Dulu Doakan AHY, Kini Edy Kasih Saran ke Gerindra Soal Prabowo Capres

Round Up

Dulu Doakan AHY, Kini Edy Kasih Saran ke Gerindra Soal Prabowo Capres

Tim detikSumut - detikSumut
Sabtu, 19 Nov 2022 08:20 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (dok. Diskominfo Sumut)
Foto: Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (dok. Diskominfo Sumut)
Medan -

Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi beberapa kali melontarkan pernyataan terkait tokoh-tokoh yang saat ini disebut akan maju sebagai calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024. Edy dulu mendoakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi presiden, kini dia menyampaikan pesan ke Gerindra yang mengusung Prabowo.

Doa dari Edy ke AHY itu disampaikannya saat menghadiri acara pelantikan Partai Demokrat Sumut. Acara itu turut dihadiri AHY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat.

Dalam acara itu, Edy awalnya menyampaikan soal AHY saat menjadi taruna di Angkatan Militer (Akmil). Edy menyebut AHY merupakan lulusan terbaik di angkatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beliau ini tahun 2000 di taruna, tapi dia the best, Adhi Makayasa," kata Edy dalam sambutannya, Kamis (12/5).

Edy menjelaskan dirinya hanya meraih peringkat ke 12 saat lulus dari Akmil. Karena menjadi lulusan terbaik itu, Edy menilai AHY layak jadi Presiden.

ADVERTISEMENT

"Saya hanya dapat nomor 12. Saya nomor 12 jadi gubernur, kalau nomor satu kita doakan dia nanti jadi (Presiden)," tutur Edy.

Saran Edy ke Gerindra Soal Prabowo Capres

Pernyataan sedikit berbeda disampaikan Edy soal Prabowo yang kini diusung Gerindra sebagai capres. Edy, dalam kegiatan Gerindra, memberikan langkah-langkah untuk memenangkan Prabowo.

Dalam acara yang digelar Gerindra Sumut, Edy mengingatkan soal Indonesia yang menganut sistem demokrasi langsung yang memberikan hak setiap orang untuk memilih. Untuk itu, Edy mememberikan pesan agar Gerindra tidak main sendiri untuk memenangkan Prabowo.

"Gerindra dalam rangka kumpul hari ini pasti membicarakan untuk kemenangan presiden. Sudah pasti, tadi sudah teriak Prabowo," sebut Edy di Medan, Kamis (18/11).

"Tapi yang teriak presiden itu hanya Gerindra, berapa jumlah Gerindra ini, saya bukan mengecilkan, dari 270 juta rakyat Indonesia ini, hampir 200 juta punya hak suara. Jadi kalau Gerindra berpikir Gerindra tok yang memilih Prabowo, tak menang-menang dia," sambungnya.

Edy mengatakan Gerindra harus mengajak partai-partai lain untuk mendukung Prabowo. Selain itu, Gerindra juga harus mencari dukungan dari berbagai kalangan.

"Karena di bilik suara itu, mau pelacur ataupun ustaz sama haknya," jelas Edy.




(afb/afb)


Hide Ads