Respons Kadisdik Kepri Soal Siswi SMK Jadi Korban Bully di Batam

Kepulauan Riau

Respons Kadisdik Kepri Soal Siswi SMK Jadi Korban Bully di Batam

Alamudin Hamapu - detikSumut
Minggu, 08 Jan 2023 19:30 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung. (Alamudin Hamapu/detikSumut)
Batam -

Dinas Pendidikan (Disdik) Kepulauan Riau merespons aksi bullying atau perundungan yang dialami SI (17) siswi salah satuk SMK di Batam. Disdik Kepri mengaku tidak mengetahui secara detail kondisi siswi tersebut usai mengalami perundungan.

"Kalau anak itu mendapatkan trauma belum sampai ke kita. Kemarin kami sudah menganggap ini selesai karena ini internal sekolah dan sekolah sudah kita panggil. Hasil psikologi anak tersebut belum kami terima," kata Kadisdik Kepri, Andi Agung, Minggu (8/1/2023).

Dinas Pendidikan Kepri menyebutkan proses klarifikasi juga telah dilakukan melalui perwakilan cabang Disdik Kepri di Batam. Sehingga Disdik Kepri menganggap masalah tersebut telah selesai setelah ada pertemuan dengan orang tua siswi.

"Kemarin saya sudah minta klarifikasi informasinya sudah selesai. Saya juga sudah tanya kepala sekolah SMK katanya sudah selesai," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi merasa heran karena permasalahan tersebut sudah cukup lama, karena terjadi beberapa bulan lalu. Untuk sanksi atau tindakan atas kasus bullying tersebut pihaknya tidak bisa berbuat jauh karena sekolah tersebut merupakan sekolah swasta.

"Tapi kejadian sudah lama tapi kok muncul lagi sekarang. Sudah dikumpulkan dan sudah bertemu kedua belah pihak. Kami sudah anggap itu selesai kok bisa muncul lagi. Ini di satuan pendidikan swasta kami serahkan ke yayasan. Itu yang pertama. Nanti yayasan yang ambil tindakan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Untuk guru yang diduga terlibat bullying itu pengakuan kepala sekolah sudah diberikan teguran. Tapi nanti saya konfirmasi dulu untuk lebih jelasnya seperti apa," ujarnya.

Disinggung terkait siswi SI yang mengalami trauma dan memilih pindah sekolah, Kadisdik menyebutkan hal itu mungkin merupakan solusi terbaik.

"Kalau anak itu pindah itu solusi terbaik yang didapat. Tapi nanti kami kroscek lagi," ujarnya

Untuk antisipasi bullying dan kekerasan di sekolah, Andi mengaku pihaknya telah mensosialisasikan hal tersebut. Sosialisasi terakhir dilakukan pada Desember 2022.

"Kami lakukan yakni kita berikan rakor pendidikan bagi SMA sederajat baik swasta maupun negeri. Kemarin itu sudah kami sampaikan terkait Permendikbud 82 tahun 2015. Terkait pencegahan masalah bully dan tindak kekerasan. Setiap sekolah sudah membentuk masalah tindak kekerasan maupun bullying," ujarnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads