Sebuah komentar oknum peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin viral di media sosial. Ia mengancam 'halalkan darah' Muhammadiyah hingga menyebut Muhammadiyah disusupi Hizbut Tahrir (HTI) karena perbedaan penetapan Idul Fitri.
Dalam tangkapan layar komentar di AP Hasanuddin di Facebook tersebut ia membalas komentar seseorang.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," tulis Andi dilansir detikNews, Senin (24/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas apa sebenarnya kalender Islam global yang disebut AP Hasanuddin sebagai agenda yang disusupi HTI tersebut?
Kepala Observatorium Ilmu Falak (OIF) UMSU, Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar menjelaskan, Kalender Islam Global yang sedang digagas Muhammadiyah itu tidak ada korelasinya dengan Hizbut Tahrir. Ia mengatakan sebenarnya Kalender Islam Global merupakan proyek untuk menertibkan aktivitas ibadah umat Islam dan penertiban kegiatan sipil administrasi.
"Yang pertama yang pasti itu bukan agenda Hizbut Tahrir," kata Arwin kepada detikSumut, Selasa (25/4/2023).
Arwin menjelaskan, Kalender Islam Global sendiri bukan barang baru. Sebab proyek besar ini telah dibicarakan sejak 2015 ketika diadakannya Muktamar Muhammadiyah di Makassar.
"Kalender Islam Global ini memang agenda atau proyek besar dari Muhammadiyah yang ini sudah diusung sejak tahun 2015 kalau saya tidak salah ya di Muktamar Muhammadiyah di Makassar," terangnya.
Alih-alih berhubungan dengan HTI, Kalender Islam Global dicetuskan oleh Persyarikatan Muhammadiyah sebagai bentuk tuntutan peradaban. Arwin menuturkan dengan usia Islam yang sudah 14 abad, menjadi pertanyaan kemudian ketika belum memiliki kalender yang bersifat global.
Arwin mengatakan hal itu berkaca kepada kalender masehi yang digunakan umat Kristiani. Selain itu adanya faktor bahwa Islam yang menghargai ilmu pengetahuan belum menekankan pentingnya pengorganisasian waktu yang terpadu.
Alhasil, Muhammadiyah berinisiatif membentuk dan memberikan usulan atas Kalender Islam Global.
"Jadi berangkat dari bahwa agama Islam yang sudah berusia 14 abad lebih sampai hari ini belum punya kalender yang bersifat global," terangnya.
"Karena pada saat yang sama kalender Kristen katakanlah begitu yaitu kalender masehinya itu ada. Jadi kenapa Islam yang begitu menghargai ilmu pengetahuan, menekankan arti penting pengorganisasian waktu belum punya sistem penjadwalan waktu yang terpadu," lanjutnya.
Baca selengkapnya di halaman berikutnya...
Usulan Kalender Islam Global ini, lanjutnya, untuk penertiban kegiatan ibadah umat Islam seperti Idul Adha, Puasa Arafah, dll. Kemudian pentingnya Kalender Islam Global ini juga sebagai jalan keluar atas kegiatan sipil administrasi dan pendidikan di seluruh dunia.
"Menertibkan aktivitas ibadah umat Islam, puasa, hari raya, penetapan Puasa Arafah, dan Idul Adha. Dan kedua ya terkait penertiban kegiatan sipil administrasi dan pendidikan di seluruh dunia," katanya.
Bahkan sebenarnya, tutur Arwin, konsep serupa seperti Kalender Islam Global ini tidak datang dari Muhammadiyah saja. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama RI juga memberikan usulan penanggalan waktu yang disebut dengan Rekomendasi Jakarta pada tahun 2017.
Namun, Arwin menjelaskan, untuk pelaksanaan penggunaan Kalender Islam Global ini belum terealisasikan. Sebab pelaksanaan itu hanya bisa berjalan apabila adanya pengakuan secara konkret dari berbagai elemen.
Untuk diketahui, komentar yang berisi ancaman oleh Andi Pangerang Hasanuddin itu dituliskan di salah satu unggahan peneliti antariksa BRIN, Thomas Jamaluddin, di Facebook. Lalu ada salah satu akun bernama Ahmad Fauzan S yang menanggapi. Komentar Ahmad itu lalu memantik Andi untuk berkomentar dengan akun AP Hasanuddin.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi melansir detikNews.
Terkait hal itu, Andi Pangerang Hasanuddin lantas meminta maaf. Andi meminta maaf kepada pimpinan serta warga Muhammadiyah.
"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim seniornya Profesor Thomas Djamaluddin kepada detikcom.
Simak Video "Video: Arif Budimanta Wafat, Muhammadiyah Kehilangan Tokoh Ekonomi"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)