Bacaan Doa Qunut Witir di Malam Akhir Ramadan: Sendiri dan Berjemaah

Bacaan Doa Qunut Witir di Malam Akhir Ramadan: Sendiri dan Berjemaah

Fria Sumitro - detikSumut
Kamis, 06 Apr 2023 12:25 WIB
Asian family praying together during ramadhan
ilustrasi membaca doa qunut witir (Foto: Getty Images/ibnjaafar)
Medan -

Selain salat tarawih, salat witir menjadi ibadah sunah yang paling banyak dikerjakan selama Ramadan. Apabila telah memasuki pertengahan bulan, maka dianjurkan untuk membaca doa qunut witir di akhir rakaat.

Anjuran membaca doa qunut di rakaat terakhir salat witir dilandaskan pada pendapat para ulama Syafi'iyah. Dilansir Rumaysho, mereka melihat amalan ini sebagai sunnah ab'adh. Maksudnya, apabila ditinggalkan, maka wajib untuk menggantinya dengan sujud sahwi.

Lantas, bagaimana bacaan doa qunut witir di malam terakhir Ramadan, baik untuk salat sendiri maupun berjemaah? Langsung simak informasinya berikut ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Dimaksud dengan Qunut?

Detikers tentu sudah tak asing dengan istilah qunut. Namun, apakah kamu tahu artinya? Laman Almanhaj menjelaskan, kata "qunut" memiliki beberapa pengertian, antara lain

  • khusyuk,
  • doa, dan
  • taat atau senantiasa beribadah.

Sementara itu, Ibnu Qayyim dalam Zadul Ma'ad menjelaskan, istilah qunut merujuk pada "berdiri, diam, berkesinambungan dalam ibadah, doa, tasbih, dan khusyuk".

ADVERTISEMENT

Nah, adapun pengertian doa qunut adalah doa yang secara khusus dibacakan atau diamalkan dalam posisi berdiri ketika salat, seperti yang dijelaskan Ibnul Qayyim.

Hukum Membaca Doa Qunut Witir

Sebenarnya, para ulama dari berbagai mazhab khilaf atau berselisih pendapat terkait hukum membaca doa qunut. Merujuk laman Rumaysho, mazhab Maliki menghukumi doa qunut sebagai makruh. Ini karena amalan tersebut tidak memiliki tuntunan.

Di sisi lain, sebagian besar ulama Hanafiyah dan Syafi'iyah melihat doa qunut sebagai suatu amalan sunah. Hanya saja, mereka juga khilaf terkait waktu spesifik doa tersebut harus dibacakan.

Namun, apabila berbicara secara spesifik soal hukum membaca doa qunut witir, maka detikers dapat melihat pendapat masyhur dari mazhab Syafi'i. Dilansir Rumaysho dari Masail Ahmad li Abi Daud (66), Imam Ahmad ditanyai oleh Abu Daud terkait doa qunut.

Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, "Apakah qunut itu sepanjang?" "Jika engkau mau." Abu Daud bertanya lagi, "Apa pendapat yang engkau pilih?" Jawab Imam Ahmad, "Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan Ramadan. Namun jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya." (Masail Ahmad li Abi Daud, 66).

Adapun hukum membaca doa qunut secara umum adalah dibolehkan. Tidak ada permasalahan apabila seseorang memutuskan untuk membacanya ataupun meninggalkannya. Ini seperti pendapat Ibnu Taimiyah dalam Majmu' Al Fatawa (22:271).

"... Dalam hal qunut witir, ia (seseorang) boleh melakukan atau meninggalkannya sesuka dia. Di bulan Ramadan, jika ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadan, maka itu sangat baik. Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadan, itu pun baik. Jika ia tidak berqunut, juga baik."

Kapan Doa Qunut Dibaca saat Salat Witir?

Yang pasti, doa qunut dibacakan pada rakaat terakhir salat witir. Nah, terkait waktu spesifiknya di dalam salat, Rasulullah SAW pernah mengamalkannya sebelum rukuk dan juga saat sebelum sujud. Mana yang benar?

Laman Almanhaj menyebutkan, adapun waktu membaca doa qunut witir yang sahih adalah sebelum rukuk. Ini berdasarkan hadis Ubai bin Ka'ab Radhiyallahu anhu, di mana ia berkata,

"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berwitir, lalu melakukan qunut sebelum rukuk." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).

Kendati demikian, mengamalkan qunut sebelum maupun sesudah rukuk tidaklah masalah karena keduanya pernah dikerjakan oleh Rasulullah. Adapun dalil qunut setelah rukuk sebelum sujud dapat ditemukan dalam riwayat Urwah bin Az-Zubair.

"... Beliau berkata, 'Apabila selesai melaknat orang-orang kafir, berselawat kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , memohon ampunan untuk kaum mukminin dan mukminat serta permintaan lainnya, ia mengucapkan, 'Ya Allah, kami hanya menyembah kepada-Mu, berusaha dan beramal hanya untuk-Mu, dan memohon rahmat kepada-Mu, wahai Rabb kami, dan kami takut kepada azab-Mu yang pedih. Sesungguhnya adab-Mu ditimpakan kepada orang yang Engkau musuhi,' kemudian ia bertakbir dan turun untuk sujud.'" (HR. Ibnu Khuzaimah, sahih berdasarkan isnadnya).

Diterangkan dalam Almanhaj, kalimat "bertakbir dan turun untuk sujud" menjadi indikasi bahwa doa qunut witir juga dapat dibacakan setelah rukuk. Wallahua'lam bishawab.

Bacaan Doa Qunut Salat Witir

Terkait bacaan doa qunut witir, Imam An Nakho'i mengatakan bahwa tidak ada bacaan khusus untuk amalan tersebut. Yang terpenting, ketika berqunut, bacaan yang detikers panjatkan mengandung doa dan juga istigfar.

Kendati demikian, detikers dapat menghafalkan dan membacakan doa qunut yang diajarkan oleh Nabi SAW kepada Al-Hasan bin Ali. Seperti apa doanya?

Dikutip dari buku Fiqih Do'a dan Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin bin Hamd al-Abbad al-Badr, laman Rumaysho, dan laman NU Online, berikut bacaan doa qunut witir untuk salat sendiri dan berjemaah.

1. Bacaan Doa Qunut Witir ketika Salat Sendirian

اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Allahummahdiini fiiman hadait, wa'aafini fiiman 'afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a'thait, waqinii syarrama qadhait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho 'alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata'aalait.

Artinya: "Ya Allah tunjukilah aku pada orang-orang yang Engkau tunjuki, dan berilah aku afiat (kesehatan) pada orang-orang yang Engkau beri afiat, dan serahkanlah aku pada orang-orang yang Engkau jadikan wali, dan berkahilah untukku pada apa-apa yang Engkau berikan, dan lindungilah aku dari keburukan perkara-perkara yang Engkau tetapkan, sungguh Engkau memutuskan dan tidak diputuskan atas-Mu, dan sungguh tidak hina siapa yang Engkau jadikan wali, dan tidak akan mulia siapa yang Engkau musuhi, Maha Berkah Engkau Wahai Rabb kami dan Engkau Maha Tinggi." (HR. Abu Daud no 1425, dinilai sahih oleh Al-Albani).

2. Bacaan Doa Qunut Witir ketika Salat Berjemaah

اللَّهُمَّ اهْدِنَا فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنَا فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنَا فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لَنَا فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنَا شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinaa fiiman hadait, wa 'aafinaa fiiman 'aafait, wa tawallanaa fiiman tawallait, wa baarik lanaa fiima a'thoit, wa qinaa syarro maa qodhoit, fa innaka taqdhi wa laa yuqdho 'alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya 'izzu man 'aa dait, tabaarokta robbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhait, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

*Tulisan yang ditebalkan dibaca oleh imam secara jahar (terdengar), sedangkan bacaan seterusnya dibaca secara lirih.

Artinya: "Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya."

Perlu diketahui pula, ketika membaca doa qunut witir, dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan. Hal ini seperti yang telah diamalkan oleh Umar bin Khattab dan beberapa sahabat Nabi lainnya.

"Sesungguhnya 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallahuanhu dahulu mengangkat kedua tangannya dalam qunut hingga dadanya." (HR al-Marwazi dalam Mukhtashar Kitab al-Witr, hal. 139).

Itulah tadi informasi mengenai bacaan doa qunut witir, baik ketika salat sendirian maupun berjemaah. Semoga bermanfaat, ya, detikers!




(mff/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads