- Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Singkat Beserta Strukturnya 1. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Kerudung 2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Mangga 3. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Laptop 4. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Duku 5. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Sepatu 6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Smartphone 7. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sayur 8. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Topi 9. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Gitar 10. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Bekas 11. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tas Sekolah 12. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas Bermerk 13. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu 14. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Rumah 15. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tanah 16. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jilbab Grosir 17. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Buah 18. Contoh Teks Negosiasi dengan Penjual Kipas Angin 19. Contoh Teks Negosiasi Minta Beli HP Baru 20. Contoh Teks Negosiasi Meminjam Peralatan 21. Contoh Dialog Negosiasi Jalan-jalan 22. Contoh Teks Negosiasi dengan Tukang Becak 23. Contoh Teks Negosiasi dengan Pihak Bank 24. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Tanah 25. Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji 26. Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik 27. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Lampu Gantung Antik 28. Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk 29. Contoh Teks Negosiasi Acara Akhir Tahun Sekolah 30. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Novel 31. Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan 32. Contoh Teks Negosiasi Sewa Kost 33. Contoh Teks Negosiasi Liburan Keluarga 34. Contoh Teks Negosiasi Kerja Kelompok 35. Contoh Teks Negosiasi antar Teman 36. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah 37. Contoh Teks Negosiasi Waktu Pelaksanaan Ujian 38. Contoh Teks Negosiasi Ganti Rugi 39. Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas 40. Contoh Teks Negosiasi Singkat Pelaksanaan Outbound Sekolah 41. Contoh Teks Negosiasi Bertema Lingkungan
Negosiasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama untuk mencapai tujuan bersama. Negosiasi biasanya dilakukan oleh dua pihak atau lebih, untuk mencapai tujuan tertentu.
Nah, di sekolah sendiri, kamu akan mempelajarinya ketika belajar tentang teks negosiasi. Sama seperti jenis teks lainnya, teks negosiasi juga memiliki struktur yang terdiri dari orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
Supaya lebih paham, simak kumpulan contoh teks negosiasi singkat yang dilansir dari buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK (2016) dan beberapa sumber lainnya berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kumpulan Contoh Teks Negosiasi Singkat Beserta Strukturnya
Di bawah ini merupakan kumpulan contoh teks negosiasi, mulai dari tentang jual-beli, antarteman, hingga di sekolah, yang sudah lengkap dengan strukturnya.
1. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Kerudung
Orientasi
Calon pembeli: "Mbak, saya mau beli kerudung."
Penjual: "Cari yang modelnya bagaimana, Mas?"
Permintaan
Calon pembeli: "Yang biasa saja, Mbak."
Pemenuhan
Penjual: "Mari, Mas, ke sini."
Calon pembeli: "Saya suka yang hijau, Mbak, kalo dilihat segar. Ini berapa, Mbak?"
Penjual: "Rp 50 ribu."
Penawaran
Calon pembeli: "Wah, kok, mahal, Mbak?"
Penjual: "Itu bahannya bagus soalnya."
Calon pembeli: "Rp 30 ribu tidak boleh?"
Penjual: "Benar-benar tidak boleh, Mas. Nanti toko saya bisa bangkrut."
Persetujuan
Calon pembeli: "Ya sudah, Mbak, Rp 45 ribu saya ambil yang ini."
Penutup
Penjual: "Ya sudah, Mas. Uangnya Rp 50 ribu, kembaliannya Rp 5 ribu. Terima kasih, Mas."
2. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Mangga
Orientasi
Pembeli: "Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?"
Penjual: "Tiga puluh ribu, Bu. Murah."
Permintaan
Pembeli: "Boleh kurang 'kan, Bang?"
Pemenuhan
Penjual: "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."
Penawaran
Pembeli: "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang 'kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000 saja, ya?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Rp28 ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."
Persetujuan
Pembeli: "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?"
Penjual: "Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi."
Penutup
Pembeli: "Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus."
Penjual: "Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan."
Pembeli: "Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang."
3. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Laptop
Orientasi dan Permintaan
Penjual: "Mas, saya ingin beli laptop Macbook Air 2020. Apakah di sini ada?"
Pemenuhan
Penjual: "Ada, Mas. Ini, Mas. Ada beberapa pilihan warna."
Pembeli: "Berapa harganya, Mas, untuk yang warna abu-abu ini?"
Penjual: "Semua warna harganya sama, Rp 13.150.000."
Penawaran
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, Mas?"
Penjual: "Paling pasnya Rp 12.689.000."
Persetujuan
Pembeli: "Baiklah, Mas, saya setuju. Ini uangnya."
Penutup
Penjual: "Oke, Mas. Saya siapkan unitnya, ya."
4. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Duku
Orientasi
Pembeli: "Berapa harga sekilo duku ini, Bang?"
Penjual: "Rp 20 ribu, Bu. Murah."
Penawaran
Pembeli: "Boleh kurang, 'kan, Bang?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Barangnya bagus, lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon."
Pembeli: "Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang, 'kan? Kan, lagi musim, Bang. Rp 15 ribu saja, ya?"
Penjual: "Belum boleh, Bu. Rp20 ribu, ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu."
Persetujuan
Pembeli: "Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya, Bang?"
Penjual: "Boleh, Bu."
Penutup
Pembeli: "Makasih, Bang. saya ambil 3 kilo, ya, Bang"
5. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Sepatu
Orientasi
Penjual: "Permisi, ada yang bisa saya bantu?"
Pembeli: "Iya, ini, Kak."
Penjual: "Apa, Kak, mau beli apa?"
Permintaan
Pembeli: "Sepatu slop, Kak."
Pembeli: "Ini ada ukuran yang 38, Kak?"
Pemenuhan
Penjual: "Ini adanya yang ukuran 39, Kak. Yang 38 kosong."
Penawaran
Pembeli: "Jadinya... berapa, Kak, harganya yang ukuran 39?"
Penjual: "Rp 75 ribu, Kak."
Pembeli: "Tidak boleh kurang? Di lantai 1 harganya Rp 65 ribu, lho, Kak?"
Penjual: "Di sini boleh kurang, Kak. Ya beli di sini saja, Kak."
Pembeli: "Boleh Rp 50 ribu, Kak?"
Penjual: "Wah, kalau itu belum boleh, Kak. Naik sedikit, Kak?"
Pembeli: "Rp 55 ribu bagaimana, Kak?"
Persetujuan
Pembeli: "Ya sudah ini saja, Kak."
Penjual: "Mau dibungkus plastik saja atau pakai kardusnya, Kak?"
Pembeli: "Terserah saja, Kak." (sambil menyerahkan uang Rp 55 ribu)
Penutup
Penjual: "Terima kasih."
Pembeli: "Sama sama."
6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Smartphone
Orientasi
Penjual: "Siang, Mas. Mau cari HP apa, nih? Kebetulan lagi ada beberapa merk yang promo, Mas. Ada bonus softcase juga."
