25 April Hari Malaria Sedunia: Begini Sejarahnya

25 April Hari Malaria Sedunia: Begini Sejarahnya

Herlyn Agnes - detikSumut
Selasa, 25 Apr 2023 11:39 WIB
ilustrasi nyamuk
Ilustrasi (Foto: thinkstock)
Medan -

Hari Malaria Sedunia diperingati tiap 25 April. Peringatan ini dirayakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terkait bahaya penyakit malaria.

Selengkapnya, berikut detikSumut sajikan informasi mengenai sejarah awal mula Hari Malaria Sedunia, faktor risiko, hingga cara pencegahannya.

Sejarah Hari Malaria Sedunia 25 April

Penyakit malaria sudah ada sejak 2700 SM. Penyakit ini bersumber dari protozoa parasit dari jenis plasmodium yang dibawa nyamuk Anopheles.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Malaria tergolong penyakit menular dan berbahaya. Anak-anak hingga orang dewasa dapat terkena penyakit ini.

Penemuan parasit malaria ini dimulai ketika CLA Laveran menemukan adanya parasit dalam tubuh seorang pasien penderita malaria pada tahun 1880.

ADVERTISEMENT

Pada tahun 1852 malaria mulai dikenal di Indonesia tepatnya di daerah Cirebon. Hal tersebut dibuktikan karena adanya tentara Belanda yang terkena penyakit malaria di Cirebon pada tahun 1852-1854.

Pada saat itu upaya yang dilakukan untuk memberantas malaria adalah menggunakan insektisida DDT dan Dieldrin di daerah Jawa. Hanya saja, cara tersebut ternyata menyebabkan resistensi dari nyamuk penyebar malaria.

Akhirnya pada 1996, dilakukan intensifikasi program pemberantasan Malaria untuk memberantas malaria agar tidak menjadi musuh besar suatu negara bagi kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, tanggal 25 April pun ditetapkan sebagai Hari Malaria Sedunia supaya meningkatkan kesadaran global untuk menjaga kesehatan dan memberantas malaria di dunia.

Penyebab Terjadinya Penyakit Malaria

Seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, malaria disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium. Protozoa tersebut dibawa oleh nyamuk Anopheles betina.

Pemicu utama malaria adalah gigitan nyamuk. Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang terjangkit malaria karena transfusi darah dan penggunaan jarum suntik bersamaan.

Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang terjangkit penyakit malaria, di antaranya sebagai berikut:

1. Penyakit Malaria rentan terjadi pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun.

2. Malaria juga umum terjadi pada negara atau lingkungan yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia

3. Kurangnya kesadaran masyarakat dengan kesehatan dan fasilitas kesehatan juga dapat mengakibatkan terjadinya malaria karena terhambatnya pengobatan malaria yang dapat meningkatkan peluang tertular.

Gejala Umum Pada Malaria

Gejala yang dialami oleh penderita malaria biasanya yang paling umum adalah demam. Namun, sebelum mengalami demam, biasanya penderita akan merasa kelelahan, mengeluh sakit kepala, tidak nafsu makan, dan nyeri pada ulu hati.

Cara Pencegahan Penyakit Malaria

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan RI, salah satu cara paling efektif untuk mencegah malaria adalah dengan mengubah gaya hidup. Secara spesifik, perubahan gaya hidupnya seperti

1. Rajin menyemprot rumah dengan insektisida yang dapat membunuh nyamuk dewasa;

2. Menjaga rumah tetap bersih;

3. Tidak membiarkan adanya air tergenang dan membersihkan sampah yang ada di selokan agar tidak ada tempat untuk nyamuk berkembang biak; dan

4. Menggunakan lotion obat nyamuk pada kulit tangan di saat tidur.

Nah detikers, itu dia sekilas pengetahuan tentang Hari Malaria Sedunia yang diperingati tiap 25 April. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan jaga kesehatan, ya!

Artikel ini ditulis oleh Herlyn Agnes, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nkm/nkm)


Hide Ads