Aksi kader Partai Golkar Sumsel melakukan sawer di Kantor KPU usai pendaftaran bakal calon anggota legislatif menuai sorotan. Partai Golkar berdalih peristiwa itu hanya spontanitas dan tidak direncanakan sebelumnya.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sumsel, RA Anita Noeringhati menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika mereka baru selesai mendaftarkan bacalegnya ke KPU. Saat keluar ada sambutan yang memainkan angklung.
"Mereka menyambut di luar terus ada kader dari AMPI, AMPG sambil joget-joget. Ya kita menghargai, mengapresiasi para kader yang suka cita mengantarkan Golkar untuk melakukan pendaftaran," katanya dihubungi detikSumut, Senin (15/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun yang diberikan saweran kepada saat itu, menurut Anita yakni pemain angklung. Kebetulan pemain angklung yang ikut mendaftarkan bacaleg ke KPU juga kader Partai Golkar.
"Spontanitas ada pengurus yang memberikan saweran. Itu orang Golkar semua tidak ada orang luar karena dari awal kami disambut angklung," ujarnya.
Anita menyebut, lagu yang dimainkan pemain saat itu adalah lagu Golkar. Dia pun meminta kejadian ini untuk tidak diperpanjang. Karena apa yang dilakukan itu adalah suka cita dari partainya.
"Kita keluar disambut angklung. Itu juga lagunya, lagu Golkar. 'Partai Golkar milik kami'. Kami itu spontanitas saja dari pengurus," ungkapnya.
"Saya rasa hal ini tidak perlu diperpanjang, karena itu adalah suka cita kami Partai Golkar dan itu bukan orang luar," lanjut dia.
Kemudian dia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat jika aksi itu dianggap meresahkan.
"Saya sebagai ketua harian memohon maaf kalau hal ini mengganggu rasa dari masyarakat yang menyaksikan," katanya.
Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin meminta kejadian ini tidak terulang lagi. Namun, dia menyayangkan seharusnya peristiwa itu tidak terjadi di kantornya.
"Ada baiknya diluapkan di kantor mereka saja jangan di kantor KPU. Kalau di kantor mereka lebih baik, sebaiknya di kantor mereka saja dilakukan, ini bentuk pembelajaran pentingnya untuk menghargai institusi," ujarnya.
Amrah mengatakan, kejadian itu terjadi setelah Partai Golkar mendaftarkan bacalegnya ke KPU pada Sabtu. Sambungnya, orang-orang yang dikasih merupakan partai dari Golkar sendiri.
"Memang yang dikasih internal mereka. Saran saya tidak dilakukan ke depan karena ini lembaga, partai lain tidak melakukan," ujarnya.
(astj/astj)