Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah memenuhi presidential threshold sebesar 20 persen untuk mengusung Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Namun KIB tidak ingin terburu - buru mengumumkan Capres dan Cawapres karena saat ini pada November bertepatan dengan Bulan Rabiul Akhir menurut kalender Islam.
"Jadi kalau Rabiul Akhir harus berhati-hati. Maka kita mesti cari bulan yang betul-betul alam semestanya mendukung kita dan baik. Dari situlah akan kita luncurkan siapa cawapres dan capres dari KIB," tutur Airlangga.
Selain bertepatan dengan Bulan Rabiul Akhir, pada November ini juga dilaksanakan KTT G20 di Indonesia dan KIB tidak ingin mengganggu perhatian Presiden Joko Widodo selama penyelenggaraan G20 di Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, bagi KIB, keberhasilan G20 di Indonesia akan menjadi legacy yang baik bagi Indonesia di mata internasional. Airlangga juga menyatakan, KIB siap untuk melanjutkan legacy yang baik dari pemerintahan Presiden Jokowi.
"Di sini saya nyatakan yang paling siap untuk melanjutkan legacy itu adalah tiga partai politik. Golkar PAN, dan PPP," tegas Airlangga.
Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menuturkan hal yang sama dalam pertemuan KIB di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (6/11/2022). Zulhas mengatakan bahwa KIB tidak akan terburu-buru dalam memutuskan dan mengumumkan calon presiden yang akan diusung. Dia menyebut KIB akan menyusun setiap langkah dengan penuh kehati-hatian.
Menurut Zulhas, KIB ingin setiap program yang telah disusun benar-benar dapat dijalankan nantinya.
"Karena ada juga, tiket belum ada sudah berani deklarasi, ada juga," tukasnya.
Sebelumnya, Zulhas menyebut Airlangga Hartarto sudah sangat layak untuk menjadi calon presiden (capres) 2024.
"Yang saya hormati ketua umum Partai Golkar saudaraku Airlangga Hartarto. Jadi kalau mau capres bukan layak lagi, sangat layak," kata Zulkifli Hasan saat membuka sambutan pertemuan KIB di Hotel Dalton Makassar, Minggu (6/11).
Dalam kesempatan itu, Zulkifli Hasan juga menyampaikan alasan adanya KIB. Dia menyebut KIB terbentuk karena kesamaan cita-cita untuk mempercepat tujuan Indonesia merdeka.
"KIB lahir karena kita disatukan oleh sebuah cita-cita. Cita-cita yang teramat mulia. Cita-cita yang mempercepat tujuan kita merdeka. Merdeka bersatu agar kita bisa berdaulat," ujarnya.
"Termasuk disampaikan tadi Pak Airlangga berdaulat di bidang pangan dan lain-lain. Tujuan kita merdeka adalah adil bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah KIB bersatu," sambungnya.
(bpa/bpa)