Membicarakan kebudayaan Batak seolah tak ada habisnya. Mulai dari makanan, istiadat, hingga bentuk kesenian. Di masyarakat Batak, ada satu bentuk kesenian berupa pertunjukan.
Namanya opera Batak. Sebuah kesenian pertunjukan yang diambil dari kehidupan masyarakat Batak juga.
Budayawan sekaligus pemain opera Batak Riduan Situmorang mengatakan opera Batak tidak sama halnya dengan opera pada umumnya. Dia mengatakan, opera merupakan seni pertunjukan yang dipentaskan dengan cara menyanyikan cerita, opera Batak juga memasukkan unsur lagu di dalam pementasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau opera itu sebuah cerita yang dinyanyikan. Nah kalau opera Batak adalah opera khas Batak," kata Riduan kepada detikSumut, Minggu (12/3/2023).
Namun Riduan mengatakan opera Batak berbeda dengan opera biasa. Dia menjelaskan pemaknaan opera Batak tidak hanya terkait pementasan dengan mengubah cerita menjadi sebuah lagu saat dipentaskan.
"Kalau opera Batak bukan hanya cerita yang dinyanyikan saja. Makanya ada lagu-lagu opera Batak," katanya.
Kemudian Riduan menjelaskan mengapa opera batak disebut sebagai opera. Menurutnya, di dalam opera Batak memang selalu ada nyanyian.
Nyanyian dalam opera Batak digunakan sesuai terhadap alur cerita. Lagu-lagu tersebut, berdasarkan penuturan Riduan, juga dinyanyikan pada waktu yang berbeda-beda.
"Kenapa opera Batak disebut opera, karena memang selalu harus ada nyanyiannya. Entah nyanyian apa saja. Seperti Rodo au sian luat nadao i, nah itu dibuat di tengah cerita ketika seseorang dalam cerita ada yang datang. Itu disesuaikan dengan alur cerita," katanya.
Namun nyanyian itu menurut Riduan bukan membuat pementasan opera Batak tak memiliki naskah cerita. Dia menyebutkan setiap opera Batak memiliki naskah cerita yang dibawakan dengan ciri khas sang aktor.
"Jadi itulah alasan kenapa disebut opera Batak, karena ada lagu. Baik itu di awal, tengah, dan akhir. Selalu ada lagu. Meski sebenarnya ada cerita (naskah) tapi cerita itu kita bawa dengan bahasa sendiri. Tidak tekstual. Jadi kita membawa cerita bagaimana nyamannya saat itu," terangnya.
Telah Ada Jauh Sebelum Tilhang Gultom
Riduan mengatakan bahwa opera Batak telah lama sekali ada. Dia mengatakan bahwa opera Batak pertama diperkenalkan oleh Tilhang Gutlom.
Keberadaan opera Batak menurut Riduan sangat membantu masyarakat. Sebab, pada waktu itu, di tanah Batak, sangat sedikit alat elektronik seperti radio atau televisi.
Adanya opera Batak menjadi satu-satunya hiburan masyarakat.
"Opera Batak pertama yang diperkenalkan adalah Tilhang Gultom makanya lagu-lagu opera kan banyak diciptakan oleh Tilhang Gultom. Dulu memang opera-opera ini kan tidak ada televisi, radio pun masih jarang. Hiburan masyarakat itu masih melalui opera," jelasnya.
Namun, Riduan mengatakan bahwa sebenarnya opera Batak telah lama ada sebelum diperkenalkan oleh Tilhang Gultom. Dia menjelaskan bahwa di tiap daerah di tanah Batak telah ada opera Batak.
Tilhang Gultom, menurut Riduan, hanya salah satu dari banyaknya tim opera Batak. Dia menyebutkan eksistensi Tilhang Gultom didapat lantaran keterlibatannya dalam organisasi dan dipanggil Soekarno.
"Sebenarnya banyak sekali opera Batak diperankan sebelum Tilhang Gultom. Dulu opung saya juga pernah bercerita opera. Artinya hampir di semua daerah di saat itu mungkin opera menjadi hiburan," katanya.
"Cuman karena yang paling terkenal salah satunya itu Tilhang Gultom. Itupun terkenal karena dia masuk organisasi dan dipanggil Soekarno. Itu ajanya. Jadi Tilhang Gultom itu hanya satu dari banyak yang terkenal," sambungnya.
Baca selengkapnya tentang opera Batak di halaman berikut...
Dalam menghibur masyarakat Riduan menuturkan bahwa opera Batak dipentaskan dari kampung ke kampung. Eksistensi opera Batak saat itu bahkan membuat masyarakat Batak terpikat ikut andil di dalamnya.
"Dulunya, opera (Batak) itu dipentaskan masuk-masuk kampung. Dari satu kampung ke kampung lain. Begitu seterusnya," terangnya.
"Opera (Batak) sangat terkenal dulu. Bahkan banyak orang yang mau jadi aktornya. Seperti orang tua saya dulu pernah berminat menjadi pemain opera Batak," sambungnya.
Namun Riduan mengatakan kehidupan di dalam opera Batak tidak indah seperti cerita yang disajikan. Dia menuturkan bahwa masyarakat pada waktu itu berpikir seorang aktor opera Batak seperti artis. Namun nyatanya, opera Batak adalah pekerjaan yang tidak memikirkan hal materi.
"Dipikir pemain opera itu seperti artis, hidupnya menyenangkan. Jadi kalau dibilang opera Batak itu sebenarnya pekerjaan tulus yang tidak perlu memandang uang," terangnya.
Di gelanggang berlimpahnya hiburan saat ini, Riduan mengatakan keberadaan opera Batak sangat jarang dijumpai. Dia mengatakan hal tersebut lantaran opera Batak dinilai tidak dapat bersaing. Akibatnya, opera Batak kurang diminati.
Selain itu, bentuk opera Batak yang terbilang kuno menjadi alasan lain mengapa keberadaan opera Batak semakin terpinggirkan.
"Saat ini opera Batak kurang bersaing makanya kurang diminati. Kan saat ini banyak sekali jenis hiburan. Dulukan opera Batak lancar karena hampir banyak dikatakan ya hanya itu hiburan paling cocok. Kalau saat ini opera Batak kalah saing, makanya tidak lagi diminati banyak orang," katanya.
Peran Pemerintah terhadap Opera Batak
Sebagai sebuah kesenian Indonesia, opera Batak perlu dilestarikan. Masyarakat dan pemerintah dalam hal ini menjadi pelaku utama yang dapat melestarikan opera Batak.
Namun Riduan mengatakan keberpihakan pemerintah terhadap opera Batak bukan sekadar kurang. Dia menyebutkan, pemerintah memang tidak memberikan peran apapun terhadap opera Batak.
"Kalau perhatian pemerintah bukan sebatas kurang. Memang tidak ada," katanya.
Selanjutnya, Riduan mengatakan hal tersebut karena opera Batak tidak lagi menarik. Dirinya yakin jika opera Batak mendapatkan perhatian pemerintah, hal tersebut sekadar rasa kasihan.
"Tapi itu pun bisa dipahami karena hiburan ini sudah tidak menarik lagi. Kalau ada pun pemerintah saat ini hanya kasihan seperti supaya merindukan masa lalu," tuturnya.
Riduan berharap bila adanya langkah pelestarian terhadap opera Batak harus disertai sebuah pembaharuan. Dia menjelaskan nantinya pementasan opera Batak agar lebih menarik.
"Tapi kalau ada nantinya pemerintah ikut dalam melestarikan opera Batak jangan gitu-gitu aja. Harus ada pembaharuan," jelasnya.
Menurut Riduan opera Batak memang penuh dengan pesan-pesan pedagogis, tapi percuma saja opera Batak dilestarikan tanpa adanya cara yang menarik dalam pementasan. Sebab, cara-cara lama hanya membuat peminat terhadap opera Batak tidak bertambah.
"Meskipun opera Batak itu menyamapaikan hal baik untuk apa kalau tidak disampaikan dengan cara menarik. Kalau caranya masih seperti itu ya edukasi dan peminatnnya tidak ada," pungkasnya.
Simak Video "Video Pramono Minta Pemuda Batak Bersatu Ikut Kawal TPS saat Pilkada"
[Gambas:Video 20detik]
(nkm/nkm)