dengan Ijeck.
Sekretaris DPD PDIP Sumut, Sutarto, menyebut partainya menghargai dan menghormati keputusan Edy Rahmayadi ataupun Ijeck. Keputusan itu diyakininya diambil melalui pertimbangan matang.
"Kami PDI Perjuangan tentu menghormati, kita hargai (keputusan Edy maupun Ijeck), Pak Edy dan Pak Ijeck kedua ini merupakan tokoh Sumatera Utara yang saat ini sedang menjabat gubernur dan wakil gubernur," katanya kepada detikSumut, Selasa (20/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sutarto menilai, Edy sudah melakukan kajian sebelum membuat keputusan soal Pilgub Sumut nanti. Sehingga PDIP menghormati pandangan masing-masing.
"Jadi kita hormati, kita hargai (keputusan Edy dan Ijeck), politik ini kan dinamis ya, kami yakin ke depan tokoh-tokoh Sumatera Utara ini sudah melakukan kajian-kajian, tentu kita hormati apapun pandangan dan pendapatnya," ucapnya.
Hanya saja, Sutarto yang merupakan anggota DPRD Sumut ini meminta agar keduanya tetap fokus ke pembangunan hingga masa jabatan berakhir. Jabatan keduanya akan habis pada September 2023.
"Yang paling utama adalah Pak Edy dan Bang Ijeck harus tetap konsentrasi untuk pembangunan Sumatera Utara, beliau kan masih menjabat sampai September nanti, jadi harus konsentrasi bagaimana menyelesaikan pembangunan di Sumatera Utara untuk kepentingan masyarakat," ujarnya.
Sutarto menyebutkan, PDIP hingga saat ini belum membahas soal Pilgub Sumut. Ketua Umum PDIP menginstruksikan agar tiga pilar partai fokus memenangkan Pileg dan Pilpres terlebih dahulu.
"PDI Perjuangan, sesuai dengan instruksi Ibu Ketua Umum seluruh kader partai, tiga pilar partai itu diintruksikan melakukan konsolidasi internal dan eksternal untuk memenangkan Pileg dan Pilpres tentunya memenangkan Ganjar Pranowo, artinya apa? sampai hari ini PDI Perjuangan belum melakukan pembahasan terkait dengan Pilgub maupun Pilkada," sebutnya.
Meskipun demikian, PDIP nantinya akan memprioritaskan kadernya untuk maju di Pilgub Sumut. Selain itu, PDIP juga tidak menutup kemungkinan akan melirik tokoh-tokoh Sumut yang lain.
"Kita belum membahas itu, ya bagi PDI Perjuangan tentu kita punya kader ya di internal ke depan, tetapi juga tidak menutup kemungkinan tokoh-tokoh Sumatera Utara masuk ke dalam radarnya PDI Perjuangan," tutupnya.
Baca juga: Akhir Kebersamaan Edy Rahmayadi dan Ijeck |
Ketua Bidang di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumut, Ahmad Hadian, mencoba menafsirkan pernyataan Edy Rahmayadi karena dia meyakini ada makna tersirat. Hanya saja, dia menyebut Allah SWT dan Edy yang tahu korelasi tinggi badan hingga tak bisa lagi bersama.
Walaupun demikian, Hadian menyebut politisi suka memakai istilah kiasan. "Biasa lah, politisi itu suka pakai istilah-istilah kiasan," katanya, terpisah.
PKS Meyakini Ada Makna Tersirat dari Ucapan Edy. Baca Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]