Keengganan Dosen Unand Hapus Unggahan Hoaks soal Gunung Merapi

Round Up

Keengganan Dosen Unand Hapus Unggahan Hoaks soal Gunung Merapi

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 14 Mar 2023 08:00 WIB
Close up of a computer keyboard with word of hoax on the red button
Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/CreativaImages)
Padang -

Media sosial khususnya twitter dibikin heboh dengan unggahan hoaks Benny Dwika soal erupsi Gunung Merapi, Magelang. Meski sudah tahu itu berita bohong, dosen Universitas Andalas (Unand) Padang ini enggan menghapus unggahannya.

Benny beralasan masalah baru akan muncul apabila unggahan itu dihapus. Sebagai klarifikasi atas unggahan hoaks di awal, Benny sudah memberikan penjelasan di unggahan selanjutnya.

"Satu video itu memang salah kirim. Saya dapat dari akun telegram. Video itu sebenarnya video Sinabung. Saya nggak hapus. Kenapa saya hapus?. Kalau saya hapus malah (semakin) jadi heboh," katanya kepada detikSumut, Senin (13/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benny beralasan tak memiliki maksud apa-apa mengunggah video haoks itu. Dia hanya prihatin terhadap bencana yang terjadi. "Tujuan saya mengirim video gunung meletus ini tidak lebih dari ikut prihatin dari peristiwa yang terjadi. Bukan untuk becandaan. Tidak lebih dari itu. Sama sekali tidak ada maksud untuk menyebar kabar bohong. Hanya salah kirim biasa," katanya.

Meski terus diserang netizen, Benny memastikan tidak menutup akunnya. "Saya punya kepentingan dengan sosial media, terutama soal mempromosikan profesi insinyur," katanya lagi.

ADVERTISEMENT

Pihak kampus belum bisa mengambil tindakan apa-apa, karena harus melakukan pengecekan terlebih dahulu.

Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik Unand, Ernita Arief mengaku belum mengetahui kontroversi yang menyeret nama dosen bergelar Insinyur tersebut. Ia berjanji akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Kami cek dulu ya, karena ini menyangkut pendapat personal," kata Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik Unand, Ernita Arief dikonfirmasi terpisah.

Untuk diketahui unggahan Beny itu viral di twitter. Postingan itu sudah dilihat 1,8 juta orang, 182 retweets, 455 quote dan 1.030 like.

Dilihat detikSumut Senin (13/3/2023), postingan yang memicu kontroversi itu ditulis Benny di akun twitternya @bdleonanda pada Minggu (12/3/2023) pukul 02.07 WIB. Ia mengunggah sebuah video letusan gunung dengan narasi "Mereka menyebutnya sebagai "Gunung Api Kiamat" untuk gunung Merapi meletus di Pulau Jawa".

Netizen langsung bereaksi, karena menganggap sang dosen menyebar kabar bohong, karena video yang diposting tersebut bukanlah letusan Gunung Merapi, melainkan letusan gunung lain.

"Video lama gunung Sinabung, erupsi Merapi kemarin tidak sebesar itu pak," kata akun @sufrizal88 mengingatkan.

Video Diunggah Dosen Unand Erupsi Gunung Sinabung. Selengkapnya di Halaman Berikutnya...

"Pak pak udah pak tutup akun twitter aja daripada terus"an nyebar hoax. Memang kemaren Merapi erupsi tapi bukan ini pak. Ini udah kejadian lama dan bukan Merapi," timpa @aesteutiec.

"Ini bukan Gunung Merapi...waton nyebarr," kata akun lain @ibnuSetyaa.

"Wkwkwk saya yg tinggalnya di lereng merapi cuma ketawa aja liat twit ini, dan malah gak terdampak hujan abu soalnya saya di sebelah timur Merapi," tulis @Juna401.

Video Gunung Sinabung

Kuat dugaan, video postingan Benny tersebut adalah video lama yakni letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Salah satu akun @_keongbalap membalas postingan Benny dengan mengirimkan postingan Alm, Sutopo Purwo Nugroho, mantan Kepala Pusdatin BNPB pada 19 Februari 2018. "Dahsyatnya letusan Gunung Sinabung. Tinggi kolom hingga 5 km disertai luncuran awan panas hingga 4,9 km. Suara bergemuruh. Baru kali ini letusan disertai suara gemuruh sejak 2014-2018. Tidak ada korban jiwa. Semua penduduk di zona merah sudah lama diungsikan"

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads