Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dipanggil Majelis Kehormatan Partai Gerindra karena ucapan non pribumi. Sudah dua kali Aulia dipanggil lantaran bermasalah.
Pemanggilan pertama terjadi pada Rabu (9/11/2022) lalu, pemanggilan itu setelah foto Aulia bersama bakal calon presiden Partai NasDem, Anies Baswedan viral di media sosial. Saat itu Aulia masih menjabat Sekretaris DPD Gerindra Sumut.
"Ya harus dateng lah, namanya kan kita manusia biasa hehehehe. Tetap datang lah," kata Aulia dilansir detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan surat yang diterimanya, pemanggilan dilakukan karena dia bertemu dengan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Medan.
"Ya mungkin dipertanyakan foto dengan Anies, di suratnya kan sudah jelas," ucapnya.
Pemanggilan Aulia Rachman oleh Majelis Kehormatan Partai Gerindra diketahui berdasarkan surat yang dikeluarkan Mahkamah Partai. Dalam surat pemanggilan dilihat detikcom, Rabu (9/11/2022), surat itu berisi panggilan terhadap tiga kader di DPD dan DPC Gerindra Sumut. Mereka adalah Ketua DPD Gerindra Sumut, Ketua DPC Gerindra Medan, dan Aulia.
"Merujuk viralnya foto Wakil Wali Kota Medan bersama Anies Baswedan. Sesuai hal tersebut kami memanggil saudara untuk hadir pada pemeriksaan Majelis Kehormatan," demikian isi surat tersebut.
Aulia sudah menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Anies adalah hal yang tidak disengaja. Pertemuan Aulia dan Anies juga tidak masuk agenda resmi Aulia sebagai Wakil Wali Kota Medan.
Tidak lama setelah pemanggilan itu jabatan Aulia dicopot dari jabatan Sekretaris Gerindra Sumut.
Aulia Dipanggil gegara Ucapan Non Pribumi
Aulia Rachman dipanggil ke DPP Gerindra Jalan Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Senin (17/4) lusa. Wakil Wali Kota Medan itu dipanggil terkait ucapannya soal non pribumi.
Pemanggilan Aulia ke Jakarta sesuai surat nomor: 04-027/A/MK-GERINDRA/2023 yang ditujukan kepada DPD Partai Gerindra Sumatera Utara, DPC Partai Gerindra Kota Medan, dan Aulia Rachman selaku kader Partai Gerindra.
Ketua Majelis Kehormatan Gerindra, Habiburokhman mengatakan pemanggilan itu dilakukan untuk mengklarifikasi ucapan Aulia.
"Kami mau minta klarifikasi yang bersangkutan soal pernyataan tersebut. Prinsipnya kader Gerindra tidak boleh bersikap tendensius kepada kelompok tertentu," ujarnya seperti dilansir detikNews, Jumat (14/4/2023).
Habiburokhman mengaku pihaknya banyak mendapatkan pertanyaan dari masyarakat setelah pernyataan Aulia viral. Karena itu dia merasa perlu melakukan pemanggilan tersebut untuk melakukan klarifikasi.
"Kami mendapat banyak sekali pertanyaan dari masyarakat soal pernyataan wawalkot ini," tuturnya.
Klarifikasi Aulia soal Non Pribumi di Halaman Berikutnya,...
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman menjelaskan maksud kata non pribumi yang akan jadi wali kota di masa akan datang. Menurut Aulia, hal itu disampaikannya untuk menghidupkan jiwa nasionalisme.
"Pribumi dan non pribumi itu bahasa yang kita buat untuk menghidupkan jiwa nasionalisme warga Indonesia, terkhusus warga Medan," kata Aulia, Kamis (13/4)
Karena berdasarkan Intruksi Presiden No 26 Tahun 1998, kata pribumi dan non pribumi tersebut sudah tidak ada lagi. Sehingga dia menyebutkan jika ada yang merasa non pribumi itu adalah golongan, maka mereka yang memisahkan diri.
"Kalau mereka merasa non pribumi itu ada golongan, berarti mereka yang memisahkan diri dengan kita, Undang-undang (Intruksi Presiden) No 26 Tahun 1998 kalau nggak salah, kita sudah tidak ada lagi bahasa pribumi dan non pribumi di Indonesia," sebutnya.
Aulia menuturkan, makna kata non pribumi yang dia sampaikan itu adalah asing. Dia sengaja memakai diksi non pribumi agar seluruh warga Kota Medan merasa dirinya adalah pribumi sehingga muncul jiwa nasionalisme.
"Makna non pribumi adalah asing, ini lah yang kita buat supaya seluruh warga Kota Medan ini dia merasa dirinya pribumi untuk membuat satu jiwa nasionalisme melindungi dan memproteksi kota kita, itu maknanya," tuturnya.
Simak Video "Video: KPK Tetapkan 5 Tersangka Terkait OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)