Pertama di Sumbar, Lapas Suliki Jadi Lapas Berbasis Pesantren

Sumatera Barat

Pertama di Sumbar, Lapas Suliki Jadi Lapas Berbasis Pesantren

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 07 Mar 2023 01:00 WIB
Lapas Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar jadi lapas berbasis pesantren.
Lapas Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar jadi lapas berbasis pesantren. (Foto: Istimewa)
Padang -

Lapas Kelas III Suliki di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) ditetapkan menjadi lapas berbasis pesantren. Pondok Pesantren yang berada di dalam Lapas menjadi inovasi pembinaan kepribadian bagi para penghuni Lapas, dan menjadi yang pertama di Sumbar.

Peresmian Lapas Suliki berbasis pesantren dilakukan dalam Tabligh Akbar menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah yang berlangsung di Lapas Suliki, Senin (6/3/2023).Peresmian dilakukan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Sumatera Barat, Haris Sukamto, bersama Bupati 50 Kota, Safaruddin Dt. Bandaro Rajo dan staf ahli Gubernur, Jasman Rizal.

Kepala Kanwil Kemenkumham Sumbar Haris Sukamto mengapresiasi inovasi pembinaan yang dilakukan Lapas Suliki terhadap Narapidana yang menjadi binaannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembinaan yang dibarengi dengan pelajaran spiritual akan mampu membawa warga binaan dalam meningkatkan kesadaran untuk lebih baik lagi. Melalui pembinaan seperti ini kita dapat membangun pondasi di dalam diri warga binaan untuk tidak melakukan pelanggaran hukum di kemudian hari," kata Haris Sukamto.

Bupati Safaruddin menyebut, apa yang dilakukan Lapas Suliki merupakan sebuah percontohan yang baik dan sesuai dengan program pemerintah daerah yang konsen di bidang keagamaan.

ADVERTISEMENT

"Kami mendukung sepenuhnya apa yang dilakukan oleh Lapas Suliki ini. Menjadi basis percontohan di Sumatera Barat yang menerapkan pondok pesantren di dalam lapas," kata Safaruddin.

Dukungan juga disampaikan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Jasman Rizal.

"Pemprov sumbar sangat mendukung lapas berbasis pesantren di lapas suliki, pemprov sumbar khususnya Gubernur insya Allah akan memberikan bantuan alat hapus tato untuk para penghuni Lapas. Semuanya sedang diproses," kata Jasman.

Kalapas Suliki, Kamesworo mengatakan, keberadaan pesantren diharapkan menjadi basis Pendidikan keagamaan bagi sekitar 100 penghuni Lapas Suliki.Dalam program, warga binaan diberikan pendidikan agama layaknya pesantren setiap hari.

"Ada pelajaran aqidah, akhlak, tarikh Islam, ibadah, tahsin dan tahfiz Qur'an. Kegiatan ini merupakan tambahan dari program Lapas sebelumnya yang lebih berkisar kepada pembekalan keterampilan bagi warga lapas. Disamping itu lapas juga membuat program hapus tato, bagi warga binaan yang memiliki tato," jelas Kamesworo.

Melalui program ini diharapkan para warga binaan siap kembali bergabung bersama masyarakat dengan segala kebaikannya. Bisa menjadi muazzin, guru mengaji, bahkan menjadi imam sholat di Masjid atau Mushalla tempat mereka kembali ke masyarakat nantinya, setelah menyelesaikan masa hukuman.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads