12 Tata Cara Sholat Idul Fitri: Sendirian dan Berjamaah

12 Tata Cara Sholat Idul Fitri: Sendirian dan Berjamaah

Fria Sumitro - detikSumut
Sabtu, 22 Apr 2023 03:00 WIB
Ribuan jemaah Muhammadiyah Salat Id di Lapangan Astaka, Deli Serdang. (Foto: Goklas Wisely)
Salat Idul Fitri di Lapangan Astaka Deli Serdang. (Goklas Wisely/detikSumut)
Medan -

Tak terasa Ramadan sudah berakhir. Kini sudah waktunya bulan Syawal, umat Islam akan melaksanakan salat Idul Fitri.

Salat Idul Fitri merupakan salat sunah yang dikerjakan di awal bulan Syawal. Perintah ibadah ini sesuai dengan hadis dari Ummu 'Athiyah. Dikutip dari Rumaysho, ia berkata,

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada kami pada saat salat Id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beanjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat salat." (HR. Muslim no. 890).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salat Idul Fitri sendiri dapat dilakukan secara berjemaah maupun sendirian (munfarid). Kendati demikian, yang lebih afdal adalah dengan mengerjakannya secara berjemaah di masjid, musala, ataupun lapangan terbuka.

Dilansir detikHikmah, Imam Al-Muzani menukil dari Imam Syafi'i, mengatakan bahwa tidak ada perbedaan terkait pelaksanaan salat Idulfitri berjemaah dan munfarid. Yang berbeda hanyalah niatnya saja.

ADVERTISEMENT

Merujuk buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh Rifa'i, laman Rumaysho, muslim.or.id, dan NU Online, selengkapnya berikut tata cara sholat Idul Fitri secara berjemaah dan sendirian.

1. Membaca Niat Sholat Idul Fitri

a. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

zUshalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta'ala."

b. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah (Makmum)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil fitri ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta'ala."

c. Bacaan Niat Sholat Idul Fitri Berjamaah (Imam)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى

Usholli rak'ataini sunnatan ai'idil fitri imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat salat sunah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta'ala."

2. Takbiratul Ihram, lalu Membaca Doa Iftitah

Lafaz takbiratul ihram yang sesuai sunah Rasulullah SAW adalah

اللَّهُ أَكْبَرُ

Allahu akbar

Artinya: "Allah Maha Besar." (HR Muslim dan Ibnu Majah)

Adapun doa iftitah yang dapat dibacakan adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang" (HR. Muslim 2/99)

3. Takbir Tujuh Kali untuk Rakaat Pertama

Takbir tujuh kali untuk rakaat pertama. Hal ini dilakukan setelah pembacaan doa iftitah selesai.

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر

Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah,wallahu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

4. Membaca Surah Al Fatihah dan Membaca Surah Pendek Setelahnya

Surah Al Fatihah :

(1) بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

bismillāhir-raḥmānir-raḥīm

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

(2) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

(3) الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

ar-raḥmānir-raḥīm

Artinya: "Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

(4) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

māliki yaumid-dīn

Artinya: "Yang menguasai di Hari Pembalasan."

(5) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn

Artinya: "Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan."

(6) اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus,:

(7) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: "(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah membaca Surah Al-Fatihah, maka dilanjut dengan bacaan surah pendek. Ketika salat Id, Rasulullah SAW biasanya membaca Surah Qaf dan Surah Al-Qamar.

"Biasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dalam salat Idul Fitri dan Idul Adha membaca Surah Qaf dan surah 'iqtarabatis saa'ah' (Surah Al-Qamar)." (HR. Muslim no. 891).

5. Rukuk dengan Tumakninah


سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih (3 kali)

Artinya: "Maha Suci Tuhan yang Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya."

6. Iktidal dengan Tumakninah


رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ ، حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ

Robbana walakal hamdu, hamdan katsiron thoyyiban mubaarokan fiih.

Artinya: "Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji, aku memuji-Mu dengan pujian yang banyak, yang baik dan penuh dengan berkah." (HR. Bukhari no. 799)

7. Sujud dengan Tumakninah


سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'alaa wa bihamdih (3 kali)

Artinya: "Maha suci Rabb-ku yang Maha Tinggi dan memujilah aku kepada-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud, lalu Sujud Kembali


رَبِّ اغْفِرْ لِي ، وَارْحَمْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَارْفَعْنِي ، وَارْزُقْنِي ، وَاهْدِنِي

Robbighfirlii warhmanii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii.

Artinya: "Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rezeki dan petunjuk untukku." (HR. Ahmad 1: 371, dinilai hasan)

9. Bangkit dari Sujud, lalu Melakukan Takbir Lima Kali pada Rakaat Kedua


Bacaan takbir pada rakaat kedua sama seperti pada rakaat pertama, yaitu

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر

Subhana allahi wal hamdu lillahi walaa ilaha illa allah,wallahu akbar

Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar."

10. Mengulangi Gerakan yang Sama seperti pada Rakat Pertama

Setelah melakukan takbir lima kali, gerakan yang dilakukan sama seperti ketika rakaat pertama, mulai dari membaca Surah Al-Fatihah hingga melakukan sujud kedua

11. Bacaan tahiyat akhir


التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. As salaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammad rasuulullaah. Aallaahumma shalli'alaa muhammad, wa'alaa aali muhammad. kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik'alaa muhammad wa alaa aali muhammad. kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya :"Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam."

12. Mengucapkan Salam

Berdasarkan Manhajus Salikin oleh Syekh 'Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di, bacaan salam sebagai penutup salat adalah

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اَللَّهِ

Assalaamu 'alaikum wa rohmatullah

Mengucapkan salam sembari menghadap ke arah kanan (wajib), kemudian mengucapkan sekali lagi ke arah kiri (sunah).

Demikianlah tata cara salat Idul Fitri secara berjemaah maupun sendirian. Pastikan agar detikers menunaikan amalan sunah yang satu ini, ya! Semoga bermanfaat!




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads