"Kok bisa orang seperti ini jadi peneliti di BRIN, tempat ngumpulnya orang-orang terhormat karena keahlian dalam bidang keilmuan yang ditekuninya di lembaga terhormat," kata Ketua Muhammadiyah Sumut Hasyimsyah kepada wartawan, Senin (24/3/2023).
Hasyimsyah menduga ada masalah dalam kepribadian dari Andi Pangerang sehingga menyampaikan hal tersebut. Dia pun berharap agar Andi dapat cepat kembali sadar.
Lebih lanjut, Hasyimsyah menyebut tuduhan hingga ancaman seperti yang dilayangkan Andi sudah sering disampaikan ke Muhammadiyah. Menurutnya hal ini menjadi pembelajaran bagi Muhammadiyah, dan dia berharap agar seluruh kader dapat mengambil hikmahnya.
"Bagi Muhammadiyah, pembelajaran tidak selalu datang secara baik dan dari orang yang baik, tapi bisa datang entah dari mana saja, tergantung menyikapi. Orang-orang Muhammadiyah sudah biasa dalam hal ini. Maka cukup diambil hikmahnya," jelasnya.
Untuk diketahui, komentar yang berisi ancaman oleh Andi Pangerang Hasanuddin itu dia tuliskan di salah satu unggahan peneliti antariksa BRIN, Thomas Jamaluddin, di Facebook. Lalu ada salah satu akun bernama Ahmad Fauzan S yang menanggapi. Komentar Ahmad itu lalu memantik Andi untuk berkomentar dengan akun AP Hasanuddin.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," kata Andi melansir detikNews.
Terkait hal itu, Andi Pangerang Hasanuddin lanta meminta maaf. Andi meminta maaf kepada pimpinan serta warga Muhammadiyah.
"Melalui Surat ini memohon maaf kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah atas komentar saya di Facebook terhadap seluruh warga Muhammadiyah di Akun Facebook tertanggal Minggu, 23 April 2023," kata Andi, dikutip dari surat yang dikirim seniornya Profesor Thomas Djamaluddin kepada detikcom.
(afb/afb)