Umat Muslim sebentar lagi akan merayakan Idul Fitri 1444 H. Sejumlah amalan sunahkan untuk diamalkan dalam momen ini, salah satunya memperbanyak membaca bacaan takbir.
Mengucap kata takbir termasuk bagian dari zikir. Sebab itu, tidak ada larangan dalam bertakbir selama masih dalam batas wajar.
Syekh Abu Abdillah Muhammad Ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan, takbir terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Takbir mursal adalah takbir yang tidak harus dilakukan pada waktu sehabis salat, dan membacanya dalam keadaan apapun disunahkan. Takbir dianjurkan membacanya pada waktu malam hari hingga melakukan salat id (idul fitri,idul adha).
Adapun takbir muqayyad ini adalah takbir yang dilaksanakan pada waktu tertentu, seperti pembacaan takbir setiap selesai sholat lima waktu selama hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Nah, detikers dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut detikSumut sajikan bacaannya di bawah.
Bacaan takbiran Idul Fitri lengkap:
Takbir dibacakan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu', Syarhul Muhadzdzab.
اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ
Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.
Artinya : "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
Selain tiga takbir ini, kita menambahkannya dengan dzikir sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na'budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.
Artinya : "Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar."
Berikut ini juga lafal takbir yang kerap kali digunakan oleh masyarakat, dan ini baik untuk dibaca karena tidak jadi masalah.
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَِللهِ الحَمْدُ
Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd.
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar Allah maha besar dan segala puji bagi Allah".
Demikianlah informasi bacaan takbiran Idul Fitri yang disajikan detikSumut, semoga bermanfaat ya detikers.
Artikel ini ditulis Fikri Haikal peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(mff/astj)