Kekek berusia 77 tahun di Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka terombang-ambing di laut lepas setelah perahunya dihantam gelombang besar. Nelayan itu ditemukan selamat setelah terapung di laut lepas selama 18 jam.
"Yandi tergulung ombak lalu terlilit jaring sekitar jam 5 sore kemarin, hingga akhirnya keseret arus laut ke tengah, hingga pukul 06.00 WIB diselamatkan oleh nelayan yang melintas," kata Kepala Basarnas Babel, Imade Oka Astawa, Jumat (19/5/2023).
Setelah berhasil ditemukan, Yandi dibawa ke pantai Sampur, Bangka Tengah, Bangka Belitung (Babel). Lalu nelayan tersebut menghubungi Tim SAR Gabungan yang saat itu sedang melakukan pencarian untuk mengevakuasi korban. Korban ditemukan dalam kondisi lemas usai terombang-ambing di lautan lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban ke Puskesmas Benteng Desa Kebintik untuk perawatan dikarenakan kondisinya lemas dan perlu perawatan lebih lanjut," ujar Imade Oka Astawa.
![]() |
Lanjut Imade, peristiwa itu berawal saat korban pergi berpamitan untuk menjaring ikan di Pantai Tanjung Bunga, Pangkalpinang, Bangka Belitung, Kamis (18/5/2023). Biasanya, pukul 19.00 WIB korban sudah pulang, namun hingga pukul 22.00 WIB, Yandi belum kembali ke rumah.
"Keluarga korban melakukan pencarian dan hanya menemukan sepeda korban di sekitar tempat biasanya menjaring ikan. Khawatir, keluarga korban melaporkan ke Basarnas pukul 02.13 WIB," jelansya.
Mendapat laporan orang hilang, tim SAR langsung melakukan pencarian. Tepat pukul 06.00 WIB tim SAR mendapatkan kabar korban telah ditemukan oleh nelayan.
"Penemuan tersebut bermula saat nelayan pantai Sanpur pulang melaut pada pukul 06.00 WIB dan menemukan korban mengapung berpegangan dengan box fiber kurang lebih 2 Nautical Mile dari pantai Sanpur dalam keadaan lemas," sebutnya.
Hingga saat ini, Yandi yang merupakan warga Kampung Asem, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) masih dilakukan perawatan usai terombang-ambing di lautan lepas selama 18 jam.
(nkm/nkm)