Keributan antara pengemudi taksi Online dan taksi konvensional atau pangkalan terjadi di kawasan Harbour Bay, Batu Ampar, Kota Batam. Keributan taksi online dan taksi pengkalan itu viral di media sosial.
Dilihat detikSumut dari beberapa potongan video tanpa aksi saling dorong kedua kelompok. Aksi baku hantam antara kedua kubu itu hampir terjadi namun di lerai masing-masing kelompok dan petugas keamanan.
"Udah-udah jangan ribut kalian," kara perekam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Batu Ampar, Kompol Dwihatmoko Wiroseno mengatakan bahwa Keributan tersebut akibat perselisihan antara taksi online dan taksi pengkalan. Kejadiannya itu terjadi pada sekitar pukul 15.00 WIB tadi.
"Pemicunya karena pelarangan penjemputan penumpang. Saat taksi online melakukan penjemputan dihalangi taksi pangkalan di kawasan Harbour Bay," kata Dwihatmoko, Selasa(11/4/2023).
Dwihatmoko mengatakan keributan antara kedua kelompok itu cepat dilerai oleh petugas keamanan. Setelah bernegosiasi kedua kelompok itu akhirnya membubarkan diri.
"Mereka hanya saling dorong saja. Jadi setelah keduanya difasilitasi untuk mediasi akhirnya membubarkan diri," ujarnya.
Terpisah, juru bicara Aliansi Driver online Batam (Adob) Gusril Alizar mengatakan keributan itu dipicu pelarangan penjemputan penumpang di kawasan Harbour Bay oleh taksi pangkalan di daerah tersebut. Padahal menurutnya jauh sebelum keributan itu sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
"Kita sebenarnya sudah memiliki kesepakatan Antara taksi online dan taksi pangkalan. bahwa bisa melakukan penjemputan di kawasan Harbour Bay. Keributan dipicu dari pelarangan terhadap salah satu rekan kami," ujarnya.
Gusril menyayangkan kejadian tersebut. Ia berharap pihak taksi pangkalan bisa menghormati kesepakatan bersama yang sebelumnya dibuat.
"Kami cukup kecewa karena kesepakatan bersama itu tidak ditaati bersama. Bukan kami sebagai pemicu keributan. Kalau tidak ada kesepakatan tidak mungkin rekan kami mengambil penumpang di daerah tersebut," ujarnya.
"Tadi karena kondisi puasa pihak keamanan kawasan menjanjikan akan ada mediasi besok. Mudah-mudahan ada kesepakatan bersama agar hal seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.
(dpw/dpw)