ITERA Lampung Buka Pengamatan Gerhana Bulan Di Tempat Publik

Lampung

ITERA Lampung Buka Pengamatan Gerhana Bulan Di Tempat Publik

Tommy Saputra - detikSumut
Sabtu, 05 Nov 2022 09:40 WIB
Fenomena Gerhana Bulan Total Blood Moon terlihat di langit sejumlah negara dunia. Fenomena ini dapat dilihat di benua Amerika hingga Eropa. Ini fotonya.
Gerhana bulan total. (Foto: Photo by Joao Gabriel Alves/AGIF via REUTERS)
Bandar Lampung -

Gerhana bulan total yang diprediksi akan terjadi pada Selasa (8/11) mendatang bisa disaksikan dari sejumlah daerah di Indonesia. Observatorium Astronomi ITERA Lampung akan membuka pengamatan fenomena astronomi langka ini di Arena Lampung Fair, PKOR Way Halim Bandar Lampung untuk warga yang ingin melihat gerhana bulan secara langsung.

Kepala UPT OAIL Hakim L Malasan dalam keterangannya mengatakan, tujuan adanya pengamatan fenomena astronomi di tempat publik agar masyarakat bisa menyaksikan gerhana bulan dengan cara berbeda yakni menggunakan alat.

"Jadi untuk masyarakat Bandar Lampung bisa datang nanti tanggal 8 ke lapangan PKOR Way Halim untuk bisa menyaksikan gerhana bulan menggunakan alat yang kami sediakan," kata dia, Sabtu (5/11/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena Gerhana Bulan Total akan melewati beberapa fase mulai dari awal masuknya bulan ke penumbra (bayangan samar) bumi, masuknya bulan ke umbra (bayangan tegas) bumi, awal puncak gerhana, kemudian puncak gerhana, akhir puncak gerhana, akhir bulan keluar dari umbra serta akhir bulan keluar dari penumbra.

Fase pertama, awal Bulan masuk ke penumbra Bumi terjadi pada saat Bulan belum terbit, yaitu pada pukul 15:47 WIB. Selanjutnya yaitu fase gerhana sebagian dimulai pada 16:44 WIB. Bulan akan terbit di Bandar Lampung pada pukul 17.47 WIB dalam kondisi gerhana bulan sebagian.

ADVERTISEMENT

"Pada pukul 18:11 WIB bulan akan masuk fase gerhana total, dan puncaknya pada 18:18 WIB, dan berakhir pada 18:25 WIB," ujar Hakim.

Selanjutnya, Gerhana akan terus berlangsung dengan fase sebagian hingga pada pukul 19:52 WIB, dan akhirnya bulan akan keluar sepenuhnya dari bayangan Bumi (penumbra) pada pukul 20:49 WIB.

"Di seluruh wilayah Indonesia, fenomena dapat diamati. Akan tetapi, tidak ada wilayah di Indonesia yang dapat mengamati proses terjadinya secara keseluruhan dari awal masuknya bulan ke bayangan samar bumi (penumbra) hingga akhir. Kita di Indonesia, hanya dapat menyaksikan gerhana ini ketika bulan sudah masuk ke dalam penumbra maupun umbra bumi ketika di Lampung, kita dapat mulai mengamati gerhana ini ketika bulan baru terbit, yang mana ketika itu fase gerhana sudah pada fase puncak gerhana total," terang Hakim.

Hakim menambahkan, pada saat gerhana bulan total terjadi, bulan akan berwarna kemerahan. Hal ini disebabkan adanya cahaya Matahari yang lolos melewati dan dibelokkan oleh atmosfer Bumi, sehingga Bulan menjadi berwarna kemerahan.

Tak hanya di Indonesia, fenomena Gerhana Bulan Total kali ini diprediksi dapat diamati dari seluruh area di Samudera Pasifik dari Amerika Selatan, Amerika Utara, Siberia, Asia Timur, Asia Tenggara, dan juga Australia.




(dpw/dpw)


Hide Ads