Puasa Ramadan merupakan puasa yang wajib dilaksanakan oleh semua umat Islam, kecuali orang-orang yang tidak bisa melaksanakan puasa karena sebab yang diperbolehkan. Namun bagi yang meninggal puasa tersebut, wajib baginya untuk mengganti/mengqadha.
Utang puasa itu dapat diganti dengan cara mengqadha puasa. Lantas apa saja penyebab dan bagaimana tata cara mengqadha puasa dengan benar?
Apalagi sekitar sebulan lagi kita akan memasuki bulan Ramadan 1444 Hijiryah. Bagi detikers yang belum mengganti puasa pada bulan Ramadan yang lalu, harus terlebih dahulu mengqhada puasa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab jangka waktu untuk mengqadha puasa tersebut adalah dari bulan Syawal hingga bulan Syaban. Seorang muslim dapat melakukan puasa qadha di setiap harinya, kecuali pada bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha dan hari-hari tasyrik.
Tapi tahukah kamu detikers, apa saja sebab dibolehkan seorang muslim untuk meninggalkan puasa? Berikut alasan seseorang boleh meninggalkan puasa hingga niat dan cara mengqadha puasa? berikut detikSumut rangkum untuk detikers.
Alasan yang Diperbolehkan untuk meninggalkan puasa di bulan Ramadan
1. Orang Sakit
Seorang muslim dapat meninggalkan puasa jika sedang sakit saat bulan Ramadan. Sakit yang diidapnya tersebut parah dan membuat dirinya tidak sanggup untuk menjalankan puasa, maka seseorang tersebut diperbolehkan tidak puasa.
Namun apabila seseorang tersebut hanya mengalami sakit ringan dan mampu melaksanakan puasa, maka muslim tersebut berdosa hukumnya jika meninggalkan puasa.
2. Perempuan haid maupun nifas
Seorang perempuan yang sedang mengalami haid atau nifas, maka diperbolehkan untuk meninggalkan puasa di bulan Ramadan. Sebab darah haid atau nifas tersebut dapat membatalkan puasa Ramadan yang sedang dia laksanakan.
3. Muslim yang sedang berpergian atau musafir
Seorang muslim yang melakukan perjalanan jauh atau musafir dengan tujuan baik dan perjalanan itu idak mengancam keselamatannya, maka diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Ramadan. Berdasarkan mazhab Imam Syafii, seseorang dapat dikatakan sebagai seorang musafir apabila telah menempuh perjalanan sejauh 83 kilometer.
4. Perempuan yang sedang hamil ataupun menyusui
Ketika perempuan sedang hamil atau menyusui, maka diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Hal ini dikarenakan apabila menjalankan puasa, maka dikhawatirkan kondisi perempuan yang tengah hamil atau menyusui dapat mengganggu kesehatan baik kesehatan sang ibu atau janin.
Beberapa ulama pun berpendapat, bahwa ketika perempuan hamil, maka sama seperti orang tua yang tidak sanggup untuk berpuasa sehingga dibolehkan untuk membayar fidyah sebagai ganti puasa di bulan Ramadhan.
Tata Cara Puasa Qadha
Sebenarnya tata cara melaksanakan puasa qadha sama seperti puasa pada umumnya. Kecuali di bacaan niatnya, berikut niat puasa qadha:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: Aku niat untuk mengqadha puasa di bulan Ramadhan besok hari karena Allah SWT.
Selain wajib untuk mengucapkan niat di dalam hati serta di malam hari sebelum puasa, ada pula beberapa tata cara untuk melaksanakan puasa qadha. Berikut adalah beberapa tata cara untuk melakukan puasa qadha:
• Ketika melakukan puasa qadha, maka dianjurkan untuk melakukan puasa secara berurutan, apabila puasa yang ditinggalkan saat Ramadhan juga berurutan. Meskipun diperbolehkan untuk membayar hutang puasa dengan selang-seling.
• Melakukan puasa qadha, sebanyak puasa Ramadhan yang telah ditinggalkan. Artinya apabila meninggalkan puasa Ramadan sebanyak tujuh kali, maka puasa qadha pun harus dilakukan sebanyak tujuh kali.
• Mengucapkan niat untuk melaksanakan puasa qadha dengan ikhlas serta benar di dalam hati, pada malam hari sebelum melaksanakan puasa qadha di keesokan harinya atau sebelum sahur.
• Apabila jumlah hari dari puasa Ramadan yang ditinggalkan tidak diketahui atau lupa, maka wajib untuk melakukan puasa qadha dengan mengambil jumlah terbanyak dari hari yang ditinggalkan. Tujuannya adalah agar puasa qadha yang dilakukan dapat memberikan ketenangan serta tidak meninggalkan kekhawatiran apabila kurang ketika meng-qadha puasa.
• Ada baiknya ketika menjalankan puasa qadha, untuk mengisi waktu kosong dengan cara yang baik seperti ibadah.
• Membaca doa berbuka puasa qadha yang benar.
(nkm/nkm)