Ilmuan Yakin COVID-19 Buatan Manusia, Ini Alasannya

Internasional

Ilmuan Yakin COVID-19 Buatan Manusia, Ini Alasannya

Tim detikHealth - detikSumut
Senin, 05 Des 2022 08:40 WIB
Corona Viruses against Dark Background
Foto: Getty Images/loops7
Medan -

Seorang ilmuwan menuding COVID-19 adalah buatan manusia yang menyebar ke seluruh dunia karena adanya kebocoran di laboratorium di Wuhan. Pernyataan itu disampaikan oleh dr Andrew Huff.

dr Huff merupakan ahli epidemiologi sekaligus mantan wakil presiden EcoHealth Alliance. Dia menuliskan soal awal COVID-19 itu dalam buku 'The Truth About Wuhan'.

dr Huff meyakini COVID-19 adalah hasil rekayasa genetika virus corona yang berbahaya di China yang didanai oleh AS. Namun karena tidak dibarengi biosekuriti yang baik, terjadi kebocoran di laboratorium di Institut Virologi Wuhan, yang kemudian memicu merebaknya virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aliansi EcoHealth dan laboratorium asing tidak memiliki langkah-langkah kontrol yang memadai untuk memastikan biosafety, biosecurity, dan manajemen risiko yang tepat, yang pada akhirnya mengakibatkan kebocoran laboratorium di Institut Virologi Wuhan," kata dr Huff dalam bukunya, dikutip dari detikHealth, Senin (5/12/2022).

Seperti diketahui, EcoHealth Alliance telah mempelajari berbagai virus corona pada kelelawar selama lebih dari sepuluh tahun didanai oleh National Institutes of Health dan menjalin kerjasama dengan laboratorium Wuhan. dr Huff sendiri bekerja di EcoHealth Alliance pada 2014 hingga 2016 dan menjabat sebagai wakil presiden dari 2015, bekerja sebagai ilmuwan pemerintah AS.

ADVERTISEMENT

Pada 2014 yang lalu, dr Huff diminta untuk meninjau proposal pendanaan berkaitan dengan pekerjaan peningkatan fungsi untuk menciptakan SARS-CoV-2, yang kemudian menyebabkan COVID-19. Dijelaskan, pekerjaan yang dilakukan EcoHealth Alliance itu tersebut bertujuan melihat virus yang dibuat dalam menginfeksi manusia, untuk membantu peneliti menguji teori ilmiah, mengembangkan teknologi baru, dan menemukan pengobatan penyakit menular.

Baca selengkapnya di halaman berikut....

Metode penelitian tersebut sudah diyakini dapat berisiko memicu masalah keselamatan dan keamanan, sehingga banyak negara sudah melarangnya. Hal itu sempat dilarang di AS pada 2014, tapi kemudian diperkenalkan kembali oleh National Institutes of Health (NIH) pada 2017.

dr Huff mengatakan, EcoHealth Alliance bekerja sama dengan laboratorium Wuhan untuk mendapatkan penelitian fungsi, dengan dukungan USAID. Diyakininya, COVID-19 direkayasa secara genetik di Wuhan melalui serangkaian penelitian fungsi yang didanai oleh pemerintah AS. Kemudian karena keamanan yang buruk, terjadilah kebocoran laboratorium.


Sembari ia menyebut, dirinya tidak melihat ada bukti bahwa China dengan sengaja menyebarkan virus Corona.

"Aliansi EcoHealth mengembangkan SARS-CoV-2 dan bertanggung jawab atas pengembangan agen SARS-CoV-2 selama saya bekerja di organisasi tersebut," tegasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video WHO soal Ilmuwan China Temukan Virus Corona Baru Mirip Penyebab Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads