Salat tasbih adalah salat sunah empat rakaat yang setiap rakaatnya membaca bacaan tasbih sebanyak 75 kali. Dengan keseluruhan rakaat, maka bacaan tasbih pada salat ini sebanyak 300 kali.
Salat tasbih bisa dilaksanakan sekali pada sehari semalam, sekali seminggu, sekali sebulan, hingga sekali seumur hidup apabila tidak sempat melaksanakannya.
Dilansir dari laman Kemenag Bangka Belitung dan Nahdlatul Ulama, berikut ini penjelasan salat tasbih hingga keutamaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Salat Tasbih
Salat tasbih adalah amalan yang menurut Moh Rifa'i dalam Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, dijelaskan sebagai shalat sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada pamannya Sayyidina Abbas ibn Abdul Muthalib.
Salat tasbih dilakukan sebanyak empat rakaat. Salat tasbih adalah suatu salat yang dalam setiap perpindahan dari satu gerakan pada gerakan lainya mengandung pujian tasbih ataupun zikir kepada Allah SWT. Dalam pandangan ulama, salat tasbih ternyata memiliki keutamaan yang sangat besar bagi yang mengamalkan.
Salat tasbih ini dikatakan sebagai amalan yang dianjurkan mengamalkannya tiap malam, tapi kalau tidak bisa, maka sekali seminggu. Dan kalau juga tidak sanggup sekali sepekan, dapat juga dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali. Adapun jika tidak bisa juga, maka lakukan setidak-tidaknya sekali seumur hidup.
Keutamaan Salat Tasbih
- Diampuni dosa-dosa yang kecil ataupun besar dengan melakukan salat tasbih ini.
- Dapat menjadi tebusan bagi kedua orang tua di hari kiamat nanti.
- Akan mendapatkan kemudahan oleh Allah SAW dalam urusannya baik di dunia maupun akhirat.
- Terhindar dari Penyakit yang Berat dan Kesedihan.
- Melancarkan rezeki
Dengan begitu banyaknya kemuliaan ada pada salat tasbih, berikut ini hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud sebagai berikut:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ - رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا - أَنَّ «النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ: " يَا عَبَّاسُ! يَا عَمَّاهُ! أَلَا أُعْطِيكَ؟ أَلَا أَمْنَحُكَ؟ أَلَا أحبوكَ؟ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ؟ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ، غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ، قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ، خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ، صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ، سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ: أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً، فَإِذَا فَرَغْتَ مِنَ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ، قُلْتَ: سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً، ثُمَّ تَرْكَعُ، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ الرُّكُوعِ، فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا، فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنَ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا، فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ، تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ، إِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ، فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً، فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمْرِكَ مَرَّة
Artinya: "Dari Abdullah bin Abbas radliyallâhu 'anhu bahwa Rasulullah shallallâhu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abbas bin Abdul Muthalib, "Wahai Abbas, pamanku, tidakkah aku memberimu? Tidakkah aku memberi tahumu? Tidakkah aku lakukan kepadamu? Sepuluh perkara bila engkau melakukannya maka Allah ampuni dosamu; yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tak dilakukan karena kesalahan dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang sembunyi-sembunyi dan yang terang-terangan. Lakukanlah shalat empat rakaat, pada setiap rakaat engkau membaca Al-Fatihah dan surat lainnya. Ketika engkau telah selesai membaca di rakaat pertama dan engkau masih dalam keadaan berdiri engkau ucapkan subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar lima belas kali. Kemudian engkau ruku', ucapkan kalimat itu sepuluh kali saat kau ruku'. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku' (i'tidal), engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau turun bersujud, kau baca kalimat itu sepuluh kali dalam bersujud. Kemudian engkau angkat kepalamu dari bersujud, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Kemudian engkau bersujud (yang kedua), engkau baca kalimat tu sepuluh kali. Kemudian engkau angkat kepala, engkau baca kalimat itu sepuluh kali. Itu semua ada tujuh puluh lima dalam setiap rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat. Bila engkau mampu melakukannya setiap sehari sekali maka lakukanlah. Bila tidak maka lakukan setiap satu jumat sekali. Bila tidak maka setiap satu bulan sekali. Bila tidak maka setiap satu tahun sekali. Bila tidak maka dalam seumur hidupmu lakukan sekali."
Nah, detikers itulah penjelasan tentang apa itu salat tasbih, dari pengertian hingga keutamaannya. Semoga bermanfaat ya!
Artikel ini ditulis oleh Fikri Haikal, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(astj/astj)