Pilot helikopter rombongan Kapolda Jambi, AKP Ali Nurdin mengungkapkan bahwa kondisi kaki kanannya remuk pasca terjadinya kecelakaan heli pekan lalu. Meski demikian, dirinya sudah mendapatkan perawatan di RS Bhayangkara Polda Jambi.
Untuk memaksimalkan masa pemulihan, dia bersama Kopilot AKP Amos Fredy hari ini diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
"Rasa sakitnya (saat ini) kaki kanan ini. Remuk. Iya terjepit (puing heli)," kata Ali Nurdin, di Bandara STS Jambi saat berangkat ke Jakarta, Selasa (28/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan bahwa saat terjadinya pendaratan darurat sebagaimana yang dilaporkan Polri saat itu, dirinya tidak mengetahui persis posisi dengan heli maupun korban lainnya.
"Tidak ingat saya, karena saya sebentar sadar sebentar tidak," katanya.
Ali menyebut dirinya telah mendapatkan perawatan operasi di kaki kanannya yang sempat terjepit puing heli. Kemudian, dia juga dirujuk ke Jakarta untuk pemulihan lebih lanjut.
Dari pantauan saat dirinya diterbangkan ke Jakarta, Ali masih dibawa menggunakan kursi roda, hal yang sama juga dilakukan pada Kopilot AKP Amos Fredy.
"Kalau pen sudah dipasang ini. Paling pembenaran aja pemulihan," pungkasnya.
Pilot dan kopilot ini menjadi korban ketiga dan keempat yang dibawa ke Jakarta. Sebelumnya, Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan ajudannya Briptu Muhardi Aditya lebih dulu dirujuk ke RS Polri Jakarta, pada Rabu (22/2/2023).
Sementara itu, untuk empat korban lainnya telah pulang dari perawatan di rumah sakit pada Minggu (26/2). Empat orang itu yakni Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Andri Ananta Yudhistira, Dirpolairud Polda Jambi Kombes Michael Mumbunan, Koorspripim Polda Jambi Kompol Ayani, dan mekanik helikopter Aipda Susilo.
Untuk diketahui, pada Minggu (19/2) helikopter rombongan Kapolda Jambi dilaporkan mengalami pendaratan darurat di Hutan Kerinci, Jambi sekira pukul 10.00 WIB. Di hari pertama rombongan dilaporkan selamat dan korban terpaksa bermalam di sana menunggu tim SAR datang. Kemudian di hari kedua, tim SAR baru dapat masuk lokasi dan menyuplai logistik berupa makanan, selimut dan power bank. Selanjutnya di hari ketiga Selasa (21/2) tim SAR berhasil melakukan evakuasi meski sempat berulang kali gagal karena cuaca berkabut.
(dhm/nkm)