Dosen Sebar Hoaks Soal Erupsi Gunung Merapi, Kampus Unand Buka Suara

Sumatera Barat

Dosen Sebar Hoaks Soal Erupsi Gunung Merapi, Kampus Unand Buka Suara

Jeka Kampai - detikSumut
Senin, 13 Mar 2023 16:52 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/3/2023). Menurut data BPPTKG pada 12 Maret 2023 pukul 07.04 - 07.56 WIB telah terjadi 3 awan panas guguran dengan jarak luncur antara 2.000 meter hingga 2.500 meter ke arah barat daya.
Awan Panas Gunung Merapi pada 12 Maret 2023. (Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Padang -

Dosen Universitas Andalas (Unand) Padang, Benny Dwika Leonanda bikin heboh setelah mengunggah konten yang dianggap menyebarkan kabar bohong soal erupsi Gunung Merapi. Pihak kampus buka suara soal postingan dosen mereka itu.

Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik Unand, Ernita Arief mengatakan, pihak kampus belum mengambil tindakan apa-apa, karena belum mengetahui kontroversi yang menyeret nama dosen bergelar insinyur tersebut. Ia berjanji akan melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Kami cek dulu ya, karena ini menyangkut pendapat personal," kata Kepala Kantor Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik Unand, Ernita Arief kepada detikSumut, Senin (13/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Benny Dwika Leonanda dianggap menyebar kabar bohong atau hoaks. Postingannya di media sosial Twitter menjadi perbincangan.

Dilihat detikSumut Senin (13/3/2023), postingan yang memicu kontroversi itu ditulis Benny di akun twitternya @bdleonanda pada Minggu (12/3/2023) pukul 02:07 WIB. Ia mengunggah sebuah video letusan gunung dengan narasi "Mereka menyebutnya sebagai "Gunung Api Kiamat" untuk gunung Merapi meletus di pulau Jawa".

ADVERTISEMENT

Postingan itu sudah dilihat 1,8 juta orang, 182 retweets, 455 quote dan disukai sebanyak 1.030.

Netizen langsung bereaksi dan menganggap sang dosen menyebar kabar bohong, karena video yang diposting tersebut bukanlah letusan Gunung Merapi, melainkan letusan gunung lain.

"Video lama gunung Sinabung, erupsi Merapi kemarin tidak sebesar itu pak," kata akun @sufrizal88 mengingatkan.

"Pak pak udah pak tutup akun twitter aja daripada terus"an nyebar hoax. Memang kemaren Merapi erupsi tapi bukan ini pak. Ini udah kejadian lama dan bukan Merapi," timpa @aesteutiec.

"Ini bukan Gunung Merapi...waton nyebarr," kata akun lain @ibnuSetyaa.

"Wkwkwk saya yg tinggalnya di lereng merapi cuma ketawa aja liat twit ini, dan malah gak terdampak hujan abu soalnya saya di sebelah timur Merapi," tulis @Juna401.

Kuat dugaan, video postingan Benny tersebut adalah video lama yakni letusan Gunung Sinabung di Sumatera Utara.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...

Salah satu akun @_keongbalap membalas potingan Benny dengan mengirimkan postingan Alm,Sutopo Purwo Nugroho, mantan Kepala Pusdatin BNPB pada 19 Februari 2018.

"Dahsyatnya letusan Gunung Sinabung. Tinggi kolom hingga 5 km disertai luncuran awan panas hingga 4,9 km. Suara bergemuruh. Baru kali ini letusan disertai suara gemuruh sejak 2014-2018. Tidak ada korban jiwa. Semua penduduk di zona merah sudah lama diungsikan"

Benny yang dihubungi detikSumut mengakui kekeliruannya dan sudah memberi penjelasan dalam beberapa twit berikutnya. Namun ia menolak untuk menghapus postingan itu, karena menganggap justru dengan menghapus akan menimbulkan persoalan baru.

"Satu video itu memang salah kirim. Saya dapat dari akun telegram. Video itu sebenarnya video Sinabung. Saya nggak hapus. Kenapa saya hapus? Kalau saya hapus malah (semakin) jadi heboh," katanya kepada detikSumut.

Ia mengaku tidak memiliki maksud apa-apa, selain keprihatinan terhadap bencana yang terjadi.

"Tujuan saya mengirim video gunung meletus ini tidak lebih dari ikut prihatin dari peristiwa yang terjadi. Bukan untuk becandaan. Tidak lebih dari itu. Sama sekali tidak ada maksud untuk menyebar kabar bohong. Hanya salah kirim biasa," katanya.

Meski terus diserang netizen, Benny memastikan tidak menutup akunnya. "Saya punya kepentingan dengan sosial media, terutama soal mempromosikan profesi insinyur," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Polisi Gali Sumur Tua Cari Jasad 2 Korban Pemutilasi di Pariaman"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)


Hide Ads