Cerita ABG 12 Tahun di Binjai Hamil 8 Bulan Akibat Pelecehan Seksual

Cerita ABG 12 Tahun di Binjai Hamil 8 Bulan Akibat Pelecehan Seksual

Goklas Wisely - detikSumut
Kamis, 05 Jan 2023 19:20 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual
Ilustrasi (Foto: iStockphoto)
Binjai -

Kisah seorang remaja atau ABG berusia 12 tahun hamil delapan bulan di Binjai viral di media sosial. ABG itu hamil setelah menjadi korban pelecehan seksual.

Henny Kristania, warga yang kini merawat Bunga (nama samaran), mengatakan Bunga telah putus sekolah di bangku kelas 6 SD karena kondisi yang dihadapinya. Henny pun menceritakan awal mula sampai bisa bertemu Bunga.

Dia menyampaikan bahwa keluarga Bunga bekerja di perkebunan miliknya. Kemudian, terdengar kabar keluarga Bunga sempat diusir warga setempat dari tempat tinggal di sekitar perkebunannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu, keluarganya ini dipindahkan ke perkebunan kami yang lain. Dari situ terdengar lah soal Bunga ini. Mandor yang memberitahu masalah Bunga kepada suami saya," kata Henny kepada detikSumut, Kamis (5/1/2023).

"Bapak Bunga pun cerita ke suami saya dan minta tolong agar anaknya dirawat. Kemudian, suamiku nanya, apakah dibolehkan, ya saya bilang boleh," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Pada 25 Desember, ia dan suaminya pun datang menjemput Bunga di sebuah perkampungan. Kala itu, Bunga dikabarkan tengah mengandung selama enam bulan.

Soal kehamilan Bunga, lanjutnya, pertama kali terungkap saat gurunya melihat ada perubahan fisik di tubuh Bunga. Selain itu juga cara berjalan Bunga terlihat berbeda.

Kejanggalan itu disampaikan kepada orang tuanya sehingga Bunga diperiksa ke bidan dan hasilnya positif hamil. Saat ini usia kandungan Bunga menuju sembilan bulan. Rencananya akhir Januari ini Bunga akan menjalani operasi sesar.

"Sekarang usia kandungannya delapan menuju sembilan bulan. Akhir bulan ini rencana jalani operasi caesar. Karena untuk anak seusia dia melahirkan secara normal akan sangat beresiko. Makanya, anjuran dokter melakukan sesar," sebutnya.

Dikatakan, untuk kondisi psikologis Bunga sejauh ini baik-baik saja. Bunga sehari-hari ceria dan sering bermain dengan anak sekitar di kediamannya. Tidak ada tanda depresi yang terlihat dari tingkah lakunya.

"Nah, untuk edukasi kepada Bunga sejauh ini sudah ada instansi yang turut hadir. Semisal dari BKKBN datang ke sini, Dinas PPA Kota Binjai juga, serta petugas kesehatan dari puskesmas setempat," sebutnya.

Menyangkut soal pelecehan seksual yang terjadi pada Bunga, Henny enggan untuk menjelaskannya. Sebab, ia hanya berfokus bagaimana membantu Bunga dari masa yang menimpanya.

Oleh karena itu, setelah melahirkan, ia berencana tetap merawat Bunga. Bahkan, Bunga akan disekolahkan agar dapat menjalani kehidupan seperti anak pada umumnya untuk menggapai cita- cita.

Henny pun menegaskan alasannya memposting peristiwa Bunga ke media sosialnya untuk memberikan pesan kepada para orang tua agar lebih peduli kepada anak.

"Apa lagi, di masa sekarang ini kan dampak dari penggunaan handphone bisa merenggangkan komunikasi antara orang tua dan anak. Jadi maksud saya sebagai edukasi juga agar para orangtua lebih peduli terhadap anak di dunia yang modern ini," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tangis Bocah di Sulteng Tak Bisa Sekolah Karena Ayah Lumpuh"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads