Rumah dinas Ketua DPRD Asahan tak pernah ditempati sejak dijabat oleh Baharuddin Harahap. Kondisinya kini memprihatinkan dan terbengkalai.
Pantauan detikSumut di lokasi, Senin (20/2/2023) siang rumah jabatan Ketua DPRD Asahan yang beralamat di Jalan Prof. H.M Yamin, Kelurahan Kisaran Naga, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan tampak tak terawat. Dari luar pagar, jika dilihat terdapat beberapa tumbuhan rerumputan liar.
Bangunan rumah dinas itu juga tidak terawat. Tidak ada tanda-tanda penghuni rumah di dalamnya. Halaman teras menuju pintu masuk utama diselimuti rumput liar. Termasuk bagian paving blok pada hamparan rumah tersebut juga pecah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinding bangunan tampak pucat dan kusam. Beberapa bagian juga terlihat lembab bahkan salah satu pojokan dinding terdapat tanaman liar yang menempel di sela bangunan.
Hanya saja, listrik di bagian teras rumah tersebut masih dibiarkan menyala. Beberapa bola lampu juga tampak dibiarkan hidup meski kondisi telah terang di siang hari.
Meski lebih mirip dengan bangunan gedung yang terbengkalai dan sengaja diterlantarkan, rumah dinas Ketua DPRD Asahan itu masih dijaga oleh petugas keamanan berseragam Satpol PP Pemkab Asahan.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Asahan, Syahrul Efendi Tambunan dikonfirmasi mengaku sejak masa jabatan Ketua DPRD Asahan 2019-2024, bangunan itu tak pernah sekalipun ditempati oleh Ketua DPRD Asahan saat ini, Baharuddin Harahap dengan alasan kelayakan.
"Iya memang tidak pernah ditempati. Pengakuan beliau karena tidak layak (ditempati) jadi dia tinggal di rumah pribadinya," kata Sekwan.
Padahal, pada periode sebelumnya 2014-2019 saat Ketua DPRD Asahan dijabat oleh Benteng Panjaitan, rumah dinas tersebut masih ditempati dan digunakan. Baharudin Harahap sama sekali belum pernah menempati fasilitas yang diberikan kepadanya sejak dia menjabat dan dilantik Oktober 2019 lalu.
"Karena dinilai tidak layak, makanya tahun 2021 itu pernah diusulkan rehab rumah dinas dari APBD tahun 2021 tapi tak jadi dikerjakan," kata dia.
Koordinator Generasi Aktivis Reformasi Sumut, Al Karim menilai Ketua DPRD Asahan sejak menjabat sengaja membiarkan rumah tersebut tak ditempati dan lebih memilih tinggal di rumah mewahnya hingga bangunan tersebut rusak dan terbengkalai.
"Faktanya ketua DPRD Asahan memang tak mau menempati rumah itu dan sengaja dibiarkan kosong dari dia dilantik sampai sekarang. Jadi kondisi bangunannya seperti itu," kata Al Karim.
Ia menyayangkan kondisi aset milik Pemkab Asahan tersebut dibiarkan terbengkalai dan disia-siakan.
(dpw/dpw)