Eks Prajurit TNI Ngaku Pensiun Dini untuk Jadi Pilot Pemadaman Api

Sumatera Selatan

Eks Prajurit TNI Ngaku Pensiun Dini untuk Jadi Pilot Pemadaman Api

Prima Syahbana - detikSumut
Selasa, 07 Feb 2023 00:28 WIB
Heru, pilot helikoter water boombing yang pilih pensiun dini sebagai prajurit TNI.
Foto: Heru, pilot helikoter water boombing yang pilih pensiun dini sebagai prajurit TNI (Prima/detikSumut)
Palembang -

Seorang pria bernama Heru asal Cianjur, Jawa Barat memilih pensiun dini dari kesatuannya di TNI AD demi menjadi seorang pilot helikopter pemadam api. Di usianya menginjak 62 tahun, ia masih percaya diri mencari nafkah menggeluti hobinya sebagai pilot helikopter Water Boombing.

Saat ditemui detikSumut di Sungai Baung, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Senin (6/2/2023), Heru bercerita, jika ia yang seharusnya pensiun sebagai prajurit TNI AD tahun 2019 memilih untuk mengajukan pensiun dini pada 2008 silam. Hal itu ia lakukan semata-mata ingin menggeluti hobinya menjadi penerbang helikopter.

"Di TNI AD dulu saya juga merupakan prajurit penerbang helikopter. Saya yang seharusnya pensiun 2019 tadi, pensiun lebih awal di 2008, setelah saya mengajukan pensiun dini. Saya memilih pekerjaan sekarang ini karena itu memang hobi saya" kata Heru, Senin (6/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun bercerita, tak mudah sebenarnya menjadi seorang pilot helikopter, apalagi yang dia lakukan sejak 2008 itu bergelut langsung dengan api. Namun, kata pria yang 27 tahun sempat menjadi prajurit TNI itu, ketakutannya itu hilang dengan sendirinya karena menurutnya dia menyukai pekerjaan tersebut.

Selama 15 tahun terjun melakukan pemadaman api, warga Semarang, Jawa Tengah itu kerap menggunakan helikopter water boombing jenis Bell 412 dengan kapasitas 1200 liter air di sejumlah lahan di Indonesia, ia bersyukur belum pernah menemui kejadian-kejadian yang mengancam keselamatannya.

ADVERTISEMENT

"Ya begitulah, terkadang kalau titik-titik apinya banyak dan medannya berlumpur, pasukan yang ada di darat kan kotor dan kepanasan, jadi saya berusaha menghibur mereka. Mereka saya mandikan pakai water boomning, itu juga termasuk kesenangan tersendiri bagi saya," ungkap Kapten Heru usai menggelar simulasi pemadaman kebakaran gabungan di fire base APP Sinar Mas Region OKI.

Dalam melakukan pemadaman, katanya, pengaruh cuaca dan arah angin juga merupakan faktor terpenting yang tentunya harus selalu diperhatikan. Karena kalau cuaca sedang tidak bersahabat terkadang pemadaman harus dilakukan berulang-ulang kali air yang jatuh dari atas suka meleset dari titik api.

Dalam aktivitas tersebut, meski sudah di usia senja Heru mengaku masih kuat untuk berada di atas awan selama 5 jam dalam sehari. Hal itu, katanya, karena didukung rajin olahraga, pola makan teratur dan memeriksakan kesehatan 6 bulan sekali

"Untuk sehari-hari kalau lagi padat-padatnya terbang bisa sampai lima jam. Iya, bisanya karena olahraga teratur, istirahat harus cukup dan rutin medical cek up. Dari dulu sampai sekarang total jam terbang sekitar 6000 ribuan lah," ungkapnya.

Jika tidak ada kebakaran lahan Heru tak khawatir, karena helikopter yang kerap ia bawa itu multifungsi dan bisa juga digunakan untuk berpatroli melakukan pengecekan.

"Selain untuk water boombing, (helikopter) ini juga digunakan untuk patroli dan juga membawa personel, peralatan untuk pemadam kebakaran. Karena, helikopter ini bisa menurunkan personel dan peralatan tanpa harus mending di tempat yang urgent seperti di tempat berlumpur maupun ditempat yang tak bisa dijangkau lewat jalur darat," katanya.

Dari data perkirakan cuaca yang dikeluarkan BMKG, bahwa tahun 2023 ini akan terjadi kemarau kering. Oleh karena itu simulasi tersebut pun digelar Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas OKI sebagai upaya persiapan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di HTI yang pihaknya.

"Karena di tahun ini kan diprediksi akan lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya, nak karena itulah kita melakukan antisipasi sejak awal," kata Fire Operation Management Head APP Sinar Mas OKI, Panji Bintoro, terpisah.

Dalam mendukung program pemerintah Zero Karhutla itu, Panji mengaku pihaknya telah mempersiapkan 2 unit helikoper water boombing yang salah satunya diterbangkan oleh Heru. Selain itu, sebanyak 369 personel fire Fighter juga sudah siap.

Bahkan, sejak awal tahun sarana dan prasarana hingga tim dm Fire Selamat atay regu pemadam kebakaran (RPK) di gembleng atau dilatih. Untuk peralatan, pihaknya juha telah menyiapkan pompa induk jinjing, pompa apung, airboat, mobil patroli, motor patroli, drone, transportasi air, dan sarana pendukung lainnya. Ada juga pos pantau, ada 24 unit menara api dengan ketinggian 30 -34 meter.

"Khusus untuk helikopter jika nantinya status siaga Karhutla berubah menjadi tanggap darurat, helikopter akan kita tambah lagi menjadi 5 unit. Untuk personel ada 369 orang, terdiri dari regu pemadam kebakaran (RPK) dan tim reaksi cepat (TRC). Untuk RPK ini tim yang menanggulangi paling awal, jika diperlukan baru disupport TRC," jelasnya.

Diketahui, untuk luasan konsesi Mitra Pemasok APP Sinar Mas di OKI wilayahnya sekitar 574 ribu hektar. Dari total tersebut, lahan HTI yang sudah ditanam ada sekitar 320 ribu hektar.




(afb/afb)


Hide Ads