40+ Contoh Teks Negosiasi Singkat Beserta Strukturnya dalam Bentuk Dialog

40+ Contoh Teks Negosiasi Singkat Beserta Strukturnya dalam Bentuk Dialog

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Jumat, 03 Feb 2023 15:50 WIB
Women offering new mortgage rates to the client
Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Lengkap dengan Strukturnya (Foto: Getty Images/kate_sept2004)
Daftar Isi
Medan -

Negosiasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk mencapai tujuan bersama. Negosiasi biasanya dilakukan oleh dua pihak atau lebih, untuk mencapai tujuan tertentu.

Nah, di sekolah sendiri, kamu akan mempelajarinya ketika belajar tentang teks negosiasi. Sama seperti jenis teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang terdiri dari orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.

Supaya lebih paham, simak kumpulan contoh teks negosiasi singkat yang dilansir dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK (2016) dan beberapa sumber lainnya berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Singkat Beserta Strukturnya

Di bawah ini merupakan kumpulan contoh teks negosiasi, mulai dari tentang jual-beli, antarteman, hingga di sekolah, yang sudah lengkap dengan strukturnya.

1. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Kerudung

Orientasi

ADVERTISEMENT

Calon pembeli: "Mbak, saya mau beli kerudung."
Penjual: "Cari yang modelnya bagaimana, Mas?"

Permintaan

Calon pembeli: "Yang biasa saja, Mbak."

Pemenuhan

Penjual: "Mari, Mas, ke sini."
Calon pembeli: "Saya suka yang hijau, Mbak, kalo dilihat segar. Ini berapa, Mbak?"
Penjual: "Rp 50 ribu."

Penawaran

Calon pembeli: "Wah, kok, mahal, Mbak?"
Penjual: "Itu bahannya bagus soalnya."
Calon pembeli: "Rp 30 ribu tidak boleh?"
Penjual: "Benar-benar tidak boleh, Mas. Nanti toko saya bisa bangkrut."

Persetujuan

Calon pembeli: "Ya sudah, Mbak, Rp 45 ribu saya ambil yang ini."

Penutup

Penjual: "Ya sudah, Mas. Uangnya Rp 50 ribu, kembaliannya Rp 5 ribu. Terima kasih, Mas."

2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Mangga

Orientasi

Pembeli: "Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"
Penjual: "Tiga puluh ribu, Bu. Murah."

Permintaan

Pembeli: "Boleh kurang 'kan, Bang?"

Pemenuhan

Penjual: "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."

Penawaran

Pembeli: "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang 'kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Rp28 ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."

Persetujuan

Pembeli: "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?"
Penjual: "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."

Penutup

Pembeli: "Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus."
Penjual: "Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."
Pembeli: "Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang."

3. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Laptop

Orientasi dan Permintaan

Penjual: "Mas, saya ingin beli laptop Macbook Air 2020. Apakah di sini ada?"

Pemenuhan

Penjual: "Ada, Mas. Ini, Mas. Ada beberapa pilihan warna."

Pembeli: "Berapa harganya, Mas, untuk yang warna abu-abu ini?"

Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp 13.150.000."

Penawaran

Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, Mas?"

Penjual: "Paling pasnya Rp 12.689.000."

Persetujuan

Pembeli: "Baiklah, Mas, saya setuju. Ini uangnya."

Penutup

Penjual: "Oke, Mas. Saya siapkan unitnya, ya."

4. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Duku

Orientasi

Pembeli: "Berapa harga sekilo duku ini, Bang?"
Penjual: "Rp 20 ribu, Bu. Murah."

Penawaran

Pembeli: "Boleh kurang, 'kan, Bang?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus, lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."
Pembeli: "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang, 'kan? Kan, lagi musim, Bang. Rp 15 ribu saja, ya?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Rp20 ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."

Persetujuan

Pembeli: "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya, Bang?"
Penjual: "Boleh, Bu."

Penutup

Pembeli: "Makasih, Bang. saya ambil 3 kilo, ya, Bang"

5. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Sepatu

Orientasi

Penjual: "Permisi, ada yang bisa saya bantu?"
Pembeli: "Iya, ini, Kak."
Penjual: "Apa, Kak, mau beli apa?"

Permintaan

Pembeli: "Sepatu slop, Kak."
Pembeli: "Ini ada ukuran yang 38, Kak?"

Pemenuhan

Penjual: "Ini adanya yang ukuran 39, Kak. Yang 38 kosong."

Penawaran

Pembeli: "Jadinya... berapa, Kak, harganya yang ukuran 39?"
Penjual: "Rp 75 ribu, Kak."
Pembeli: "Tidak boleh kurang? Di lantai 1 harganya Rp 65 ribu, lho, Kak?"
Penjual: "Di sini boleh kurang, Kak. Ya beli di sini saja, Kak."
Pembeli: "Boleh Rp 50 ribu, Kak?"
Penjual: "Wah, kalau itu belum boleh, Kak. Naik sedikit, Kak?"
Pembeli: "Rp 55 ribu bagaimana, Kak?"

Persetujuan

Pembeli: "Ya sudah ini saja, Kak."
Penjual: "Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya, Kak?"
Pembeli: "Terserah saja, Kak." (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu)

Penutup

Penjual: "Terima kasih."
Pembeli: "Sama sama."

6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Smartphone

Orientasi

Penjual: "Siang, Mas. Mau cari HP apa, nih? Kebetulan lagi ada beberapa merk yang promo, Mas. Ada bonus softcase juga."

Permintaan

Pembeli: "Saya mau cari HP gaming, Mbak, minimal RAM 6GB prosesor Snapdragon 8 ke atas. Kira-kira apa, ya, Mbak? Terus harganya kisaran berapa?"

Pemenuhan

Penjual: "Kalau untuk minimal spesifikasi tersebut ada merek X pro dan Y pro ini, Mas. X pro sudah pakai baterai jumbo 6.000 mAh, harganya Rp 5,5 juta. Kalau Y pro lebih murah, Rp 4,8 juta dengan baterai 5.000 mAh. Tapi dua-duanya ada fitur fast charging, Mas. Jadi pengisiannya cepat."

Penawaran

Pembeli: "Boleh tidak harganya kurang? Saya mau ambil Y Pro. Rp 5 juta, deh, Mbak."
Penjual: "Maaf, Mas, masih belum boleh kalau segitu. Penyimpanannya aja besar loh, 128GB. Nanti juga dapat bonus softcase, kok. Dijamin tidak bakal mengecewakan kalau mau buat main game online. Produk ini juga keluaran tahun ini, Mas. Jadi masih anget-angetnya."
Pembeli: "Hmmm, kurangin dikit dong, Mbak."
Penjual: "Hmmm, Rp 5,4 juta, ya, Mas. Nett."
Pembeli: "Kurangi Rp 50 ribu lagi, saya ambil sekarang, Mbak."

Persetujuan

Penjual: "Hmmm, ya, sudah, Mas."

Penutup

Pembeli: "Baik, terima kasih, Mbak."
Penjual: "Sama-sama. Saya bantu bungkus dan buatkan notanya, ya, Mas. Mohon ditunggu sebentar."

7. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sayur

Orientasi

Pembeli: "Bang, bayam 1 ikat berapa?"
Penjual: "Rp 10 ribu, Mbak."
Pembeli: "Waduh, kok, sudah naik. Kemarin aja masih Rp 8 ribu, lo."
Penjual: "Iya, Mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik, Mbak. Masa sayuran tidak boleh naik harganya."
Pembeli: "Hmmm, kalau harganya berapa, Mas?"
Penjual: "Rp 15 ribu per kilogram."

Penawaran

Pembeli: "Bayam dua ikat sama wortel setengah kilogram, Rp 20 ribu, ya, Mas? Kan, sudah langganan tiap hari. Masa tidak dapat potongan, sih."

Persetujuan

Penjual: "Hmmm, ya udah, Mbak, boleh. Sini saya bungkusin."
Pembeli: "Oke, makasih banyak, ya, Mas."

8. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Topi

Orientasi

Pembeli: "Selamat siang, Pak."
Penjual: "Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu?"

Permintaan

Pembeli: "Saya ingin beli topi. Ada nggak topi hitam yang bahan dasarnya dari parasut?"

Pemenuhan

Penjual: "Wah, ada, Mas. Silakan tinggal pilih saja yang paling cocok."
Pembeli: "Kalau yang ini harganya sesuai banderol atau boleh ditawar, Pak?"
Penjual: "Ooh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?"

Penawaran

Pembeli "Rp 150 ribu boleh, Pak?"
Penjual: "Wah maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor punya. Harga pasnya Rp 200 ribu, Mas."
Pembeli: "Rp 180 ribu gimana, Pak?"
Penjual: "Maaf Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp. 200 ribu."

Persetujuan

Pembeli: "Ya sudah, Pak. Saya sepakat."

Penutup

Penjual: "Terima kasih banyak, Mas. Untuk pembayarannya, di kasir, ya, Mas."

9. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Gitar

Orientasi

Pembeli: "Bu, saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak."

Permintaan

Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, bu?"

Pemenuhan

Penjual: "Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?"

Penawaran

Pembeli: "Rp 500 ribu, bisa nggak, ya?"
Penjual: "Wah, kalau segitu nggak bisa, Nak."
Pembeli: "Kalau Rp 600 ribu?"
Penjual: "Belum, Nak. Naik sedikit lagi. Rp 650 ribu Ibu berikan gitar ini."

Persetujuan

Pembeli: "Baiklah, Bu. Saya setuju."

Penutup

Pembeli: "Ini uangnya, ya, Bu. Terima kasih."
Penjual: "Sama-sama, Nak."

10. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Bekas

Orientasi

Andhika: "Eh, buku apa, tuh, Nas?"
Anas: "Ohh itu, judulnya Kece Tanpa Kere."
Andhika: "Keren juga, ya judulnya. Isinya apaan?"
Anas: "Menurut gue bagus banget, sih. Isinya kayak semacam pendidikan finansial gitu. Gimana caranya biar kita bisa lebih hemat, tapi nggak sampai yang kesiksa-siksa banget, tetep jajan dan liburan gitu."
Andhika: "Wah, mantep banget."
Anas: "Terus di dalamnya juga ada tips-tips mengatur keuangan, sama kisah dari orang-orang hebat, lho yo."

Permintaan

Andhika: "Wih, bagus dah. Gue jadi pengen beli. Itu lu beli di mana?"

Pemenuhan

Anas: "Gue dulu beli di toko buku yang di Galuh Mas itu. Mending lu beli yang gue punya aja ini. Rp 80 ribu dah."

Penawaran

Andhika: "Yah, duit gue nggak cukup kalau segitu. Lagi nggak bawa dompet, nih. Rp 50 ribu aja gimana?

Persetujuan

Anas: "Hem.. gimana ya.. Rp 70 ribu, ya. Nggak papa sisanya yang Rp 20 ribu nanti aja besok-besok."

Penutup

Andhika: "Oke, deh, siap. Ini uangnya, ya. Sisanya besok kalau gue main lagi. Langsung gue baca, dah, tuh, sekarang bukunya."

11. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tas Sekolah

Orientasi

Pembeli: "Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana, ya, Pak?"
Penjual: "Oh iya, Dek. Harga tas di sini bermacam-macam, mulai harga Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu."

Permintaan

Pembeli: "Oh, begitu, ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?"
Penjual: "Boleh, Dek. Di sebelah sini. Ikut Bapak saja."
Pembeli: "Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa, ya, Pak?"
Penjual: "Kalau yang ini harganya Rp 150 ribu, Dek."

Penawaran

Pembeli: "Kok, mahal banget, ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?"
Penjual: "Iya Dek, karena tas ini keluaran terbaru. Kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa, Dek?"
Pembeli: "Rp 100 ribu aja, Pak, tasnya."
Penjual: "Aduh, Dek. Kalau harga segitu belum bisa."
Pembeli: "Saya tambah, deh, Pak, Rp 20 ribu, jadi Rp 120 ribu. Bagaimana, Pak?"
Penjual: "Maaf, Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja. Bapak turunkan menjadi Rp 135 ribu. Bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah."
Pembeli: "Turunin dikit, dong, Pak. Rp 130 aja."

Persetujuan dan Penutup

Penjual: "Iya, deh, kalau begitu. Boleh diambil dengan harga segitu."

12. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas Bermerk

Orientasi

Pembeli: "Tas Hermes seri XX masih ada, Kak?"
Penjual: "Halo, Kak. Maaf, kalau produk tersebut sudah sold out, ya. Karena barangnya cuma ada satu."
Pembeli: "Waduh, kalau yang seri ABC masih ada?"
Penjual: "Masih, Kak."
Pembeli: "Dijual berapa, Kak?"
Penjual: "Kalau yang itu masih tinggi, Kak, Rp 19 juta."

Permintaan

Pembeli: "Nego tidak, Kak?"
Penjual: "Sudah pas, ya, Kak. Barangnya masih licin banget dan dijamin tidak menyesal, deh."
Pembeli: "Saya cuma ada budget Rp 15 juta aja, nih, Kak. Ada yang lain mungkin?"

Penawaran

Penjual: "Kalau untuk budget segitu, bisa pilih seri YY atau ZZ, Kak. Rp 13,5 juta aja."
Pembeli: "Ukuran tas-nya berapa itu, Kak? Terus materialnya apa?"
Penjual: "Jangan khawatir, Kak. Semua produk tas Hermes di toko kami original jadi material pembuatnya juga dari kulit hewan asli, bukan sintetis. Tapi maaf, ya, Kak, tidak ada sertifikatnya."
Pembeli: "Seri YY, saya di ambil Rp 13 juta boleh, Kak?"
Penjual: "Oke, Kak, tapi tidak dapat bonus box tas Hermes, ya, Kak."

Persetujuan

Pembeli: "Iya, Mbak. Tidak masalah. Pembayaran lewat apa, Mbak?"
Penjual: "Bisa BCA, Mandiri, atau BNI, ya, Kak. Ini nomor rekeningnya. Setelah transfer, tolong kirim bukti transaksinya, ya."

Penutup

Pembeli: "Oke, tunggu sebentar, ya."

13. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu

Orientasi

Penjual: "Selamat malam, Selamat datang di toko Adinda. Ada yang bisa kami bantu pak?"
Pembeli: "Mbak, saya mau cari sepatu sekolah untuk anak cowok. Warna hitam dan bertali ya mbak."

Permintaan

Penjual: "Saya bantu cari ya pak, untuk ukurannya berapa ya kira-kira?"
Pembeli: "Ukuran 36 atau 37 ya Mbak, saya mau lihat dulu mana yang paling pas untuk anak saya ini."

Pemenuhan

Penjual: "Untuk sepatu sekolah warna hitam bertali ukuran tersebut bisa dicek di sebelah sini ya pak. Silahkan dipilih dan boleh dicoba terlebih dahulu pak."
Pembeli: "Yang ini bagus dan pas di kaki anak saya. Ini harganya sudah pas Mbak Rp 700.000?"
Penjual: "Iya betul pak harganya Rp 700.000 karena sesuatu tersebut original merk Adinda."

Penawaran

Pembeli: "Wah, kok mahal banget ya mbak, apa tidak bisa kurang?"
Penjual: "Mohon maaf pak, harga tersebut sudah pas. Tapi jangan khawatir, barang dijamin original dan berkualitas. Sepatu ini juga nyaman loh pak digunakan sehari-hari, lagi untuk sekolah anak. Selain itu nanti juga dapat bonus kaos kaki pak."
Pembeli: "Kurangin dikit deh mbak, 600 boleh tidak?"
Penjual: "650 gimana pak? Tapi tanpa bonus ya pak."

Persetujuan

Pembeli: "Boleh deh mbak, saya ambil ini ya."

Penutup

Penjual: "Baik pak, saya bantu bungkus ya. Mohon ditunggu, untuk pembayarannya bisa langsung ke kasir."
Pembeli: "Terimakasih mbak."

14. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Rumah

Orientasi

Penjual: "Ini rumah yang mau saya jual, Pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota. Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni."
Pembeli: "Total luasnya berapa, ya, Pak?"
Penjual: "Kalau rumahnya tipe 45, Pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini, Pak, jadi kondisi bangunannya bagus."
Pembeli: "Boleh saya lihat-lihat dulu, Pak?"
Penjual: "Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian."

