Menjelang Ramadhan 1444 H penjual pernak-pernik menyambut Ramadhan mulai bergairah kembali. Sebab penjualan pada tahun ini diprediksi akan jauh meningkat dibanding tahun lalu saat pandemi COVID-19.
Seperti yang dikatakan Miya, seorang pedagang pernak pernik Ramadhan di Jalan Karang Sari, Kecamatan Medan Polonia. Miya mengatakan omzetnya saat mulai berjualan sejak bulan lalu sudah meningkat lima puluh persen.
"Kalau untuk tahun ini baru sebulan jualan, sudah sangat meningkat omzetnya. Nah kalau dibanding tahun sebelumnya kan COVID-19, jadi kurang peminat nya. Kalau tahun ini sudah sangat meningkat selama sebulan kami jualan," kaya Miya kepada detikSumut, Jumat (17/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miya menjelaskan, usaha pernak perniknya menjelang seminggu sebelum puasa sudah banyak dipesan orang. Penjual pernak pernik Ramadhan yang sudah berjualan tujuh tahun itu menyebut pemesanan yang masuk mulai beragam.
"Setelah COVID-19, tahun ini lah sudah banyak orang-orang mesan pernak-pernik Ramadhan ini. Mulai dari rumahan, perusahaan, dan restoran," ucap Miya.
Ia juga memprediksi penjualannya akan melonjak pesat hingga 100 persen pada pertengahan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri nantinya.
"Kalau dilihat dari penjualan dan pemesanan sampai sekarang, saya prediksi sampai nanti menjelang Lebaran akan meningkat hingga 100 persen bahkan penjualannya," ujarnya.
Amatan detikSumut, terlihat beragam aksesori atau pernak-pernik khas Ramadhan tergantung di warung kecilnya. Mulai dari hiasan ketupat, hiasan bulan dan bintang, ucapan Marhaban Ya Ramadhan, bedug ukuran kecil dan besar, dan lain lain.
Harga yang dipatok untuk aksesoris atau pernak pernik yang dijualnya pun juga beragam, mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 500 ribu untuk berbagai ukuran dan jenis.
"Kalau yang dijual ini mulai dari harga Rp 10 ribu sampai Rp 500 ribu. Untuk yang Rp 500 ribu itu bedug, tapi belum siap dikerjakan yang paling besarnya," tutupnya.
(nkm/nkm)