Permintaan
Pembeli: "Saya mau cari HP gaming, Mbak, minimal RAM 6GB prosesor Snapdragon 8 ke atas. Kira-kira apa, ya, Mbak? Terus harganya kisaran berapa?"
Pemenuhan
Penjual: "Kalau untuk minimal spesifikasi tersebut ada merek X pro dan Y pro ini, Mas. X pro sudah pakai baterai jumbo 6.000 mAh, harganya Rp 5,5 juta. Kalau Y pro lebih murah, Rp 4,8 juta dengan baterai 5.000 mAh. Tapi dua-duanya ada fitur fast charging, Mas. Jadi pengisiannya cepat."
Penawaran
Pembeli: "Boleh tidak harganya kurang? Saya mau ambil Y Pro. Rp 5 juta, deh, Mbak."
Penjual: "Maaf, Mas, masih belum boleh kalau segitu. Penyimpanannya aja besar loh, 128GB. Nanti juga dapat bonus softcase, kok. Dijamin tidak bakal mengecewakan kalau mau buat main game online. Produk ini juga keluaran tahun ini, Mas. Jadi masih anget-angetnya."
Pembeli: "Hmmm, kurangin dikit dong, Mbak."
Penjual: "Hmmm, Rp 5,4 juta, ya, Mas. Nett."
Pembeli: "Kurangi Rp 50 ribu lagi, saya ambil sekarang, Mbak."
Persetujuan
Penjual: "Hmmm, ya, sudah, Mas."
Penutup
Pembeli: "Baik, terima kasih, Mbak."
Penjual: "Sama-sama. Saya bantu bungkus dan buatkan notanya, ya, Mas. Mohon ditunggu sebentar."
7. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sayur
Orientasi
Pembeli: "Bang, bayam 1 ikat berapa?"
Penjual: "Rp 10 ribu, Mbak."
Pembeli: "Waduh, kok, sudah naik. Kemarin aja masih Rp 8 ribu, lo."
Penjual: "Iya, Mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik, Mbak. Masa sayuran tidak boleh naik harganya."
Pembeli: "Hmmm, kalau harganya berapa, Mas?"
Penjual: "Rp 15 ribu per kilogram."
Penawaran
Pembeli: "Bayam dua ikat sama wortel setengah kilogram, Rp 20 ribu, ya, Mas? Kan, sudah langganan tiap hari. Masa tidak dapat potongan, sih."
Persetujuan
Penjual: "Hmmm, ya udah, Mbak, boleh. Sini saya bungkusin."
Pembeli: "Oke, makasih banyak, ya, Mas."
8. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Topi
Orientasi
Pembeli: "Selamat siang, Pak."
Penjual: "Selamat siang kembali. Maaf ada yang bisa saya bantu?"
Permintaan
Pembeli: "Saya ingin beli topi. Ada nggak topi hitam yang bahan dasarnya dari parasut?"
Pemenuhan
Penjual: "Wah, ada, Mas. Silakan tinggal pilih saja yang paling cocok."
Pembeli: "Kalau yang ini harganya sesuai banderol atau boleh ditawar, Pak?"
Penjual: "Ooh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?"
Penawaran
Pembeli "Rp 150 ribu boleh, Pak?"
Penjual: "Wah maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus, impor punya. Harga pasnya Rp 200 ribu, Mas."
Pembeli: "Rp 180 ribu gimana, Pak?"
Penjual: "Maaf Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp. 200 ribu."
Persetujuan
Pembeli: "Ya sudah, Pak. Saya sepakat."
Penutup
Penjual: "Terima kasih banyak, Mas. Untuk pembayarannya, di kasir, ya, Mas."
9. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Gitar
Orientasi
Pembeli: "Bu, saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak."
Permintaan
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, bu?"
Pemenuhan
Penjual: "Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?"
Penawaran
Pembeli: "Rp 500 ribu, bisa nggak, ya?"
Penjual: "Wah, kalau segitu nggak bisa, Nak."
Pembeli: "Kalau Rp 600 ribu?"
Penjual: "Belum, Nak. Naik sedikit lagi. Rp 650 ribu Ibu berikan gitar ini."
Persetujuan
Pembeli: "Baiklah, Bu. Saya setuju."
Penutup
Pembeli: "Ini uangnya, ya, Bu. Terima kasih."
Penjual: "Sama-sama, Nak."
10. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Buku Bekas
Orientasi
Andhika: "Eh, buku apa, tuh, Nas?"
Anas: "Ohh itu, judulnya Kece Tanpa Kere."
Andhika: "Keren juga, ya judulnya. Isinya apaan?"
Anas: "Menurut gue bagus banget, sih. Isinya kayak semacam pendidikan finansial gitu. Gimana caranya biar kita bisa lebih hemat, tapi nggak sampai yang kesiksa-siksa banget, tetep jajan dan liburan gitu."
Andhika: "Wah, mantep banget."
Anas: "Terus di dalamnya juga ada tips-tips mengatur keuangan, sama kisah dari orang-orang hebat, lho yo."
Permintaan
Andhika: "Wih, bagus dah. Gue jadi pengen beli. Itu lu beli di mana?"
Pemenuhan
Anas: "Gue dulu beli di toko buku yang di Galuh Mas itu. Mending lu beli yang gue punya aja ini. Rp 80 ribu dah."
Penawaran
Andhika: "Yah, duit gue nggak cukup kalau segitu. Lagi nggak bawa dompet, nih. Rp 50 ribu aja gimana?
Persetujuan
Anas: "Hem.. gimana ya.. Rp 70 ribu, ya. Nggak papa sisanya yang Rp 20 ribu nanti aja besok-besok."
Penutup
Andhika: "Oke, deh, siap. Ini uangnya, ya. Sisanya besok kalau gue main lagi. Langsung gue baca, dah, tuh, sekarang bukunya."
11. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tas Sekolah
Orientasi
Pembeli: "Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana, ya, Pak?"
Penjual: "Oh iya, Dek. Harga tas di sini bermacam-macam, mulai harga Rp 100 ribu sampai Rp 300 ribu."
Permintaan
Pembeli: "Oh, begitu, ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?"
Penjual: "Boleh, Dek. Di sebelah sini. Ikut Bapak saja."
Pembeli: "Kalau boleh tahu harga tas yang ini berapa, ya, Pak?"
Penjual: "Kalau yang ini harganya Rp 150 ribu, Dek."
Penawaran
Pembeli: "Kok, mahal banget, ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?"
Penjual: "Iya Dek, karena tas ini keluaran terbaru. Kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa, Dek?"
Pembeli: "Rp 100 ribu aja, Pak, tasnya."
Penjual: "Aduh, Dek. Kalau harga segitu belum bisa."
Pembeli: "Saya tambah, deh, Pak, Rp 20 ribu, jadi Rp 120 ribu. Bagaimana, Pak?"
Penjual: "Maaf, Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja. Bapak turunkan menjadi Rp 135 ribu. Bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah."
Pembeli: "Turunin dikit, dong, Pak. Rp 130 aja."
Persetujuan dan Penutup
Penjual: "Iya, deh, kalau begitu. Boleh diambil dengan harga segitu."
12. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tas Bermerk
Orientasi
Pembeli: "Tas Hermes seri XX masih ada, Kak?"
Penjual: "Halo, Kak. Maaf, kalau produk tersebut sudah sold out, ya. Karena barangnya cuma ada satu."
Pembeli: "Waduh, kalau yang seri ABC masih ada?"
Penjual: "Masih, Kak."
Pembeli: "Dijual berapa, Kak?"
Penjual: "Kalau yang itu masih tinggi, Kak, Rp 19 juta."
Permintaan
Pembeli: "Nego tidak, Kak?"
Penjual: "Sudah pas, ya, Kak. Barangnya masih licin banget dan dijamin tidak menyesal, deh."
Pembeli: "Saya cuma ada budget Rp 15 juta aja, nih, Kak. Ada yang lain mungkin?"
Penawaran
Penjual: "Kalau untuk budget segitu, bisa pilih seri YY atau ZZ, Kak. Rp 13,5 juta aja."
Pembeli: "Ukuran tas-nya berapa itu, Kak? Terus materialnya apa?"
Penjual: "Jangan khawatir, Kak. Semua produk tas Hermes di toko kami original jadi material pembuatnya juga dari kulit hewan asli, bukan sintetis. Tapi maaf, ya, Kak, tidak ada sertifikatnya."
Pembeli: "Seri YY, saya di ambil Rp 13 juta boleh, Kak?"
Penjual: "Oke, Kak, tapi tidak dapat bonus box tas Hermes, ya, Kak."
Persetujuan
Pembeli: "Iya, Mbak. Tidak masalah. Pembayaran lewat apa, Mbak?"
Penjual: "Bisa BCA, Mandiri, atau BNI, ya, Kak. Ini nomor rekeningnya. Setelah transfer, tolong kirim bukti transaksinya, ya."
Penutup
Pembeli: "Oke, tunggu sebentar, ya."
13. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Sepatu
Orientasi
Penjual: "Selamat malam, Selamat datang di toko Adinda. Ada yang bisa kami bantu pak?"
Pembeli: "Mbak, saya mau cari sepatu sekolah untuk anak cowok. Warna hitam dan bertali ya mbak."
Permintaan
Penjual: "Saya bantu cari ya pak, untuk ukurannya berapa ya kira-kira?"
Pembeli: "Ukuran 36 atau 37 ya Mbak, saya mau lihat dulu mana yang paling pas untuk anak saya ini."
Pemenuhan
Penjual: "Untuk sepatu sekolah warna hitam bertali ukuran tersebut bisa dicek di sebelah sini ya pak. Silahkan dipilih dan boleh dicoba terlebih dahulu pak."
Pembeli: "Yang ini bagus dan pas di kaki anak saya. Ini harganya sudah pas Mbak Rp 700.000?"
Penjual: "Iya betul pak harganya Rp 700.000 karena sesuatu tersebut original merk Adinda."
Penawaran
Pembeli: "Wah, kok mahal banget ya mbak, apa tidak bisa kurang?"
Penjual: "Mohon maaf pak, harga tersebut sudah pas. Tapi jangan khawatir, barang dijamin original dan berkualitas. Sepatu ini juga nyaman loh pak digunakan sehari-hari, lagi untuk sekolah anak. Selain itu nanti juga dapat bonus kaos kaki pak."
Pembeli: "Kurangin dikit deh mbak, 600 boleh tidak?"
Penjual: "650 gimana pak? Tapi tanpa bonus ya pak."
Persetujuan
Pembeli: "Boleh deh mbak, saya ambil ini ya."
Penutup
Penjual: "Baik pak, saya bantu bungkus ya. Mohon ditunggu, untuk pembayarannya bisa langsung ke kasir."
Pembeli: "Terimakasih mbak."
14. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Rumah
Orientasi
Penjual: "Ini rumah yang mau saya jual, Pak, karena kebetulan bulan depan saya dan keluarga harus pindah ke luar kota. Beberapa hari lalu juga sudah kami cat ulang dan merenovasi kamar mandi agar lebih nyaman dihuni."
Pembeli: "Total luasnya berapa, ya, Pak?"
Penjual: "Kalau rumahnya tipe 45, Pak, tapi kalau sama tanahnya total seluas 75 m persegi. Kebetulan saya bangun sendiri rumah ini, Pak, jadi kondisi bangunannya bagus."
Pembeli: "Boleh saya lihat-lihat dulu, Pak?"
Penjual: "Silahkan masuk pak. Rumah ini ada dua kamar tidur, satu kamar mandi, garasi, dan di belakang masih ada sedikit space yang biasanya digunakan untuk menjemur pakaian."
Permintaan
Pembeli: "Saya lihat di iklan harganya ditawarkan 250 juta, ya, Pak? Sudah nett apa boleh nego?"
Pemenuhan
Penjual: "Boleh dinegokan pak, silakan mau ditawar berapa. Kalau mau DP setengah dulu juga boleh, nanti sisanya diangsur selama setahun."
Penawaran
Pembeli: "Kalau saya bayar kontan Rp 180 juta bagaimana, Pak?"
Penjual: "Waduh pak, maaf masih jauh. Pasaran harga tanah disini sudah naik pak."
Pembeli: "Kalau Rp 250 juta kemahalan, Pak, ini juga bukan daerah tengah kota."
Penjual: "Gini saja, Pak. Saya kasih di harga Rp 225 juta. Setengahnya boleh diangsur selama setahun. Bagaimana, Pak?"
Pembeli: "Hmmm, Rp 225 juta sudah bonus tambah kanopi depan, ya, Pak?"
Persetujuan
Penjual: "Boleh, Pak, nanti saya pasangkan kanopi."
Penutup
Pembeli: "Oke deal, ya, Pak. Silakan dibantu urus surat jual belinya."
15. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Tanah
Orientasi
Pak Fikri: "Selamat siang, Bapak Valent. Bagaimana kabarnya?"
Pak Valent: "Alhamdulillah baik, Pak."
Pak Fikri: "Baik langsung saja, ya. Saya dengar dari Bapak Anas, Bapak Valent ini mau jual tanah yang ada di Jl. Mochammad Kertawijaya no. VI itu, Pak? Apa betul?"
Pak Valent: "Oh, iya, Pak, betul. Di situ tanahnya memang mau saya jual. Bapak tertarik?"
Permintaan
Pak Fikri: "Benar, Pak. Saya berminat beli tanah di situ untuk ladang usaha baru saya. Lokasinya juga saya lihat ramai-ramai terus, ya. Harganya berapa, ya?"
Pemenuhan
Pak Valent: "Tanahnya saya jual Rp 2 miliar pak. Itu sudah termasuk biaya balik namanya. Gimana? Hehe."
Pak Fikri: "Wah, fantastis sekali, ya, hahaha. Saya kira Rp 1 miliar sudah dapat, Pak."
Pak Valent: "Wah, belom, Pak. Tanah di sebelahnya punya H. Asep malah dulu laku sekitar Rp 3 miliar-an."
Penawaran
Pak Fikri: "Begitu ya. Kebetulan saya lagi low-budget juga ini. Saya tawar Rp 1,5 miliar saja, Pak. Bagaimana? Itu penawaran terakhir saya, deh."
Persetujuan
Pak Valent: "Siap, Pak. Kalau begitu saya setuju. Mari kita bicarakan soal ganti nama dan perihal lain-lainnya nanti malam, ya."
Penutup
Pak Fikri: "Alhamdulillah. Baik, Pak. Nanti malam saya ke rumah Bapak."
16. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Jilbab Grosir
Orientasi
Pembeli: "Mau tanya, harga grosir jilbab pashmina-nya berapa, ya? Rencana saya mau beli 100 pcs untuk warna hitam, putih, khaki, navi, sama army, Kak. Jadi 500 pcs totalnya."
Supplier: "Beli per 100 pcs Rp 1 juta ya kak. Jadi kalau 500 pcs, Rp 5 juta."
Permintaan
Pembeli: "Wah, tidak dapat potongan lagi? Kemungkinan saya bakal langganan supplier di sini, Kak."
Penawaran
Supplier: "Harga dari kami sudah nett, Kak. Kalau mau dapat potongan lagi, minimal order 1000 pcs, ya. Nanti dapat voucher potongan Rp 250 ribu."
Persetujuan
Pembeli: "Oh, gitu, boleh, deh. Saya ambil 1000 pcs sekalian, ya. Warnanya dilengkapi saja, Kak."
Penutup
Supplier: "Oke, Kak, kami siapkan dulu, ya. Untuk pembayaran bisa transfer ke rekening ini. Barang akan dikirim ke alamat Kakak besok pagi."
Pembeli: "Siap, Kak."
17. Contoh Teks Negosiasi Jual-Beli Buah
Orientasi
Penjual: "Cari apa bu? Silahkan dipilih, buahnya segar-segar bu, bari datang tadi pagi"
Pembeli: "Anggurnya berapa bu?"
Penjual: "Anggur merah 70 ribu per kilogram bu. Beli 2 kg dapat potongan 5 ribu."
Penawaran
Pembeli: "Walah, kok dikit banget potongannya Bu? Saya ambil 3 kg, 100 ribu ya bu?"
Penjual: "Waduh, jauh banget Bu. Belum boleh kalau segitu, nanti saya rugi bukannya untung. Kalau mau ambil 3 kg, saya kasih harga 180 bu. Ini masih fresh loh, baru banget datang tadi pagi."
Pembeli: "Ah, mahal. Ya sudah deh saya coba cari toko lain saja."
Penjual: "150 ribu bu, monggo diangkut."
Pembeli: "135 ribu, saya ambil 3 kg."
Persetujuan
Penjual: "Ya sudah bu, saya bungkus ya."
Pembeli: "Siap, terimakasih banyak."
18. Contoh Teks Negosiasi dengan Penjual Kipas Angin
Orientasi dan Permintaan
Pembeli: "Maaf, Kak. Ada jual kipas yang murah?"
Penjual: "Kipas yang murah, Mas? Ada. Kita menyediakan lengkap di sini."
Pemenuhan
Pembeli: "Kalau begitu boleh lihat kipas yang murah di sini, Kak?"
Penjual: "Mari, Mas. Nah, ini rata-rata murah."
Pembeli: "Kalau yang hijau ini berapaan, Kak?"
Penjual: "Ini Rp 250 ribu, Mas."
Penawaran
Pembeli: "Bisa kurang, Kak?"
Penjual: "Oh, boleh, Mas. Memangnya mau ditawar berapa?"
Pembeli: "Rp 150 ribu, Kak. Boleh, ya?"
Penjual: "Wah, maaf, Mas. Harga segitu belum boleh. Ini kualitas bagus. Harga pasnya Rp 240 ribu, Mas."
Pembeli: "Rp 200 ribu gimana, Kak?"
Penjual: "Maaf, Mas, masih belum boleh. Ya sudah ini penawaran terakhir, Rp 220 ribu."
Persetujuan
Pembeli: "Ya sudah, Kak, saya sepakat."
Penutup
Penjual: "Terima kasih banyak, Mas. Untuk pembayarannya, di kasir ya, Mas."
19. Contoh Teks Negosiasi Minta Beli HP Baru
Orientasi dan Permintaan
Rani: "Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?"
Pemenuhan
Ayah: "Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula 'kan sudah ada telepon rumah."
Penawaran
Rani: "Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat."
Ayah: "Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat."
Rani: "Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah."
Ayah: "Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?"
Rani: "Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP, kan, enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP."
Persetujuan
Ayah: "Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal ...."
Rani: "Asal apa, Yah?"
Ayah: "Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif."
Penutup
Rani: "Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah."
20. Contoh Teks Negosiasi Meminjam Peralatan
Orientasi dan Permintaan
Tono: "Pit. Sore ini aku ingin berkemah. Apa aku boleh meminjam peralatan berkemah milikmu?"
Pemenuhan
Pipit: "Ya, tentu saja boleh. Memang akan dipinjam sampai berapa lama?"
Penawaran
Tono: "Kira-kira 1 minggu, Pit. Bagaimana?
Pipit: "Wah, kalau 1 minggu tidak bisa, Ton. Mungkin hanya bisa 3 hari."
Tono: "Apa tidak bisa lebih lama? Bagaimana kalau 5 hari?"
Pipit: "Mungkin 4 hari cukup, Ton."
Persetujuan
Tono: "Baiklah, 4 hari saja. Oke?"
Pipit: "Oke. Kapan kamu mengambil peralatannya?"
Penutup
Tono: "Ini aku akan pergi ke rumahmu dan mengambilnya. Terima kasih, Pit. Wassalamu'alaikum."
Pipit: "Sama-sama. Wa'alaikumussalam."
21. Contoh Dialog Negosiasi Jalan-jalan
Orientasi
Wali Kelas: "Anto, bagaimana rencana Study Wisata ke Jawa Timur Park, apakah semua anggota kelas setuju?"
Permintaan
Ketua Kelas: "Saya sudah berbicara dengan mereka, Bu. Cuma, ada usulan study wisatanya diganti ke Pantai Kuta aja Bu."
Wali Kelas: "Wah, kenapa pada minta seperti itu?"
Ketua Kelas: "Karena sekolah kita sudah sering ke Jawa Timur Park, Bu. Sedangkan, Pantai Kuta belum pernah sama sekali."
Pemenuhan
Wali Kelas: "Tapi ibu sudah bicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah setuju."
Ketua Kelas: "Iya Bu, tetapi jika ke rencana semula sepertinya banyak teman-teman yang tidak ikut."
Wali Kelas: "Aduh bagaimana yah, padahal Ibu sudah mempersiapkan semuanya."
Penawaran
Ketua Kelas: "Begini saja Bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolah dan membicarakan tentang rencana studi ke Pantai Kuta."
Persetujuan
Wali Kelas: "Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicara dengan beliau, laporkan ke Ibu hasilnya."
Penutup
Ketua Kelas: "Baik Bu."
22. Contoh Teks Negosiasi dengan Tukang Becak
Orientasi
Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Sentral berapa?"
Permintaan
Tukang becak: "Rp 10 ribu, Mbak."
Calon penumpang: "Yah, kok mahal banget Bang, Rp 5 ribu aja."
Tukang becak: "Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Sentral kan jauh."
Pemenuhan
Calon penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi Rp 7 ribu, gimana?"
Penawaran
Tukang becak: "Naikin dikit, Mbak, jadi Rp 8 ribu."
Persetujuan
Calon penumpang: "Baiklah, Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Sentral, ya, Bang."
Penutup
Tukang Becak: "Baik, silakan naik, Mbak."
23. Contoh Teks Negosiasi dengan Pihak Bank
Orientasi
Nasabah: "Selamat siang."
Pihak bank: "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?"
Nasabah: "Iya, saya ingin bertemu dengan kepala bagian kredit."
Pihak bank: "Baik, mari saya antar menuju kepala bagian kredit."
Permintaan
Nasabah: "Jadi begini, Pak. Saya niatnya akan mengembangkan usaha. Maka dari itu, saya akan mengajukan kredit."
Pihak bank: "Berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk usaha yang Bapak ingin kembangkan?"
Nasabah: "Saya butuh uang sebesar Rp 300 juta. Bisakah saya mendapatkan pinjaman dengan jumlah tersebut?"
Pemenuhan
Pihak bank: "Maaf sebelumnya, tetapi jumlah pinjaman Bapak terlalu besar. Bagaimana jika pihak bank memberi Rp 200 juta?"
Penawaran
Nasabah: "Tidak bisa lebih dari itu, Pak? Saya, kan, nasabah lama di bank ini."
Pihak bank: "Baiklah, Bapak saya beri Rp 220 juta. Bagaimana, Pak?"
Nasabah: "Tolong dilebihkan lagi, Pak. Saya membutuhkan lebih banyak uang untuk mengembangkan usaha."
Pihak bank: "Baiklah, maksimal bank hanya bisa memberi pinjaman sebesar Rp 250 juta."
Persetujuan
Nasabah: "Oke, bisa saya ambil kapan uangnya?"
Pihak bank: "Kalau Bapak setuju, uang Rp 250 juta bisa dicairkan secepatnya."
Nasabah: "Iya saya setuju, kemudian bagaimana lagi?"
Pihak bank: "Pihak bank akan memberikan pelayanan terbaik."
Penutup
Nasabah: "Oke. Terima kasih atas kerjasamanya. Saya permisi dulu, Pak."
Pihak bank: "Sama-sama, Pak. Selamat siang."
Nasabah: "Selamat siang."
24. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Tanah
Orientasi
Pembeli: "Saya dengar, Pak Tar mau menjual tanah yang di dekat kebun kelapa sawit sana, ya?"
Penjual: "Betul, Mas. Luasnya sekitar 10 hektare."
Permintaan
Pembeli: "Harga 1 hektarenya, Pak Tar?"
Pemenuhan
Penjual: "Kemarin saya menawarkan dengan harga Rp 40 juta. Jadi jika ditotal, sekitar Rp 400 juta."
Penawaran
Pembeli: "Masih bisa kurang, kan, Pak Tar? Saya tawar Rp 350 juta, ya, Pak?"
Penjual: "Waduh, belum bisa kalau segitu. Soalnya lahan produktif, Mas. Saya juga sayang untuk menjualnya sebenarnya. Cuma lagi ada keinginan lain, yang memaksa saya untuk menjual tanah itu."
Pembeli: "Ya sudah, Pak Tar. Kita ambil tengahnya saja, ya. Rp 390 juta, gimana?
Persetujuan dan Penutup
Penjual: "Iya, deh. Sebentar saya ambilkan surat-suratnya serta kuitansi sebagai bukti pembayaran."
25. Contoh Teks Negosiasi Kenaikan Gaji
Orientasi
Wakil Karyawan: "Selamat siang, Pak."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."
Permintaan
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta per bulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."
Pemenuhan
Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."
Penawaran
Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."
Persetujuan
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."
Penutup
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."
26. Contoh Teks Negosiasi Pemecahan Konflik
Orientasi
Bapak Gilang: "Selamat siang, pak Dio. Saya bermaksud ke sini karena merasa terganggu dengan kegiatan renovasi rumah Bapak yang terlalu berisik."
Bapak Dio: "Oh iya, siang pak Gilang. Kalau boleh tahu, ada masalah apa ya dengan renovasi rumah saya?"
Permintaan
Bapak Gilang: "Suara tukang yang sedang bekerja seperti menggergaji dan lain-lain terlalu bising sehingga saya sulit untuk tidur siang. Selain itu, kebetulan juga saya kan lagi punya anak bayi sekarang, dia juga jadi susah tidur siang."
Penawaran
Bapak Dio: "Oh begitu yah rupayanya. Kalau begitu, saya akan menyuruh mereka untuk beristirahat sejenak dulu. Tapi saya juga menyarankan Bapak Gilang dan bayi Bapak untuk tidur di ruang belakang saja supaya suara renovasinya tidak terlalu mengganggu, bagaimana pak?"
Persetujuan
Bapak Gilang: "Wahh ide bagus tuh, pak. Baik pak terima kasih sudah sangat mengerti dan paham dengan kondisi saya, ya."
Bapak Dio: "Ahh tidak apa-apa, pak. Kita kan sebagai tetangga memang harus selalu rukun dan mengerti satu sama lain."
Penutup
Bapak Gilang: "Baik, kalau begitu saya pamit dulu ya, pak. Nanti saya tutup pintu sama semua jendela juga biar suaranya nggak masuk rumah."
Bapak Dio: "Mari, pak."
27. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Lampu Gantung Antik
Orinetasi
Penjual: "Silakan bu dilihat-lihat dulu, barang-barang disini antik-antik dan langka lho Bu.
Permintaan
Ibu: "Oh iya mbak, kebetulan saya mau mencari lampu gantung. Apakah ada mbak? Saya lihat kok tidak ada ya?"
Penjual: "Oh ada bu, di dalam sini. Mari masuk bu untuk melihat-lihat. Nah kalau yang ini lampu antik dari Yogyakarta bu, ini punya motif khas dari Jogja."
Ibu: "Bagus juga ya mbak, ini harganya berapa mbak?"
Penjual: "Ini harganya 7 juta bu. Maklum barang langka bu yang seperti ini."
Penawaran
Ibu: "Waduh mbak kok mahal banget, 5 juta bagaimana? Langsung saya ambil."
Penjual: "Wah maaf bu belum bisa. Ini barangnya langka bu."
Ibu: "Yaudah deh kalau 6 juta bagaimana mbak? Harganya di pasin saja lah mbak."
Penjual: "Sebenarnya belum boleh bu, tapi untuk ibu, ya sudah ngga apa bu."
Persetujuan
Ibu: "Oke mbak, setuju ya 6 juta rupiah."
Penjual: "Iya bu, saya bungkus dulu ya bu. Ini bu barangnya."
Penutup
Ibu: "ini uangnya ya mbak."
Penjual: "Iya terimakasih bu."
Sang ibu lalu pergi meninggalkan toko antik itu."
28. Contoh Teks Negosiasi Penawaran Produk
Orientasi dan Permintaan
Penjual: "Selamat siang, Pak. Saya ingin menawarkan produk kami kepada Anda."
Pemenuhan
Calon pembeli: "Siang. Produk apa, ya, Mbak?"
Penjual: "Produk kami adalah cairan pembersih lantai yang efisien menghilangkan jamur dan kerak membandel. Cairan ini bisa dipakai untuk membersihkan lantai kamar mandi, dapur, maupun area berbahan keramik yang banyak keraknya, Pak. Ada harga spesial juga untuk pelanggan baru sebesar Rp 75 ribu, gratis sikat pembersihnya juga."
Penawaran
Calon pembeli: "Satu botol ini, isi berapa mili, Mbak? Apa ada diskon tambahan juga jika saya membeli lebih dari satu?"
Penjual: "Per botolnya isi 850 ml, Pak. Kami bisa memberikan diskon tambahan sebesar 10 persen jika Bapak membeli lebih dari 3 botol."
Persetujuan
Calon pembeli: "Baik, saya coba beli 1 botol dulu, ya, Mbak. Nanti kalau terbukti ampuh, saya akan beli lagi."
Penutup
Penjual: "Baik, terima kasih, Pak."
Calon Pembeli: "Sama-sama, Mbak."
29. Contoh Teks Negosiasi Acara Akhir Tahun Sekolah
Orientasi
Salman: "Bagaimana, ya? Acara akhir tahun ini kita belum memutuskan akan mengadakan acara apa."
Husna: "Ya, benar."
Permintaan
Salman: "Aku pikir, acara akhir tahun nanti lebih baik mengadakan bazar dan kreasi seni saja. Kemudian diselingi dengan band sekolah dan kegiatan seni lainnya."
Pemenuhan
Husna: "Tapi, sebagian teman yang lain menginginkan untuk pergi karya wisata ke luar kota. Selain bisa refreshing, kita bisa menambah pengetahuan tentang tempat yang akan kita kunjungi."
Salman: "Loh, kalau pergi berwisata, bukankah akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak?"
Husna: "Menurutku itu sepadan dengan apa yang kita dapatkan ketika berwisata."
(Seketika itu, datang seorang guru)
Guru: "Ada apa ini? Tampaknya diskusi kalian seru sekali."
Penawaran
Salman: "Eh, iya, Pak. Selamat siang, Pak! Silakan duduk. Begini, Pak. Kami sedang mendiskusikan untuk acara akhir tahun nanti. Saya mengusulkan untuk mengadakan bazaar, kreasi seni, dan diselingi dengan band sekolah. Menurut saya itu lebih menghemat biaya, tetapi tetap mengasyikkan."
Husna: "Ya, Pak, sedangkan saya mengusulkan pergi karya wisata ke luar kota. Itu atas usulan dari teman-teman yang lain. Kami bingung, Pak. Mau memutuskan yang mana."
Persetujuan
Guru: "Baik. Kedua usul kalian sangat baik dan bernilai positif. Bagaimana kalau Bapak usulkan agar mengumpulkan suara terbanyak saja? Kalian buatlah semacam angket untuk memilih mana pilihan dari teman-teman yang lain. Nah, yang suaranya terbanyak, itulah acara yang akan kita laksanakan. Bagaimana?"
Penutup
Salman dan Husna: "Setuju, Pak!"
30. Contoh Teks Negosiasi Pembelian Novel
Orientasi
Anak: "Permisi, selamat siang!
Penjaga: "Iya, selamat siang juga, ada yang bisa saya bantu, Nak?"
Permintaan
Anak: "Saya sedang mencari novel Siti Nurbaya, apakah ada, Pak?"
Penjaga: "Sudahkah mencari di rak novel?"
Anak: "Sudah Pak, tetapi tidak ada."
Penjaga: "Baiklah, saya coba carikan di gudang. Silakan tunggu di ruang tunggu, ya!"
Anak: "Baik Pak, terima kasih."
Tak berapa lama kemudian.
Pemenuhan
Penjaga: "Kebetulan saya cari di gudang masih tersisa satu, ini bukunya."
Anak: "Berapa harga buku ini, Pak?"
Penjaga: "Rp. 58.000 saja, Nak."
Penawaran
Anak: "Harga itu terlalu mahal untukku, Pak, bolehkan saya menawar?"
Penjaga: "Boleh, silakan saja."
Anak: "Rp 45.000 saja Pak?"
Penjaga: "Buku ini sudah langka, jadi harga segitu terlalu murah."
Anak: "Uang saya tidak cukup, bagaimana kalau Rp 48.000 saja? Saya harap Bapak mau membantu. Ini untuk tugas sekolah saya."
Penjaga: "Kalau harga serendah itu belum bisa, Nak. Bagaimana kalau Rp 55.000 saja? Itu sudah termasuk murah. Mungkin kalau kamu cari di toko buku lain tidak akan ada lagi."
Anak: "Tapi uang saya hanya Rp 50.000."
Persetujuan
Pejaga: "Begini saja, saya akan berikan buku ini seharga Rp 50.000. Bagaimana?"
Anak: "Baiklah Pak! Saya beli bukunya."
Penjaga: "Ini bukunya."
Penutup
Anak: "Ini uangnya pas ya Pak, terima kasih sudah membantu saya."
Penjaga: "Iya, sama-sama. Terima kasih juga telah membeli buku di toko saya.
Anak: "Selamat siang, Pak."
Penjaga: "Selamat siang."
31. Contoh Teks Negosiasi Bertema Pendidikan
Orientasi
Ayah: "Nak, ke sini. Ayah mau bicara."
Anak: "Ada apa, Yah?"
Ayah: "Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?"
Permintaan
Anak: "Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah."
Pemenuhan
Ayah: "Kejuruan? Nggak salah, Nak?"
Penawaran
Ayah: "Kenapa nggak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik."
Anak: "Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah. Lagian, setelah tamat SMK, kan, bisa kuliah juga."
Ayah: "Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!"
Anak: "Waduh, Ayah gimana,sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah? Lagian, kalo nanti nggak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif."
Ayah: "Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?"
Anak: "Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita."
Persetujuan
Ayah: "Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya."
Penutup
Anak: "Iya, Yah."
32. Contoh Teks Negosiasi Sewa Kost
Orientasi dan Permintaan
Calon penghuni kost: "Setelah saya lihat-lihat kamarnya, saya rasa cocok, Bu."
Pemenuhan
Ibu kost: "Baik, jadi harga per bulannya Rp 600 ribu dan minimal sewanya tiga bulan."
Penawaran
Calon penghuni kost: "Kalau sewa satu bulan dulu apa tidak boleh, Bu?"
Ibu kost: "Wah, belum bisa tuh, Dek. Aturan memang sudah seperti itu."
Calon penghuni kost: "Saya berniat bersama dua teman saya mau pindah ke kost ini, Bu. Tapi, kalau ternyata tidak bisa per bulan sewanya, ya, tidak jadi."
Ibu kost: "Begini saja, sewa pertama langsung tiga bulan. Nanti setelah itu baru boleh per bulan bayar sewanya. Bagaimana?"
Calon penghuni kost: "Agaknya berat kalau langsung tiga bulan, Bu. Kan, saya juga bawa dua teman saya lainnya. Pasti akan lebih menguntungkan Ibu."
Ibu kost: "Yasudah begini saja. Saya beri penawaran boleh bayar sewanya boleh dua bulan dulu. Kalau satu bulan belum boleh karena waktunya terlalu sebentar. Tapi jadi Rp 700 ribu. Ini karena Mbaknya bawa dua teman. Bagaimana?"
Persetujuan
Calon penghuni kost: "Boleh deh, Bu. Dua bulan tidak apa-apa."
Ibu kost: "Berarti deal, ya?"
Calon penghuni kost: "Iya, Bu. Ini saya kabari dulu teman-teman saya."
Penutup
Ibu kost: "Nanti proses pembayarannya diurus pas sudah mau masuk, ya."
Calon penghuni kost: "Iya, Bu. Terima kasih."
33. Contoh Teks Negosiasi Liburan Keluarga
Orientasi
Ayah: "Bagaimana, Bu, rencana liburan kita ke Brastagi? Apakah anak-anak setuju?"
Permintaan
Ibu: "Ibu sudah bicara ke anak-anak, Yah. Cuma, Kakak usul liburannya diganti ke pantai saja. Soalnya, kita sudah sering liburan ke Brastagi. Tapi, Adik minta jalan-jalan ke taman bermain."
Pemenuhan
Ayah: "Aduh, bagaimana ya? Dua-duanya minta jalan-jalan ke tempat yang berbeda. Ayah jadi bingung."
Penawaran
Ibu: "Hmm... Begini saja, Yah bagaimana kalau kita buat saja jadwal? Pertama ke pantai. Liburan selanjutnya ke taman bermain."
Persetujuan
Ayah: "Betul juga, Bu. Kalau kita liburan ke pantai pertama, ya?"
Ibu: "Boleh, Yah. Coba nanti ibu sampaikan ke anak-anak ya, mereka setuju atau tidak."
Penutup
Ayah: "Oke, Bu."
34. Contoh Teks Negosiasi Kerja Kelompok
Orientasi
Shasa: "Hari ini kita jadi kerja kelompok di mana?"
Permintaan
Hani: "Di rumahku saja bagaimana? Kebetulan rumahku nggak jauh dari sekolah. Jadi, pulang sekolah nanti bisa langsung mengerjakan tugas."
Pemenuhan
Nanda: "Boleh, Han. Tapi, aku nggak bisa lama-lama. Karena jam 5, aku ada les Bahasa Inggris."
Shasa: "Ya sudah, kalau begitu, kita bagi-bagi tugas saja. Jadi, pengerjaannya jauh lebih cepat."
Hani: "Ide yang bagus, tuh!"
Shasa: "Karena tema makalahnya sudah dibagikan sama Bu Guru, kita tinggal susun bab pendahuluan, isi dan penutupnya saja."
Penawaran
Nanda: "Aku bagian pendahuluan, deh. Jadi, kalau waktunya mepet, aku izin pulang duluan ya, Guys. Nggak masalah, kan?"
Hani: "Boleh. Shasa mau bagian apa? Isi atau penutup?"
Shasa: "Hmm... Aku bagian isi nggak papa, Han? Nanti kamu bagian penutup sekaligus edit dan print makalahnya, ya?"
Persetujuan
Hani: "Oke, nggak masalah kalau itu."
Penutup
Nanda: "Oke, sampai bertemu pulang sekolah nanti, ya!"
Hani: "Siap!"
35. Contoh Teks Negosiasi antar Teman
Orientasi
Rani: "Rin, kayaknya uang aku masih di kamu Rp 100 ribu, ya? Boleh aku minta nggak?"
Rina: "Iya, Ran. Aku masih punya utang ke kamu seratus ribu. Tapi kalau sekarang aku belum bisa ganti."
Permintaan
Rani: "Terus kamu bisanya ganti kapan? Aku mau beli cat lukis, Rin. Cat lukisku ada beberapa yang habis."
Pemenuhan
Rina: "Mungkin aku baru bisa kembalikan minggu depan. Kalau sekarang aku baru ada setengahnya, Ran. Rp 50 ribu aja."
Rani: "Yah, kalau segitu cuma bisa buat beli tiga warna aja, Rin. Padahal cat aku yang habis ada sekitar tujuh warna."
Penawaran
Rina: "Memangnya warna apa aja yang habis? Mungkin kamu bisa pakai punyaku dulu kalau memang lagi butuh banget."
Rani: "Warna ungu, kuning, tosca, cokelat tua, oren wortel, merah, sama biru laut. Memang kamu ada?"
Rina: "Tunggu sebentar."
(Rina mengeluarkan beberapa cat miliknya dari tas.)
Rina: "Aku ada warna ungu masih utuh, kamu beli aja potong utang. Terus warna merah sama biru juga masih ada setengah. Kamu pakai aja. Tapi, aku ganti uangnya minggu depan, ya?"
Rani: "Beneran nggak apa-apa aku pakai dulu?"
Rina: "Iya, Ran. Pakai aja."
Rani: "Gini aja deh. Ini warna ungu yang utuh aku beli."
Rina: "Warna lainnya tadi kamu pakai aja tidak apa-apa. Karena cuma setengah, jadi nggak usah diganti."
Persetujuan
Rani: "Ya udah, deh. Kalau begitu, minggu depan, kamu kembalikan uangku Rp 70 ribu aja."
Penutup
Rina: "Oke siap!"
36. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Orientasi
Ali: "Dan, minta Bu Mia menunda ulangan, dong. Capek, nih."
Dani: "Waduh, aku gak berani. Lia saja suruh bilang. Dia, kan, ketua kelas."
Lia: "Baiklah. Aku akan mencoba merayu Bu Mia. Doakan berhasil."
Dani: "Beres. Kamu, kan, ketua kelas."
Permintaan
Lia: "Maaf, Bu. Boleh Lia berbicara sebentar?"
Bu Mia: "Iya. Ada apa?"
Lia: "Begini, Bu. Saya mewakili teman-teman ingin meminta maaf karena teman-teman belum selesai ganti baju."
Bu Mia: "Biasanya, kan, tidak terlambat seperti ini?"
Lia: "Iya, Bu. Sekali lagi maafkan kami. Kami kelelahan, Bu. Tadi baru saja ujian lari mengelilingi stadion dua kali."
Pemenuhan
Bu Mia: "Oh, kenapa tidak bilang tadi? Kalian sudah minum?"
Lia: "Belum sempat, Bu. Kami takut ketinggalan ulangan."
Penawaran
Lia: "Kalau boleh, kami minta waktu sepuluh menit untuk minum dan ganti baju, Bu. Biar badan kamu segar."
Persetujuan
Bu Mia: "Ya, sudah. Kalian istirahat 15 menit. Ulangannya minggu depan saja. Nanti kita latihan soal saja."
Penutup
Lia: "Makasih, Bu."
Bu Mia: "Eits, tapi ingat. Kalian harus tertib. Tidak boleh gaduh dan mengganggu kelas lain dan masuk kelas lagi tepat pukul 09.00 WIB."
Lia: "Iya, Bu. Makasih."
37. Contoh Teks Negosiasi Waktu Pelaksanaan Ujian
Orientasi
Guru: "Anak-anak, minggu depan akan dilaksanakan ulangan harian tentang Teks Negosiasi. Kalian harus mempersiapkan dengan baik untuk mendapatkan hasil yang maksimal."
Permintaan
Siswa: "Jangan minggu depan Bu. Tugas sudah banyak dan belum selesai, ditambah tugas dari mapel lain."
Pemenuhan
Guru: "Jadi kalian keberatan jika ulangan hariannya dilaksanakan minggu depan?"
Siswa: "Iya, Bu."
Guru: "Kalau begitu kapan kalian siap untuk ulangan harian?"
Penawaran
Siswa: "Minggu depannya lagi saja Bu."
Persetujuan
Guru: "Baiklah. Tapi, karena materi bab teks negosiasi sudah selesai, apa kalian punya usul apa yang akan kita lakukan minggu depan?"
Siswa: "Minggu depan kita praktek saja bu untuk bernegosiasi. Gimana, Bu?"
Penutup
Guru: "Wah. Ide bagus."
38. Contoh Teks Negosiasi Ganti Rugi
Orientasi
Andi: "Kamu yang memecahkan HP aku?"
Agus: "Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh."
Permintaan
Andi: "Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal."
Agus: "Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya."
Penawaran
Andi: "Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku."
Agus: "Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu."
Andi: (menelpon orang tua)
Andi: "Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa."
Persetujuan
Agus: "Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya."
Andi: "Iya, tidak apa-apa."
Penutup
Agus: "Nanti sore main bola bareng ya."
Andi: "Oke, samperin aku ya."
39. Contoh Teks Negosiasi Pengumpulan Tugas
Orientasi
Andi: "Assalamualaikum bu, maaf mengganggu waktunya."
Guru: "Waalaikumsalam, apakah ada kebutuhan?"
Andi: "Saya datang ke sini terkait dengan tugas yang diberikan kepada saya minggu lalu, saya belum bisa mengambilnya hari ini."
Guru: "Kalau belum, berarti kamu tidak punya nilai untuk tugas itu. Bagaimanapun, kamu harus mengirimkannya hari ini, jika tidak, kamu tidak akan mendapat nilai.
Permintaan
Andi: "Saya sudah sakit selama enam hari, Bu, jadi saya tidak bisa mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Saya mohon untuk mempertimbangkannya.
Pemenuhan
Guru: "Sebenarnya, saya tidak mau menerima alasan apapun. Tapi karena kamu ingin datang menemui ibu, saya memberimu kesempatan untuk mengerjakan pekerjaan rumahmu dalam satu hari."
Penawaran
Andi: "Tidak bisa ditambah bu, satu hari terlalu singkat. Bagaimana kalau dua hari, Bu?"
Guru: "Begini saja, pilih satu hari tapi kamu berpeluang mendapat nilai A atau dua hari tapi nilai maksimalmu B, bagaimana denganmu?"
Persetujuan
Andi: "Bingung bu, saya pilih dua hari saja bu."
Penutup
Guru: "Yasudah Andi, saya sedang menunggu pekerjaan saya, hati-hati jangan sampai lupa."
40. Contoh Teks Negosiasi Singkat Pelaksanaan Outbound Sekolah
Orientasi
Irwan: "Selamat siang, Pak."
Kepsek: "Siang, masuk Wan! Ada apa?"
Permintaan
Irwan: "Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan."
Kepsek: "Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?"
Irwan: "Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas."
Pemenuhan
Kepsek: "Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat."
Penawaran
Irwan: "Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar."
Persetujuan
Kepsek: "Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan."
Penutup
Irwan: "Terima kasih, Pak."
41. Contoh Teks Negosiasi Bertema Lingkungan
Orientasi
Edy: "Silakan duduk Bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu Bapak dan Ibu ini berasal dari mana?"
Kepala Desa: "Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami."
Edy: "Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama."
Permintaan
Edy: "Begini, Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?"
Warga I: "Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, daerah resapan air akan berkurang. Hal ini mengancam kelestarian mata air kami."
Permintaan
Warga II: "Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!"
Kepala Desa: "Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar, Pak, kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air."
Warga II: "Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan, kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!"
Pemenuhan
Edy: "Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, Wali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel."
Warga I: "Kalau begitu tunggu apalagi?"
Edy: "Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimanapun, saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini."
Penawaran
Kepala desa: "Bila benar demikian, sebagai kepala desa, saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan."
Persetujuan
Edy: "Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya untuk menghentikan pembangunan hotelnya."
Penutup
Kepala Desa: "Terima kasih atas kerja sama ini."
Edy: "Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga."
Nah, itulah kumpulan contoh teks negosiasi singkat dalam berbagai situasi yang sudah lengkap dengan strukturnya. Selamat bermanfaat!
(dpw/mff)