Dalam sambutannya, Edy awalnya menyampaikan sosok Prabowo yang dia kenal memiliki semangat kebangsaan kuat.
"Kalau cerita kebangsaan, Prabowo itu lah orangnya yang benar-benar secara fisik beliau lakukan, secara teori beliau sangat mahir," kata Edy dalam sambutannya, Kamis (18/11/2022).
Edy mengatakan hal itu karena melihat Prabowo yang tetap aktif ke lapangan saat di militer meski menjadi menantu dari Presiden Soeharto yang saat itu berkuasa.
"Walaupun pada saat itu beliau seorang menantu Presiden, tetapi beliau itu turun ke lapangan. Jadi pasti, sebenarnya ini pasti. Saya tidak berkampanye, karena saya pembina politik. Saya cerita ril," sebut Edy.
Setelah itu, Edy berbicara tentang sistem demokrasi di Indonesia saat ini. Edy mengatakan saat ini demokrasi di Indonesia menggunakan sistem pemilihan langsung.
Di demokrasi dengan sistem pemilihan langsung ini, kata Edy, semua warga negara memiliki hak suara yang sama dalam Pemilu. Karena hal itu, Edy mengatakan Gerindra harus mengambil dukungan dari semua kalangan untuk bisa memenangkan Prabowo sebagai presiden.
"Gerindra dalam rangka kumpul hari ini pasti membicarakan untuk kemenangan presiden. Sudah pasti, tadi sudah teriak Prabowo," sebut Edy.
"Tapi yang teriak presiden itu hanya Gerindra, berapa jumlah Gerindra ini, saya bukan mengecilkan, dari 270 juta rakyat Indonesia ini, hampir 200 juta punya hak suara. Jadi kalau Gerindra berpikir Gerindra tok yang memilih Prabowo, tak menang-menang dia," sambungnya.
Edy mengatakan Gerindra harus mengajak partai-partai lain untuk mendukung Prabowo. Selain itu, Gerindra juga harus mencari dukungan dari berbagai kalangan.
"Karena di bilik suara itu, mau pelacur ataupun ustaz sama haknya," jelas Edy.
(afb/dpw)