Permintaan

Pembeli: "Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta, ya, Pak? Sudah nett apa boleh nego?"

Pemenuhan

Penjual: "Boleh dinegokan pak, silakan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun."

Penawaran

Pembeli: "Kalau saya bayar kontan Rp 180 juta bagaimana, Pak?"
Penjual: "Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak."
Pembeli: "Kalau Rp 250 juta kemahalan, Pak, ini juga bukan daerah tengah kota."
Penjual: "Gini saja, Pak. Saya kasih di harga Rp 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana, Pak?"
Pembeli: "Hmmm, Rp 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan, ya, Pak?"

Persetujuan

Penjual: "Boleh, Pak, nanti saya pasangkan kanopi."

Penutup

Pembeli: "Oke deal, ya, Pak. Silakan dibantu urus surat jual belinya."

15. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tanah

Orientasi

Pak Fikri: "Selamat siang, Bapak Valent. Bagaimana kabarnya?"
Pak Valent: "Alhamdulillah baik, Pak."
Pak Fikri: "Baik langsung saja, ya. Saya dengar dari Bapak Anas, Bapak Valent ini mau jual tanah yang ada di Jl. Mochammad Kertawijaya no. VI itu, Pak? Apa betul?"
Pak Valent: "Oh, iya, Pak, betul. Di situ tanahnya memang mau saya jual. Bapak tertarik?"

Permintaan

Pak Fikri: "Benar, Pak. Saya berminat beli tanah di situ untuk ladang usaha baru saya. Lokasinya juga saya lihat ramai-ramai terus, ya. Harganya berapa, ya?"

Pemenuhan

Pak Valent: "Tanahnya saya jual Rp 2 miliar pak. Itu sudah termasuk biaya balik namanya. Gimana? Hehe."
Pak Fikri: "Wah, fantastis sekali, ya, hahaha. Saya kira Rp 1 miliar sudah dapat, Pak."
Pak Valent: "Wah, belom, Pak. Tanah di sebelahnya punya H. Asep malah dulu laku sekitar Rp 3 miliar-an."

Penawaran

Pak Fikri: "Begitu ya. Kebetulan saya lagi low-budget juga ini. Saya tawar Rp 1,5 miliar saja, Pak. Bagaimana? Itu penawaran terakhir saya, deh."

Persetujuan

Pak Valent: "Siap, Pak. Kalau begitu saya setuju. Mari kita bicarakan soal ganti nama dan perihal lain-lainnya nanti malam, ya."

Penutup

Pak Fikri: "Alhamdulillah. Baik, Pak. Nanti malam saya ke rumah Bapak."

16. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jilbab Grosir

Orientasi

Pembeli: "Mau tanya, harga grosir jilbab pashmina-nya berapa, ya? Rencana saya mau beli 100 pcs untuk warna hitam, putih, khaki, navi, sama army, Kak. Jadi 500 pcs totalnya."
Supplier: "Beli per 100 pcs Rp 1 juta ya kak. Jadi kalau 500 pcs, Rp 5 juta."

Permintaan

Pembeli: "Wah, tidak dapat potongan lagi? Kemungkinan saya bakal langganan supplier di sini, Kak."

Penawaran

Supplier: "Harga dari kami sudah nett, Kak. Kalau mau dapat potongan lagi, minimal order 1000 pcs, ya. Nanti dapat voucher potongan Rp 250 ribu."

Persetujuan

Pembeli: "Oh, gitu, boleh, deh. Saya ambil 1000 pcs sekalian, ya. Warnanya dilengkapi saja, Kak."

Penutup

Supplier: "Oke, Kak, kami siapkan dulu, ya. Untuk pembayaran bisa transfer ke rekening ini. Barang akan dikirim ke alamat Kakak besok pagi."
Pembeli: "Siap, Kak."

17. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Buah

Orientasi

Penjual: "Cari apa bu? Silahkan dipilih, buahnya segar-segar bu, bari datang tadi pagi"
Pembeli: "Anggurnya berapa bu?"
Penjual: "Anggur merah 70 ribu per kilogram bu. Beli 2 kg dapat potongan 5 ribu."

Penawaran

Pembeli: "Walah, kok dikit banget potongannya Bu? Saya ambil 3 kg, 100 ribu ya bu?"
Penjual: "Waduh, jauh banget Bu. Belum boleh kalau segitu, nanti saya rugi bukannya untung. Kalau mau ambil 3 kg, saya kasih harga 180 bu. Ini masih fresh loh, baru banget datang tadi pagi."
Pembeli: "Ah, mahal. Ya sudah deh saya coba cari toko lain saja."
Penjual: "150 ribu bu, monggo diangkut."
Pembeli: "135 ribu, saya ambil 3 kg."

Persetujuan

Penjual: "Ya sudah bu, saya bungkus ya."
Pembeli: "Siap, terimakasih banyak."

18. Contoh Teks Negosiasi dengan Penjual Kipas Angin

Orientasi dan Permintaan

Pembeli: "Maaf, Kak. Ada jual kipas yang murah?"
Penjual: "Kipas yang murah, Mas? Ada. Kita menyediakan lengkap di sini."

Pemenuhan

Pembeli: "Kalau begitu boleh lihat kipas yang murah di sini, Kak?"
Penjual: "Mari, Mas. Nah, ini rata-rata murah."
Pembeli: "Kalau yang hijau ini berapaan, Kak?"
Penjual: "Ini Rp 250 ribu, Mas."

Penawaran

Pembeli: "Bisa kurang, Kak?"
Penjual: "Oh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?"
Pembeli: "Rp 150 ribu, Kak. Boleh, ya?"
Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus. Harga pasnya Rp 240 ribu, Mas."
Pembeli: "Rp 200 ribu gimana, Kak?"
Penjual: "Maaf, Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp 220 ribu."

Persetujuan

Pembeli: "Ya sudah, Kak, saya sepakat."

Penutup

Penjual: "Terima kasih banyak, Mas. Untuk pembayarannya, di kasir ya, Mas."

19. Contoh Teks Negosiasi Minta Beli HP Baru

Orientasi dan Permintaan

Rani: "Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?"

Pemenuhan

Ayah: "Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula 'kan sudah ada telepon rumah."

Penawaran

Rani: "Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat."
Ayah: "Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat."
Rani: "Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah."
Ayah: "Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?"
Rani: "Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP, kan, enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP."

Persetujuan

Ayah: "Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ...."
Rani: "Asal apa, Yah?"
Ayah: "Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif."

Penutup

Rani: "Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah."

20. Contoh Teks Negosiasi Meminjam Peralatan

Orientasi dan Permintaan

Tono: "Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?"

Pemenuhan

Pipit: "Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?"

Penawaran

Tono: "Kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Pipit: "Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Ton. Mungkin hanya bisa 3 hari."
Tono: "Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari?"
Pipit: "Mungkin 4 hari cukup, Ton."

Persetujuan

Tono: "Baiklah, 4 hari saja. Oke?"
Pipit: "Oke. Kapan kamu mengambil peralatannya?"

Penutup

Tono: "Ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terima kasih, Pit. Wassalamu'alaikum."
Pipit: "Sama-sama. Wa'alaikumussalam."

21. Contoh Dialog Negosiasi Jalan-jalan

Orientasi

Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?"

Permintaan

Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan mereka, Bu. Cuma, ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu."
Wali Kelas: "Wah, kenapa pada minta seperti itu?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali."

Pemenuhan

Wali Kelas: "Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju."
Ketua Kelas: "Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut."
Wali Kelas: "Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya."

Penawaran

Ketua Kelas: "Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta."

Persetujuan

Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya."

Penutup

Ketua Kelas: "Baik Bu."

22. Contoh Teks Negosiasi dengan Tukang Becak

Orientasi

Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Sentral berapa?"

Permintaan

Tukang becak: "Rp 10 ribu, Mbak."
Calon penumpang: "Yah, kok mahal banget Bang, Rp 5 ribu aja."
Tukang becak: "Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Sentral kan jauh."

Pemenuhan

Calon penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi Rp 7 ribu, gimana?"

Penawaran

Tukang becak: "Naikin dikit, Mbak, jadi Rp 8 ribu."

Persetujuan

Calon penumpang: "Baiklah, Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Sentral, ya, Bang."

Penutup

Tukang Becak: "Baik, silakan naik, Mbak."

23. Contoh Teks Negosiasi dengan Pihak Bank

Orientasi

Nasabah: "Selamat siang."
Pihak bank: "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"
Nasabah: "Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit."
Pihak bank: "Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit."

Permintaan

Nasabah: "Jadi begini, Pak. Saya niatnya akan mengembangkan usaha. Maka dari itu, saya akan mengajukan kredit."
Pihak bank: "Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang Bapak ingin kembangkan?"
Nasabah: "Saya butuh uang sebesar Rp 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman dengan jumlah tersebut?"

Pemenuhan

Pihak bank: "Maaf sebelumnya, tetapi jumlah pinjaman Bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberi Rp 200 juta?"

Penawaran

Nasabah: "Tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya, kan, nasabah lama di bank ini."
Pihak bank: "Baiklah, Bapak saya beri Rp 220 juta. Bagaimana, Pak?"
Nasabah: "Tolong dilebihkan lagi, Pak. Saya membutuhkan lebih banyak uang untuk mengembangkan usaha."
Pihak bank: "Baiklah, maksimal bank hanya bisa memberi pinjaman sebesar Rp 250 juta."

Persetujuan

Nasabah: "Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?"
Pihak bank: "Kalau Bapak setuju, uang Rp 250 juta bisa dicairkan secepatnya."
Nasabah: "Iya saya setuju, kemudian bagaimana lagi?"
Pihak bank: "Pihak bank akan memberikan pelayanan terbaik."

Penutup

Nasabah: "Oke. Terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu, Pak."
Pihak bank: "Sama-sama, Pak. Selamat siang."
Nasabah: "Selamat siang."

24. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Tanah

Orientasi

Pembeli: "Saya dengar, Pak Tar mau menjual tanah yang di dekat kebun kelapa sawit sana, ya?"
Penjual: "Betul, Mas. Luasnya sekitar 10 hektare."

Permintaan

Pembeli: "Harga 1 hektarenya, Pak Tar?"

Pemenuhan

Penjual: "Kemarin saya menawarkan dengan harga Rp 40 juta. Jadi jika ditotal, sekitar Rp 400 juta."

Penawaran

Pembeli: "Masih bisa kurang, kan, Pak Tar? Saya tawar Rp 350 juta, ya, Pak?"
Penjual: "Waduh, belum bisa kalau segitu. Soalnya lahan produktif, Mas. Saya juga sayang untuk menjualnya sebenarnya. Cuma lagi ada keinginan lain, yang memaksa saya untuk menjual tanah itu."
Pembeli: "Ya sudah, Pak Tar. Kita ambil tengahnya saja, ya. Rp 390 juta, gimana?

Persetujuan dan Penutup

Penjual: "Iya, deh. Sebentar saya ambilkan surat-suratnya serta kuitansi sebagai bukti pembayaran."

25. Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji

Orientasi

Wakil Karyawan: "Selamat siang, Pak."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."

Permintaan

Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta per bulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."

Pemenuhan

Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."

Penawaran

Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."

Persetujuan

Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."

Penutup

Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."

26. Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik

Orientasi

Bapak Gilang: "Selamat siang, pak Dio. Saya bermaksud ke sini karena merasa terganggu dengan kegiatan renovasi rumah Bapak yang terlalu berisik."
Bapak Dio: "Oh iya, siang pak Gilang. Kalau boleh tahu, ada masalah apa ya dengan renovasi rumah saya?"

Permintaan

Bapak Gilang: "Suara tukang yang sedang bekerja seperti menggergaji dan lain-lain terlalu bising sehingga saya sulit untuk tidur siang. Selain itu, kebetulan juga saya kan lagi punya anak bayi sekarang, dia juga jadi susah tidur siang."

Penawaran

Bapak Dio: "Oh begitu yah rupayanya. Kalau begitu, saya akan menyuruh mereka untuk beristirahat sejenak dulu. Tapi saya juga menyarankan Bapak Gilang dan bayi Bapak untuk tidur di ruang belakang saja supaya suara renovasinya tidak terlalu mengganggu, bagaimana pak?"

Persetujuan

Bapak Gilang: "Wahh ide bagus tuh, pak. Baik pak terima kasih sudah sangat mengerti dan paham dengan kondisi saya, ya."
Bapak Dio: "Ahh tidak apa-apa, pak. Kita kan sebagai tetangga memang harus selalu rukun dan mengerti satu sama lain."

Penutup

Bapak Gilang: "Baik, kalau begitu saya pamit dulu ya, pak. Nanti saya tutup pintu sama semua jendela juga biar suaranya nggak masuk rumah."
Bapak Dio: "Mari, pak."

27. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Lampu Gantung Antik

Orinetasi

Penjual: "Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu.

Permintaan

Ibu: "Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?"
Penjual: "Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja."
Ibu: "Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?"
Penjual: "Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini."

Penawaran

Ibu: "Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya ambil."
Penjual: "Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu."
Ibu: "Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pasin saja lah mbak."
Penjual: "Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya sudah ngga apa bu."

Persetujuan

Ibu: "Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah."
Penjual: "Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya."

Penutup

Ibu: "ini uangnya ya mbak."
Penjual: "Iya terimakasih bu."
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu."

28. Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk

Orientasi dan Permintaan

Penjual: "Selamat siang, Pak. Saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda."

Pemenuhan

Calon pembeli: "Siang. Produk apa, ya, Mbak?"
Penjual: "Produk kami adalah cairan pembersih lantai yang efisien menghilangkan jamur dan kerak membandel. Cairan ini bisa dipakai untuk membersihkan lantai kamar mandi, dapur, maupun area berbahan keramik yang banyak keraknya, Pak. Ada harga spesial juga untuk pelanggan baru sebesar Rp 75 ribu, gratis sikat pembersihnya juga."

Penawaran

Calon pembeli: "Satu botol ini, isi berapa mili, Mbak? Apa ada diskon tambahan juga jika saya membeli lebih dari satu?"
Penjual: "Per botolnya isi 850 ml, Pak. Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10 persen jika Bapak membeli lebih dari 3 botol."

Persetujuan

Calon pembeli: "Baik, saya coba beli 1 botol dulu, ya, Mbak. Nanti kalau terbukti ampuh, saya akan beli lagi."

Penutup

Penjual: "Baik, terima kasih, Pak."
Calon Pembeli: "Sama-sama, Mbak."

29. Contoh Teks Negosiasi Acara Akhir Tahun Sekolah

Orientasi

Salman: "Bagaimana, ya? Acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa."
Husna: "Ya, benar."

Permintaan

Salman: "Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazar dan kreasi seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya."

Pemenuhan

Husna: "Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi."
Salman: "Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?"
Husna: "Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata."
(Seketika itu, datang seorang guru)
Guru: "Ada apa ini? Tampaknya diskusi kalian seru sekali."

Penawaran

Salman: "Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan."
Husna: "Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana."

Persetujuan

Guru: "Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?"

Penutup

Salman dan Husna: "Setuju, Pak!"

30. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Novel

Orientasi

Anak: "Permisi, selamat siang!
Penjaga: "Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?"

Permintaan

Anak: "Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?"
Penjaga: "Sudahkah mencari di rak novel?"
Anak: "Sudah Pak, tetapi tidak ada."
Penjaga: "Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!"
Anak: "Baik Pak, terima kasih."
Tak berapa lama kemudian.

Pemenuhan

Penjaga: "Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya."
Anak: "Berapa harga buku ini, Pak?"
Penjaga: "Rp. 58.000 saja, Nak."

Penawaran

Anak: "Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?"
Penjaga: "Boleh, silakan saja."
Anak: "Rp 45.000 saja Pak?"
Penjaga: "Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah."
Anak: "Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya."
Penjaga: "Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi."
Anak: "Tapi uang saya hanya Rp 50.000."

Persetujuan

Pejaga: "Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?"
Anak: "Baiklah Pak! Saya beli bukunya."
Penjaga: "Ini bukunya."

Penutup

Anak: "Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya."
Penjaga: "Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak: "Selamat siang, Pak."
Penjaga: "Selamat siang."

31. Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan

Orientasi

Ayah: "Nak, ke sini. Ayah mau bicara."
Anak: "Ada apa, Yah?"
Ayah: "Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?"

Permintaan

Anak: "Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah."

Pemenuhan

Ayah: "Kejuruan? Nggak salah, Nak?"

Penawaran

Ayah: "Kenapa nggak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik."
Anak: "Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian, setelah tamat SMK, kan, bisa kuliah juga."
Ayah: "Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!"
Anak: "Waduh, Ayah gimana,sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian, kalo nanti nggak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif."
Ayah: "Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?"
Anak: "Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita."

Persetujuan

Ayah: "Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya."

Penutup

Anak: "Iya, Yah."

32. Contoh Teks Negosiasi Sewa Kost

Orientasi dan Permintaan

Calon penghuni kost: "Setelah saya lihat-lihat kamarnya, saya rasa cocok, Bu."

Pemenuhan

Ibu kost: "Baik, jadi harga per bulannya Rp 600 ribu dan minimal sewanya tiga bulan."

Penawaran

Calon penghuni kost: "Kalau sewa satu bulan dulu apa tidak boleh, Bu?"
Ibu kost: "Wah, belum bisa tuh, Dek. Aturan memang sudah seperti itu."
Calon penghuni kost: "Saya berniat bersama dua teman saya mau pindah ke kost ini, Bu. Tapi, kalau ternyata tidak bisa per bulan sewanya, ya, tidak jadi."
Ibu kost: "Begini saja, sewa pertama langsung tiga bulan. Nanti setelah itu baru boleh per bulan bayar sewanya. Bagaimana?"
Calon penghuni kost: "Agaknya berat kalau langsung tiga bulan, Bu. Kan, saya juga bawa dua teman saya lainnya. Pasti akan lebih menguntungkan Ibu."
Ibu kost: "Yasudah begini saja. Saya beri penawaran boleh bayar sewanya boleh dua bulan dulu. Kalau satu bulan belum boleh karena waktunya terlalu sebentar. Tapi jadi Rp 700 ribu. Ini karena Mbaknya bawa dua teman. Bagaimana?"

Persetujuan

Calon penghuni kost: "Boleh deh, Bu. Dua bulan tidak apa-apa."
Ibu kost: "Berarti deal, ya?"
Calon penghuni kost: "Iya, Bu. Ini saya kabari dulu teman-teman saya."

Penutup

Ibu kost: "Nanti proses pembayarannya diurus pas sudah mau masuk, ya."
Calon penghuni kost: "Iya, Bu. Terima kasih."

33. Contoh Teks Negosiasi Liburan Keluarga

Orientasi

Ayah: "Bagaimana, Bu, rencana liburan kita ke Brastagi? Apakah anak-anak setuju?"

Permintaan

Ibu: "Ibu sudah bicara ke anak-anak, Yah. Cuma, Kakak usul liburannya diganti ke pantai saja. Soalnya, kita sudah sering liburan ke Brastagi. Tapi, Adik minta jalan-jalan ke taman bermain."

Pemenuhan

Ayah: "Aduh, bagaimana ya? Dua-duanya minta jalan-jalan ke tempat yang berbeda. Ayah jadi bingung."

Penawaran

Ibu: "Hmm... Begini saja, Yah bagaimana kalau kita buat saja jadwal? Pertama ke pantai. Liburan selanjutnya ke taman bermain."

Persetujuan

Ayah: "Betul juga, Bu. Kalau kita liburan ke pantai pertama, ya?"
Ibu: "Boleh, Yah. Coba nanti ibu sampaikan ke anak-anak ya, mereka setuju atau tidak."

Penutup

Ayah: "Oke, Bu."

34. Contoh Teks Negosiasi Kerja Kelompok

Orientasi

Shasa: "Hari ini kita jadi kerja kelompok di mana?"

Permintaan

Hani: "Di rumahku saja bagaimana? Kebetulan rumahku nggak jauh dari sekolah. Jadi, pulang sekolah nanti bisa langsung mengerjakan tugas."

Pemenuhan

Nanda: "Boleh, Han. Tapi, aku nggak bisa lama-lama. Karena jam 5, aku ada les Bahasa Inggris."
Shasa: "Ya sudah, kalau begitu, kita bagi-bagi tugas saja. Jadi, pengerjaannya jauh lebih cepat."
Hani: "Ide yang bagus, tuh!"
Shasa: "Karena tema makalahnya sudah dibagikan sama Bu Guru, kita tinggal susun bab pendahuluan, isi dan penutupnya saja."

Penawaran

Nanda: "Aku bagian pendahuluan, deh. Jadi, kalau waktunya mepet, aku izin pulang duluan ya, Guys. Nggak masalah, kan?"
Hani: "Boleh. Shasa mau bagian apa? Isi atau penutup?"
Shasa: "Hmm... Aku bagian isi nggak papa, Han? Nanti kamu bagian penutup sekaligus edit dan print makalahnya, ya?"

Persetujuan

Hani: "Oke, nggak masalah kalau itu."

Penutup

Nanda: "Oke, sampai bertemu pulang sekolah nanti, ya!"
Hani: "Siap!"

35. Contoh Teks Negosiasi antar Teman

Orientasi

Rani: "Rin, kayaknya uang aku masih di kamu Rp 100 ribu, ya? Boleh aku minta nggak?"
Rina: "Iya, Ran. Aku masih punya utang ke kamu seratus ribu. Tapi kalau sekarang aku belum bisa ganti."

Permintaan

Rani: "Terus kamu bisanya ganti kapan? Aku mau beli cat lukis, Rin. Cat lukisku ada beberapa yang habis."

Pemenuhan

Rina: "Mungkin aku baru bisa kembalikan minggu depan. Kalau sekarang aku baru ada setengahnya, Ran. Rp 50 ribu aja."
Rani: "Yah, kalau segitu cuma bisa buat beli tiga warna aja, Rin. Padahal cat aku yang habis ada sekitar tujuh warna."

Penawaran

Rina: "Memangnya warna apa aja yang habis? Mungkin kamu bisa pakai punyaku dulu kalau memang lagi butuh banget."
Rani: "Warna ungu, kuning, tosca, cokelat tua, oren wortel, merah, sama biru laut. Memang kamu ada?"
Rina: "Tunggu sebentar."

(Rina mengeluarkan beberapa cat miliknya dari tas.)

Rina: "Aku ada warna ungu masih utuh, kamu beli aja potong utang. Terus warna merah sama biru juga masih ada setengah. Kamu pakai aja. Tapi, aku ganti uangnya minggu depan, ya?"
Rani: "Beneran nggak apa-apa aku pakai dulu?"
Rina: "Iya, Ran. Pakai aja."
Rani: "Gini aja deh. Ini warna ungu yang utuh aku beli."
Rina: "Warna lainnya tadi kamu pakai aja tidak apa-apa. Karena cuma setengah, jadi nggak usah diganti."

Persetujuan

Rani: "Ya udah, deh. Kalau begitu, minggu depan, kamu kembalikan uangku Rp 70 ribu aja."

Penutup

Rina: "Oke siap!"

36. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah

Orientasi

Ali: "Dan, minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih."
Dani: "Waduh, aku gak berani. Lia saja suruh bilang. Dia, kan, ketua kelas."
Lia: "Baiklah. Aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil."
Dani: "Beres. Kamu, kan, ketua kelas."

Permintaan

Lia: "Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?"
Bu Mia: "Iya. Ada apa?"
Lia: "Begini, Bu. Saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju."
Bu Mia: "Biasanya, kan, tidak terlambat seperti ini?"
Lia: "Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali."

Pemenuhan

Bu Mia: "Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?"
Lia: "Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan."

Penawaran

Lia: "Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kamu segar."

Persetujuan

Bu Mia: "Ya, sudah. Kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja."

Penutup

Lia: "Makasih, Bu."
Bu Mia: "Eits, tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB."
Lia: "Iya, Bu. Makasih."

37. Contoh Teks Negosiasi Waktu Pelaksanaan Ujian

Orientasi

Guru: "Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal."

Permintaan

Siswa: "Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain."

Pemenuhan

Guru: "Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?"
Siswa: "Iya, Bu."

Guru: "Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?"

Penawaran

Siswa: "Minggu depannya lagi saja Bu."

Persetujuan

Guru: "Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?"
Siswa: "Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?"

Penutup

Guru: "Wah. Ide bagus."

38. Contoh Teks Negosiasi Ganti Rugi

Orientasi

Andi: "Kamu yang memecahkan HP aku?"
Agus: "Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh."

Permintaan

Andi: "Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal."
Agus: "Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya."

Penawaran

Andi: "Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku."
Agus: "Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu."
Andi: (menelpon orang tua)
Andi: "Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa."

Persetujuan

Agus: "Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya."
Andi: "Iya, tidak apa-apa."

Penutup

Agus: "Nanti sore main bola bareng ya."
Andi: "Oke, samperin aku ya."

39. Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas

Orientasi

Andi: "Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya."
Guru: "Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?"
Andi: "Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini."
Guru: "Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.

Permintaan

Andi: "Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.

Pemenuhan

Guru: "Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari."

Penawaran

Andi: "Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?"
Guru: "Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?"

Persetujuan

Andi: "Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu."

Penutup

Guru: "Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa."

40. Contoh Teks Negosiasi Singkat Pelaksanaan Outbound Sekolah

Orientasi

Irwan: "Selamat siang, Pak."
Kepsek: "Siang, masuk Wan! Ada apa?"

Permintaan

Irwan: "Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan."
Kepsek: "Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?"
Irwan: "Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas."

Pemenuhan

Kepsek: "Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat."

Penawaran

Irwan: "Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar."

Persetujuan

Kepsek: "Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan."

Penutup

Irwan: "Terima kasih, Pak."

41. Contoh Teks Negosiasi Bertema Lingkungan

Orientasi

Edy: "Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu Bapak dan Ibu ini berasal dari mana?"
Kepala Desa: "Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami."

Edy: "Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama."

Permintaan

Edy: "Begini, Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?"

Warga I: "Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami."

Permintaan

Warga II: "Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!"

Kepala Desa: "Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar, Pak, kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air."

Warga II: "Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan, kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!"

Pemenuhan

Edy: "Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel."

Warga I: "Kalau begitu tunggu apalagi?"

Edy: "Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimanapun, saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini."

Penawaran

Kepala desa: "Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan."

Persetujuan

Edy: "Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya untuk menghentikan pembangunan hotelnya."

Penutup

Kepala Desa: "Terima kasih atas kerja sama ini."
Edy: "Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga."

Nah, itulah kumpulan contoh teks negosiasi singkat dalam berbagai situasi yang sudah lengkap dengan strukturnya. Selamat bermanfaat!




(dpw/mff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads