Dua gunung merapi yang ada di Pulau Sumatera 'mengamuk' di awal tahun 2023. Kedua gunung itu secara bergantian erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik.
Gunung pertama yang erupsi adalah Gunung Marapi. Gunung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini erupsi pada Sabtu (7/1) kemarin.
"Benar, telah terjadi erupsi pagi ini sekitar pukul 06.11 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 300 m di atas puncak," kata Ahmad Rifai, Petugas Pemantau Gunung Marapi saat dikonfirmasi detikSumut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rifai, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi sekitar 45 detik.
Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level II atau Waspada. Masyarakat sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung atau wisatawan dilarang mendekati gunung pada radius 3 kilometer dari kawan atau puncak.
Dalam kurun waktu lima hari sejak erupsi atau sampai Rabu (11/1) kemarin, Gunung Marapi sudah 131 kali mengalami erupsi.
"Sudah merekam dan mencatat 131 kali erupsi," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Teguh Purnomo kepada wartawan, Rabu (11/1/2023)
"Hari ini pada erupsi pukul 08.25 WIB, tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," lanjut dia.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 8 mm dengan durasi lebih dari dua menit.
Erupsi Gunung Kerinci Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter. Baca Halaman Selanjutnya...
Empat hari berselang atau tepatnya pada Rabu (11/1) kemarin giliran Gunung Kerinci yang terletak di Jambi, Sumatera Barat, yang erupsi.
Erupsi Gunung Kerinci dilaporkan meluncurkan abu vulkanik setinggi 900 meter dari puncak gunung.
"Telah terjadi erupsi Gunung Kerinci, Jambi, Sumatera Barat, pada tanggal 11 Januari 2023 pukul 05.46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak ketinggian Gunung Kerinci di atas permukaan laut," kata Petugas Pos Pengamat Gunung Kerinci, Irwan Safwan, dalam keterangan yang diterima detikSumut, Rabu (11/1/2023).
Dia menyebut abu vulkanik letusan Gunung Kerinci terpantau mengarah ke arah timur laut dan timur.
Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom abu dari erupsi itu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Erupsi gunung api tertinggi di Asia Tenggara itu juga terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm berdurasi 8 menit 20 detik.
"Pada seismik terekam tremor menerus. Erupsi ini juga masih berlangsung saat laporan sedang dibuat, ini juga erupsi pertama sejak awal tahun 2023," ujar Irwan.
Hingga hari ini Gunung Kerinci masih mengeluarkan erupsi. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan PVMG juga melarang adanya penerbangan yang melintas di atas gunung.
PVMBG juga mengimbau seluruh maskapai penerbangan untuk tak terbang di atas Gunung Kerinci. Sebab, sampai saat ini aktivitas erupsi gunung itu masih terjadi.
"Untuk sementara, jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci diminta untuk dihindari karena potensi erupsi dengan ketinggian abu lebih tinggi terjadi sewaktu-waktu dan dapat mengganggu penerbangan," tegasnya.
Ikuti berita menarik detikSumut lainnya di Google News.
Simak Video "Video: Gunung Marapi Erupsi Pagi Ini, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,6 Km"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)