Viral Walkot Sungai Penuh Disoraki Jemaah Salat Id, Disuruh Turun dari Mimbar

Jambi

Viral Walkot Sungai Penuh Disoraki Jemaah Salat Id, Disuruh Turun dari Mimbar

Ferdi Almunanda - detikSumut
Senin, 24 Apr 2023 12:22 WIB
Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir.
Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir. (Foto: Istimewa)
Sungai Penuh -

Wali Kota Sungai Penuh Ahmadi Zubir disoraki jemaah saat berpidato sebelum salat Id dimulai. Video yang merekam jemaah menyuruh Ahmadi turun dari mimbar itu viral di media sosial.

Dalam narasi video yang dilihat detikSumut, Senin (24/4/2023), Ahmadi Zubir disoraki karena disebut datang terlambat di lokasi salat Id. Akibatnya, salat Idul Fitri sedikit molor dari jadwal.

Bukannya langsung memulai salat Id, Ahmadi malah diberi kesempatan untuk berpidato terlebih dahulu. Jemaah yang kesal lantas meneriakinya dan menyuruhnya turun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Huuu. Turun, turun!" teriak para jemaah.

Mendengar teriakan dan sorakan itu, Ahmadi langsung turun dari mimbar.

ADVERTISEMENT

Klarifikasi Ahmadi Zubir

Wali Kota Sungai Penuh, Ahmadi Zubir mengklarifikasi video viral itu. Dia membantah disebut datang terlambat seperti yang beredar.

"Itu tidak benar, saya sudah sesuai jadwal pelaksanaan dan sudah tepat waktu," kata Ahmadi saat dikonfirmasi detikSumut.

Dia mengklaim, tiba di lokasi salat Idul Fitri di Lapangan Merdeka pada pukul 07.40 WIB. Salat Id sendiri dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Dia menjelaskan, saat dia sampai di lokasi, mereka masih menunggu panitia memungut darma wakaf dari jemaah.

"Saya menunggu sekitar 20 menit sampai selesai pengumpulan darma wakaf. Setelah itu langsung dimulai," ujar dia.

Dia mengakui, saat itu kondisi cuaca sedang panas. Namun, karena dia harus mengikuti berbagai macam aturan protokoler, waktu salat Id menjadi sedikit tertunda.

Ahmadi menuding ada pihak yang sengaja memprovokasi atas hal itu. Dia menyebutkan ada beberapa orang yang sengaja mengambil momen itu sehingga membuat para jemaah lain ikut terprovokasi.

"Disamping kondisi cuaca panas, ada beberapa orang yang merasa tidak nyaman langsung memberikan komando sehingga sebagian kecil jemaah ibu-ibu ada yang terprovokasi," tandasnya.




(dpw/dpw)


Hide Ads