Sejumlah foto asap dari erupsi Gunung Merapi di Magelang, Jawa Tengah viral di media sosial. Ada yang melaporkan melihat wajah tokoh wayang Semar atau Petruk, bahkan ada yang bilang mirip Sirkuit Mandalika.
Ternyata, imajinasi netizen itu bisa dijelaskan secara ilmiah. Itu adalah tanda fenomena psikologi yang disebut pareidolia.
Dilansir dari detikInet dari EarthSky, Pareidolia sering muncul ketika manusia mengamati langit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, Begini Penampakannya |
Pareidolia adalah melihat bentuk atau pola yang familiar dari sebuah obyek yang acak atau tidak berkaitan. Manusia ternyata punya tendensi untuk mencari pola dari sebuah informasi yang acak.
Pareidolia terhadap fenomena langit yang sering muncul misalnya melihat bentuk tertentu di permukaan bulan, melihat bentuk pada awan atau formasi batuan. Dalam kehidupan modern, pareidolia bahkan muncul pada hasil jepretan fotografi atau perabotan modern di rumah.
Dilansir dari Live Science, telaah soal pareidolia sudah dimulai sejak Leonardo Da Vinci sampai Carl Sagan. Bagi Da Vinci, fenomena semacam ini menjadi alat bantu artistik bagi seniman mengembangkan imajinasinya. Carl Sagan punya pendapat pareidolia adalah naluri survival manusia.
Kata Sagan, kemampuan mengenali wajah dari jarak jauh dengan visibilitas rendah adalah teknis bertahan hidup yang penting. Insting manusia adalah ingin langsung mengenali wajah sebagai kawan atau lawan.
"Hasilnya adalah misinterpretasi gambar atau pola acak dari cahaya dan bayangan, yang dikenali sebagai wajah," katanya, dikutip dari detikHealth, Senin (13/3/2023).
Kesimpulannya, melihat objek di langit semisal asap Merapi, menyerupai sesuatu adalah sebuah fenomena psikologi bernama Pareidolia yang umum terjadi. Hal itu tentunya baik untuk melatih imajinasi manusia, selama tidak diyakini secara berlebihan.
(dpw/dpw)











































