Malpraktik di RS Muhammadiyah Palembang, Jari Bayi Putus Tergunting Perawat

Sumatera Selatan

Malpraktik di RS Muhammadiyah Palembang, Jari Bayi Putus Tergunting Perawat

Prima Syahbana - detikSumut
Sabtu, 04 Feb 2023 19:37 WIB
Orang tua bayi korban malpraktik di RS Muhammadiyah Palembang melapor ke polisi.
Orang tua bayi korban malpraktik di RS Muhammadiyah Palembang melapor ke polisi. (Foto: Istimewa)
Palembang -

Dugaan malpraktik dilakukan seorang perawat di RS Muhammadiyah Palembang (RSMP). Jari bayi berusia 8 bukan terputus tergunting perawat itu saat hendak membuka selang infus.

"Saat itu dia (perawat) ini mau membuka infusan," kata ayah bayi tersebut, Suparman, Sabtu (4/2/2023).

Suparman mengatakan, awalnya pihak keluarga sudah mengingatkan agar membuka perban pada tangan yang dipasang infus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itu saya sudah ingatkan untuk membuka perbannya saja, namun tidak mau dengar dan mengambil gunting besar sehingga terpotong jari kelingking kiri anak saya itu," ungkap Parman.

Tak terima dengan hasil kerja lalai perawat itu, Suparman melapor ke polisi setelah sebelumnya perawat itu tak mau menjumpai pihak keluarg Meski begitu, pihak rumah sakit bersedia bertanggung jawab, dengan anaknya dioperasi dan dibawa ke ruang VIP.

ADVERTISEMENT

"Anak saya di rawat di RS Muhammadiyah karena demam, saya lapor ini demi untuk meminta pertanggungjawaban dari perawat yang telah memotong jari anak saya itu," imbuhnya.

Laporan Suparman, juga sudah diterima dengan nomor LP/B/273/II/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel perkara kesalahan menyebabkan orang luka berat. UU No 1 Tahun 1946 tentang Pasal 360 KUHP.

Respons RS Muhammadiyah Palembang di halaman selanjutnya...

Pihak rumah sakit buka suara soal insiden itu. Wakil Direktur SDM dan AIK RSMP, Muksin mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi itu pada Jumat (3/2), sekitar pukul 10.00 WIB.

"Iya benar, kejadian itu dilakukan perawat kita. Dia melakukan tindakan diduga kelalaian dan tidak disengaja, sehingga menyebabkan insiden guntingnya mengenai jari bayi hingga terputus sedikit," katanya.

Muksin mengungkapkan, usai mengetahui adanya peristiwa tersebut RSMP langsung merespons dengan melakukan tindakan operasi yang memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Operasi itu, katanya, berjalan dengan lancar tanpa halangan apapun.

Atas kejadian ini, sambungnya, RSMP bertanggung jawab memberikan pelayanan prioritas kepada keluarga AA dan keluarganya.

"Awalnya (AA) pasien kelas 3, karena ini bentuk tanggung jawab kita, kelalaian dari karyawan kami maka dari selesai operasi langsung dipindahkan ke ruangan VIP, semuanya tanpa biaya atau gratis," ungkapnya.

Saat ini, kondisi bayi AA terus diawasi 3x24 jam oleh perawat, agar apabila terjadi masalah terhadap AA langsung bisa dilaporkan dengan dokter yang menangani operasi anak tersebut.

"Kondisi bayi saat ini baik-baik saja, sehat, dan terus dalam pengawasan," lanjutnya.

Lanjut Muksin mengatakan untuk perawat inisial DA sendiri sudah dinonaktifkan sambil menunggu proses lebih lanjut. DA ini merupakan perawat tetap di RS Muhammadiyah yang telah bertugas 18 tahun.

"Kami berharap proses ini nanti bisa dibicarakan secara kekeluargaan, karena ini merupakan sesuatu yang bukan disengaja, tetapi lebih kepada musibah bagi karyawan kami sehingga terjadi kecelakaan tadi," paparnya.

Muksin sendiri masih belum bisa memastikan apakah operasi penyambungan jari bayi AA bisa kembali normal atau tidak, karena dari operasi itu butuh waktu tiga hari baru bisa terlihat.

"Butuh tiga hari kedepan baru bisa melihat hasil operasinya, oleh karenanya kita minta doa rekan-rekan dan masyarakat operasi itu berhasil dengan baik dan lancar," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Kasus Pembacokan Pengantin Pria di Palembang Disebut karena Dendam"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)


Hide Ads