Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Proyek Gagal

Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Proyek Gagal

Tim detikFinance - detikSumut
Senin, 24 Okt 2022 10:05 WIB
LRT di Kota Palembang telah genap 2 tahun beroperasi. Tercatat, 5,1 juta penumpang telah diangkut oleh moda transportasi massal tersebut.
LRT Palembang (Foto: Istimewa/Dok. LRT Sumsel)
Medan -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengkritik proyek LRT Palembang yang bernilai Rp 9 triliun. Dia menyebut LRT Palembang sebagai proyek gagal.

Ia berpendapat dari sisi perencanaan penumpang, LRT tidak bagus untuk dikembangkan. Kemudian Ridwan menyinggung dana besar hingga Rp 9 triliun yang dikeluarkan sementara proyeknya malah gagal.

"Ada juga konsep saya kasih tahu kegagalan decision Rp 9 triliun membuat namanya LRT Palembang," ujarnya dilansir detikFinance, Senin (24/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegagalan LRT Palembang, menurut dia, karena perencanaan dilakukan secara politis yakni hajatan besar Asian Games 2018. "Decision based-nya, political decision not planning decision. Ini karena ada mau ada Asian Games, harus ada koneksi dari Palembang ke Jakabaring. Saya udah bilang itu kita belum butuh, cuma waktu itu kekuatan political kalah. Semua kalah sama event namanya Asian Games," lanjut dia.

Setelah dibangun dengan biaya besar, kini LRT Palembang justru sepi, bahkan dia mengatakan tidak ada penumpangnya. "Apa yang terjadi sekarang? Nggak ada penumpangnya, itu Rp 9 triliun. Nggak ada penumpangnya," sebut Ridwan Kamil.

ADVERTISEMENT

Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil merespons permintaan pengembang properti di daerah Cikarang yang ingin moda transportasi MRT segera dibangun di kawasan itu untuk disambungkan ke Jakarta.

Soal permintaan itu, Ridwan Kamil enggan terburu-buru memprakarsai MRT di Cikarang. Dia meminta para pengembang memastikan terlebih dahulu apakah potensi penumpang di sekitar wilayah timur Jakarta itu besar atau tidak.

"Makanya bapak minta ada MRT itu, populasinya sudah mencukupi nggak? Kalau belum mencukupi kita pilih yang intermediate dulu busway dulu kah atau yang lain. Kok Jakarta berhasil, ya dia padat kok," sebut Ridwan Kamil.

"Kalau mau 20 pengembang berkumpul, bikin kajian, populasi udah siap apa belum. Tentukan rutenya mau mulai dari mana," tambahnya.

Ridwan Kamil sendiri menyebutkan yang paling realistis saat ini sebenarnya adalah menambah frekuensi kereta api ke Cikarang. Ataupun memperluas jaringan kereta api di kawasan tersebut.

"Makanya yang paling realistis hari ini ada koneksi aja ke Cikarang kan, kereta lebih banyak atau ditarik lagi ke daerah lain. Saya bisa bantu bikinin stasiun dan sebagainya," jelas Ridwan Kamil.

Dia pun mengatakan MRT butuh investasi besar, Rp 1 triliun per kilometer estimasinya. Proyek ini tidak akan bisa digarap di tingkat pemerintah daerah.

"MRT itu Rp 1 triliun per kilometer. Kalau 22 kilometer mungkin pemerintah daerah nggak akan kuat. Semua pembangunan MRT itu pun biaya federal pemerintah pusat," pungkas Ridwan Kamil.




(astj/astj)


Hide Ads